Minggu, 13/7/25 | 16:23 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Rizky Amelya Furqan

Minggu, 08/8/21 | 07:00 WIB

Mencoba Manis

Dipatahkan?
Bukankah hanya perlu menyambung dan mengabaikan
Bukan malah terseok-seok untuk mundur ke belakang
Bergerak ke depan, tancapkan semua bekas patahan pada mereka
Bukan agar mereka terluka, tetapi agar mereka tersadar
telah mematahkan orang yang salah
Ini bukan dendam, tetapi ajang pembuktian
Bukankah Soekarno mengatakan
Seharusnya anak muda menggoncangkan dunia
Bukannya malah terguncang oleh dunia
Kau masih punya kaki yang kuat untuk berdiri
Kenapa harus menitipkan pada kaki yang lain?
Kau masih punya tangan yang kuat untuk menggenggam
Lalu, kenapa harus menumpangkan pada tangan lain?
Apa kau ingin terlihat lemah agar terlihat manis?
Bahkan kucing masih mencakar ketika ada yang mengganggu tidurnya
Pada akhirnya, kakimu adalah kaki terkuat
untuk bertahan dan tanganmu adalah tangan terkuat untuk menggenggam

Lupa

Bukankah dulu ada kata yang kau ikhtiarkan pada langit di setiap gelap
Bukankah dulu kita selalu saling menyapa hingga fajar sudah mendekat
Lalu sekarang kenapa tiba-tiba lupa?
Apakah gelap sudah memakan semua kata-kata yang datang padanya
Apa kau tak ingin bertanya?
Ah.. Aku lupa
Selalu ada hujan yang datang untuk menghapus setiap cerita, untukmu
sedang denganku hujan seolah ingin mengingatkan semua
Hingga dia semakin tertawa deras menghujam setiap sudut pijakanku

 

Sudut Tersembunyi

Pada ruang paling terbuka ini aku menjadi siapa?
apakah seperti kata orang Jepang
yang punya tiga topeng pada wajahnya
Topeng untuk semua orang
Topeng untuk orang tertentu
Lalu, topeng untuk diri sendiri
Pada sudut mana topeng ini berfungsi?
Apa dia berubah sendiri tanpa ku sadari?
Apakah topeng-topeng ini perlu dan bisa dibuang atau
Topeng ini akan membantu aku bertahan pada setiap sudut ruang besar ini
Bolehkah sesekali aku gamang?
Tak adakah ruang tersembunyi
yang bisa kugunakan untuk dipahami bukan memahami

BACAJUGA

Memori Kolektif Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Memori Kolektif Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Minggu, 06/10/24 | 06:53 WIB
“Pendokumentasian” dan Cultural Tourism

“Pendokumentasian” dan Cultural Tourism

Minggu, 18/8/24 | 10:49 WIB

 

Biodata:

Rizky Amelya Furqan adalah gadis penyuka senja, rindu, dan kamu.

Tags: #Rizky Amelya Furqan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Cerpen “Sepasang Jantung Hati yang Tertinggal” Karya Wizhafira dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Berita Sesudah

Waktu untuk Malaikat

Berita Terkait

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Minggu, 06/7/25 | 11:46 WIB

Ilustrasi: Meta AI Hujan dan Macam-Macam Ketertundaan Oleh: Salwa Ratri Wahyuni september mengasuh nyawa bumi, dingin, lembab, serta berkabut pekat,...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 29/6/25 | 08:47 WIB

Sumber gambar: Meta AI Alam Secantik Ibu Oleh : Afny Dwi Sahira Tenang anginnya, lembut peluknya Terang bulan seindah matamu...

Puisi-puisi Adli Maul

Puisi-puisi Adli Maul

Minggu, 22/6/25 | 14:06 WIB

Ilustrasi: Meta AI Dia dan Danau Oleh: Adli Maul Awali pagi dengan senyuman menaiki perahu, melintasi danau mata indah melihat...

Puisi-puisi Natalia Zebua

Puisi-puisi Natalia Zebua

Senin, 16/6/25 | 10:46 WIB

Pelarungan Oleh: Natalia Zebua Arus laut tampak gemetar melihat kedatanganku Dalam diam kuberanikan diri untuk melarung melati yang enggan mekar...

Puisi-puisi Elfa Edriwati

Puisi-puisi Elfa Edriwati

Minggu, 08/6/25 | 07:41 WIB

Ilustrasi:Meta AI Bersitatap Oleh: Elfa Edriwati Kala malam nan hangatnya menembus tiap ruang Bertemu di lorong-lorong kecil, bersitatap lalu tersenyum...

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 01/6/25 | 10:01 WIB

Ilustrasi: Meta AI Malamku Berisik Oleh: Yogi Resya Pratama Mengusik dan berderik Akar-akar akal pun tak luput mancari siasat Merayu...

Berita Sesudah
Waktu untuk Malaikat

Waktu untuk Malaikat

Discussion about this post

POPULER

  • Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Hari Kerja Wali Kota Padang Capai Kepuasan 80 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Mahasiswa Dharmasraya Soroti Konflik Perusahaan dengan Masyarakat, Desak Bupati Bertindak Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mambangkik Batang Tarandam dalam Naskah Drama “Orang-orang Bawah Tanah” karya Wisran Hadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024