Kamis, 16/10/25 | 22:46 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Metra Wiranda Putra

Minggu, 30/5/21 | 07:00 WIB

Melawan Kemustahilan

Di malam  pekat
Hening dan kesunyian mengumpal jelas
Memandang lesu harapku di kejauhan
Tatapan kosong tak terpenjam

Hasrat ini selalu  menghantam
Ingin menyikut keras kemustahilan
Rumit, kata yang acapkali mewakili benak
Hingga lupa Mahakuasa yang bertindak

Realitas tak mampu bukakan netra
Semuanya perihal kelengkaraan belaka
Sarwa hanya tampak fatamorgana

Kalbu ini selalu gelisah
Mamaksaku tuk berdamai dengan takdir
Aku terbuai kemustahilan ini
Akhirnya mengalah dengan ketetapan Ilahi

BACAJUGA

Adat “Naiak Anak Mudo” Manifestasi Berdemokrasi Anak muda Minangkabau

Adat “Naiak Anak Mudo” Manifestasi Berdemokrasi Anak muda Minangkabau

Minggu, 19/1/25 | 10:13 WIB
Pilkada 2024, Representasi Wajah Demokrasi Indonesia ke Depannya

Pilkada 2024, Representasi Wajah Demokrasi Indonesia ke Depannya

Senin, 09/12/24 | 13:11 WIB

Padang Pariaman, 22 Mei 2021

Bunga Desa

Tak sengaja kulihat
Pesona di sudut sore
Ketika cerah mulai remang
bunga mawar yang sedang mekar
Menebar harum ke pecandu madu
Iya kamu, bunga desa
Wajahmu bersemayam di balik kerudung ungu
Bersenyum simpul, berparas cantik
Purnama redup tertutup senyummu

Tak peduli kau sudah ada pemilik
Maaf, hatiku kepincut
Izinkan kutitip absen di hatimu
Iya kamu, bunga desa

Pada malam  kukabarkan
Pada bulan kubisikkan
Pada bintang kuceritakan
Semoga Tuhan mengaminkan

Padang Pariaman, 26 Mei 2021

Pengangguran Baru

Bilangan delapan belas sekarang umurmu
Di angka dua belas tahun kamu sudahi
Dalihmu menuntut ilmu di bangku sekolahan telah usai

Riang wajah polosmu masih terpancar
Sekarang, kamu telah masuk dunia baru yang kurang ajar
Semua dinilai dengan materi

Selamat datang pengangguran baru
Dunia keras sudah menanti
Masa bermain sudah mencukupi

Mari bersamaku menepi
Di sudut ibu kota yang tak bertuan
Berdikari mencari sesuap  nasi

Padang Pariaman, 26 Mei 2021

 

Biodata Penulis:

Metra Wiranda Putra, seorang jurnalis di Kabupaten Padang Pariaman. Alumni SMA N 1 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman ini sekarang berkuliah di UIN Imam Bonjol, Padang Jurusan Manajemen Dakwah semester 8.

 

Tags: #Metra Wiranda Putra
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Bentuk Terikat Pasca-

Berita Sesudah

Kekeliruan Berbahasa pada Tulisan Perintah

Berita Terkait

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Senin, 06/10/25 | 00:11 WIB

Sayap Oleh: Zahrah Ziqro Dari balik jendela kutatap awan biru terbentang Indah sekali seakan-akan memanggilku ke atas sana Kapan sayapku...

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Minggu, 28/9/25 | 15:35 WIB

Sumber: Meta AI Melepas Segala Kesempatan Oleh:Wulan Darma Putri Berpuluh kali mengikuti tes Berpuluh kali mencoba kesempatan Tapi di ujung...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 14/9/25 | 17:02 WIB

Hidup Lebih Lama, Pak Oleh: Afny Dwi Sahira Sekalipun tulang mu tak lagi sekuat pohon jati Atau barangkali senduh cemas...

Puisi-puisi Adli Maul

Puisi-puisi Adli Maul

Minggu, 07/9/25 | 11:08 WIB

  Memori di Siteba Oleh: Adli Maul Sungguh indah rasanya mengingat kembali Perjalanan yang telah kita lalui Bukan sebagai teman,...

Puisi-puisi M. Subarkah

Puisi-puisi M. Subarkah

Minggu, 17/8/25 | 16:52 WIB

Ilustrasi:Meta AI Suara dari Sajadah Ayah Oleh: M. Subarkah Di atas sajadah usang itu, ayah duduk seperti gunung yang berzikir....

Puisi-puisi Kurnia Maesaroh

Puisi-puisi Kurnia Maesaroh

Minggu, 10/8/25 | 14:12 WIB

Ilustrasi: Meta AI Mengusahakan Akhir, Menumpuk Sakit Oleh: Kurnia Maesaroh Kini t'lah mencapai akhir Dari akhir yang terus diusahakan kemarin...

Berita Sesudah
Kekeliruan Berbahasa pada Tulisan Perintah

Kekeliruan Berbahasa pada Tulisan Perintah

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Agam Minta Pemetaan Wilayah Palupuh untuk Tepatkan Arah Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024