Jakarta, Scientia.id – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) melayangkan peringatan keras kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) setelah terungkapnya dugaan praktik naturalisasi palsu di tubuh Timnas Malaysia. Dalam penyelidikan resmi yang diumumkan pada Senin malam (6/10), FIFA menyebut tujuh pemain naturalisasi Malaysia terbukti tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengan Malaysia.
Ketujuh pemain yang dimaksud adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Dalam laporan resminya, FIFA menjelaskan bahwa FAM mengklaim para pemain tersebut memiliki kakek atau nenek yang lahir di Malaysia. Namun hasil verifikasi menyeluruh yang dilakukan FIFA di kantor catatan sipil nasional Spanyol, Argentina, dan Brasil membuktikan sebaliknya. Tidak satu pun leluhur para pemain itu tercatat sebagai warga kelahiran Malaysia.
FIFA menegaskan bahwa dokumen dan catatan keluarga telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan silang dengan otoritas resmi masing-masing negara, dan tidak ditemukan bukti sah yang mengaitkan keturunan mereka dengan Malaysia.
Menanggapi temuan tersebut, Ketua Komite Disiplin FIFA, Jorge Ivan Palacio, mengeluarkan pernyataan keras. Ia menilai tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap nilai dasar olahraga sepak bola.
“Praktik seperti ini mengikis kepercayaan terhadap keadilan kompetisi dan membahayakan esensi sepak bola sebagai aktivitas yang didasarkan pada kejujuran dan transparansi,” tegas Palacio. “Hal ini menyerang inti dari prinsip-prinsip dasar sepak bola,” tambahnya.
FIFA mengingatkan bahwa setiap federasi memiliki hak untuk melakukan naturalisasi pemain asing, namun tetap harus memenuhi syarat resmi. Seorang pemain hanya dapat dinaturalisasi jika memiliki garis keturunan dua generasi ke atas atau telah menetap di suatu negara minimal lima tahun.
“FIFA membuka pintu lebar bagi negara mana pun untuk melakukan naturalisasi, asalkan seluruh dokumen keasliannya dapat diverifikasi,” tulis pernyataan resmi lembaga itu.
Baca Juga: FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Naturalisasi Malaysia
Kasus ini menuai reaksi keras di media lokal. Harian Free Malaysia Today menulis bahwa kelalaian FAM bukan sekadar kesalahan administratif, melainkan “pengkhianatan terhadap prinsip kejujuran dan fair play dalam sepak bola.” (*)