Mencoba Manis
Dipatahkan?
Bukankah hanya perlu menyambung dan mengabaikan
Bukan malah terseok-seok untuk mundur ke belakang
Bergerak ke depan, tancapkan semua bekas patahan pada mereka
Bukan agar mereka terluka, tetapi agar mereka tersadar
telah mematahkan orang yang salah
Ini bukan dendam, tetapi ajang pembuktian
Bukankah Soekarno mengatakan
Seharusnya anak muda menggoncangkan dunia
Bukannya malah terguncang oleh dunia
Kau masih punya kaki yang kuat untuk berdiri
Kenapa harus menitipkan pada kaki yang lain?
Kau masih punya tangan yang kuat untuk menggenggam
Lalu, kenapa harus menumpangkan pada tangan lain?
Apa kau ingin terlihat lemah agar terlihat manis?
Bahkan kucing masih mencakar ketika ada yang mengganggu tidurnya
Pada akhirnya, kakimu adalah kaki terkuat
untuk bertahan dan tanganmu adalah tangan terkuat untuk menggenggam
Lupa
Bukankah dulu ada kata yang kau ikhtiarkan pada langit di setiap gelap
Bukankah dulu kita selalu saling menyapa hingga fajar sudah mendekat
Lalu sekarang kenapa tiba-tiba lupa?
Apakah gelap sudah memakan semua kata-kata yang datang padanya
Apa kau tak ingin bertanya?
Ah.. Aku lupa
Selalu ada hujan yang datang untuk menghapus setiap cerita, untukmu
sedang denganku hujan seolah ingin mengingatkan semua
Hingga dia semakin tertawa deras menghujam setiap sudut pijakanku
Sudut Tersembunyi
Pada ruang paling terbuka ini aku menjadi siapa?
apakah seperti kata orang Jepang
yang punya tiga topeng pada wajahnya
Topeng untuk semua orang
Topeng untuk orang tertentu
Lalu, topeng untuk diri sendiri
Pada sudut mana topeng ini berfungsi?
Apa dia berubah sendiri tanpa ku sadari?
Apakah topeng-topeng ini perlu dan bisa dibuang atau
Topeng ini akan membantu aku bertahan pada setiap sudut ruang besar ini
Bolehkah sesekali aku gamang?
Tak adakah ruang tersembunyi
yang bisa kugunakan untuk dipahami bukan memahami
Biodata:
Rizky Amelya Furqan adalah gadis penyuka senja, rindu, dan kamu.
Discussion about this post