Rindu yang Tak Kunjung Usai
Oleh: Yogi Resya Pratama
Rindu yang terbentang jauh dan terlelap
Menyeru malam tinggalkan ingatan
Ia kabulkan pinta yang tak sempat hinggap
Rahasiakan ucapan dalam pekik seruan
Dirinya bersembunyi di hulu musim
Merangkak tapaki tepian angan
Berharap temukan kesaksian malam
Meski waktu tak henti menyapa diam-diam
Aku tetap di sini
Menunggu waktu habiskan tipuan janji
Hingga pada saatnya nanti
Jari-jari ini telah usai menampar diri
Namun, di buku-buku jari ini rinduku tak kian purna
Terpaut hangatkan angan dalam selimut penantian
Ia bawakan nada-nada renungan
Dalam serak-serak suara
Rindu ini tak kunjung usai
Hanya berlabuh di balik senyum
Pariaman, Oktober 2024
Terima kasih kepada Ingin yang Tak Sudah
Oleh: Yogi Resya Pratama
Selamat tinggal kepada ingin yang tak sudah-sudah
Kurapikan kembali langkah-langkah tak bertemu itu
Jalan pun telah kubersihkan lagi
Agar pintamu terus abadi
Tinggal tidaklah harus menetap
Yang penting di sana kau tak terusik
Tenang penglihatan takkan bias menatap
Seperti sunyinya aku di pikiranmu
Hari-hari telah cukup puas menemani
Suara-suara hati pun juga rindang tatingkan hiburan
Kau tak perlu siasati jalan untuk berlari
Sebab pergi adalah jalan utama pengharapan
Jangan pula kau takut jika nanti sendiri
Sebab napasku tak lekang temanimu
Karena kau sangat ramai di pikiranku
Dan takku biarkan lapuk dihina cemburu
Terima kasih kepada ingin yang tak mau sudah
Tetap setia temaniku melalui sunyi.
Pariaman, Oktober 2024
Luka yang Lupa Kau Ikat
Oleh: Yogi Resya Pratama
Rintik-rintik hujan tertawa pada air yang menggenang
Entah mengapa ia temani tanah yang terbiasa kering
Sedangkan, dirinya menggigil kedinginan
Sungguh payah, matamu kalimpanan
Sampai kapan kau harapkan duka itu sembuh
Setiap kali kau hapus ia tetap mengering
Karena tintanya darah yang tak henti mengalir
Selalu banjiri rongga kepala
Jauh sudah tatapanmu menancap
Hingga tak peduli kemana tujuannya
Kau pikir kau akan baik-baik saja
Ternyata kau gagap selamanya
Juga tak terasa telah purna dirimu
Dalam bait-bait yang pernah kau tulis
Sekarang hanya tinggal sisa baktimu
Menyusuri rimba yang tak bisa kau lukis
Kini, hari-harimu sudah lewat
Tertunduk luka yang lupa kau ikat
Pariaman, Oktober 2024
Biodata Penulis:
Yogi Resya Pratama lahir di Kota Pariaman. Kegiatan sehari-hari sebagai jurnalis dan pengurus KNPI Kota Pariaman. Alumni SMA Negeri 3 Pariaman dan alumni Program Studi Jurusan Bimbingan dan Konseling, IAIN Batusangkar senang menulis puisi.