Senin, 01/12/25 | 19:57 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home EDUKASI

Mendidik Anak dengan Keteladanan

Senin, 07/10/24 | 05:19 WIB

Oleh: Hardisman
(Guru Besar Fakultas Kedokteran & Ketua LPM Universitas Andalas)

Anak bukan dewasa kecil. Anak tidaklah seperti miniatur dan bukan pula sekadar dewasa dalam ukuran dimensi fisik yang berbeda. Secara fisik dan psikologis segala sesuatunya berbeda pada anak dibandingkan dengan dewasa. Antara anak yang berbeda kelompok usia juga banyak perbedaan dalam perkembangan fisik dan pikologis.

BACAJUGA

Anggota DPRD Kota Padang, Yusri Latif. [foto : ist]

Ketua Fraksi PKB Ummat DPRD Padang: Anak Adalah Urat Nadi Kemajuan Daerah

Rabu, 23/7/25 | 14:14 WIB
Formasi Jabatan Fungsional Kemenag 2025 Naik Signifikan, Ini Daftar Lengkapnya

Formasi Jabatan Fungsional Kemenag 2025 Naik Signifikan, Ini Daftar Lengkapnya

Rabu, 23/7/25 | 05:59 WIB

Perbedaan Cara Pandang

Perbedaan fisik dan psikologis antara anak dan dewasa menimbukan cara pandang yang berbeda terhadap persoalan. Pola pikir anak dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan juga akan berbeda sehingga berdasarkan cara pandang dewasa. Orang tua melihat cara berpikir anak tidak matang meskipun tidak selamanya cara pandang orang tua itu benar.

Perbedaan cara pandang tidak hanya karena usia kronologis waktu yang lebih singkat, tetapi juga didukung oleh pengalaman hidup yang berbeda. Pengelaman atau apa yang sudah dilalui oleh orang tua tentu jauh lebih banyak sehingga dalam melihat persoalan mereka akan mempertimbangkan banyak hal. Berbeda dengan anak-anak, pengalaman hidup yang singkat dan pengetahuan yang belum banyak menjadikan mereka melihat suatu persoalan dan memutuskan solusinya tentu berdasarkan alur pikir sendiri dengan mempertimbangkan apa yang pernah dialami, dirasakan, dan dilihat.

Belum lagi kemudahan dan kesulitan hidup yang berbeda dan kondisi kemajuan zaman yang sudah sangat berbeda, semuanya juga berberan dalam dalam menyikapi pesoalan. Kondisi sosial ekonomi kehidupan keluarga yang lebih sulit zaman orang tuanya namun sudah mulai berkecukupan pada masa anak-anaknya tentunya juga berperan dalam menyikapi persoalan kehidupan.

Tidak jarang perbedaan cara pandang tersebut melahirkan konflik komunikasi terjadi antargenerasi. Termasuk konflik yang terjadi dalam keluarga antara anak dan orang tua, terutama Ketika anak sudah mulai memasuki usia remaja. Orang tua yang tidak bisa bersikap arif dan bijaksana akan menambah keretakan komunikasi tersebut sehingga mengakibatkan pola asuh pendidikan yang seharusnya diberikan orang tua menemukan titik buntu.

Ketika kondisi sosial ekonomi keluarga sudah jauh lebih baik dari zaman orang tuanya di masa kecil, tentu pengalaman hidup anak lebih baik pula. Segala kebutuhannya didapatkannya dengan mudah sejak kecil. Jika pola asuh orang tua tidak menanamkan dengan baik cara menyikapi hidup, anak-anak akan  menggangap semuanya serba mudah. Mereka bisa menjadi anak-anak yang tidak tangguh jika tidak ada tempaan, tidak ada arahan, dan pendidikan yang ditanamkan oleh orang tua. Tatkala menghadapi kesulitan sedikit saja, anak merasa itu adalah sebuah petaka besar. Lalu bagaimanakah pendekatan mendidik dalam keluarga yang dapat dilakukan?

Madrasah Keluarga

Peran orang tua sejak dini semakin sangat dibutuhkan untuk menyiapkan generasi yang kuat, Tangguh, dan sekaligus menyiapkan mereka dari segala bahaya lingkungan. Mereka disiapkan untuk tangguh dalam kehidupan dan berkarya sesuai dengan zaman.

Kita sering berharap pada institusi pendidikan, baik pada sekolah ataupun madrasah tempat mengaji untuk mendidik anak, termasuk dalam pembentukan karakter anak. Harapan itu memang tidak salah karena di sana orang tua menitipkan anak-anak untuk belajar dan untuk dididik. Akan tetapi, sejatinya pendidikan formal di sekolah ataupun nonformal di tempat mengaji sore hanyalah bantuan bagi ibu dan ayah dalam mendidik karakter anak-anak. Rumah adalah madrasah pertama dan selalu yang utama untuk pendidikan anak-anak hingga mencapai usia dewasa. Baik dalam perspektif pendidikan modern dan juga dalam agama. Islam menempatkan bahwa orang tua yang diperintahkan dan bertanggung jawab atas keselamatan anak-anaknya (QS At-Tahrim [66]:4 dan An-Nisa [4]:9).

Orang tua harus mampu memberikan rambu-rambu bagi anaknya mana yang akan menyelamatkan dan mana yang akan menghancurkan. Hal ini dimulai dengan sejak awal.  Orang tua mampu mengawasi dan mengarahkan anak sejak dini serta membentuk nilai-nilai kedisiplinan dan ketangguhan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usia. Ada ketegasan yang ditanamkan sejak dini (qaulan syadidan) (QS An-Nisa, [4]:9).

Keteladanan dan Kebersamaan

Mengajak pada kebaikan harus dilakukan dengan hikmah dan keteladanan (An-Nahl [16]:125). Begitu juga dengan penerapannya. Agar pendidikan dalam keluarga dapat mengena, keteladanan dalam cara berkomunikasi, menyikapi persoalan, penggunaan gadget dan teknologi juga harus dibimbing oleh kedua orang tua. Ayah dan ibu harus menunjukkan terlebih dulu kematangan dalam bersikap dan kedewasaan dalam bertindak. Satu contoh dan keteladanan jauh lebih bermakna dalam mendidik dan mendisiplinkan daripada seribu kata-kata.

Pada saat yang bersamaan, ada kasih sayang yang terpancar dan terlihat dari orang tua kepada anaknya. Ada kehangatan dalam keluarga. Kedua orang tua adalah tempat kembali dan tempat berbagi bagi anak-anak untuk memecahkan semua persoalan. Pertemuan dalam rumah adalah pertemuan yang menyenangkan bagi anak dan bercahaya dalam zahir dan batin sehingga pendidikan menanamkan ketangguhan, kedisiplinan, dan membentengi anak-anak dari kejahatan yang tidak kasat mata dapat dilakukan.

Tidak selamanya cara pandang orang tua yang terbaik untuk kondisi saat ini. Pola pikir dan cara padang tua mungkin yang terbaik sesuai dengan zamannya. Namun, untuk zaman anaknya, boleh jadi pendekatan dan cara orang tua perlu disesuaikan karena mungkin tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Orang tua juga harus bisa mendengarkan dan memahami cara pandang anak dengan reasoning mereka. Boleh jadi alasan yang diberikan anak dan pengetahuan mereka tentang perkembangan informasi terbaru lebih banyak daripada orang tuanya. Orang tua harus siap mendengar dan berdiskusi dengan anak-anak hingga mampu mengarahkan mereka sesuai dengan tujuan kebaikan.

Orang tua harus berpikir terbuka dan bisa berkomunikasi dengan anak-anak dengan baik, mendengarkan sambil menggarahkan, dan bukan mendoktrin, memerintahkan, dan mengakimi sehingga ayah dan ibu satu-satunya tempat bagi mereka untuk kembali. Semoga.

Tags: #Hardisman#keteladanan#Pendidikan anak
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Viral! Spanduk Ajak Coblos Kotak Kosong di Dharmasraya, Apa Kata KPU Sumbar?

Berita Sesudah

Bakal Terapkan EEWS, Sumbar Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Berita Terkait

Golongan Darah O Disebut Punya Perlindungan Alami terhadap Serangan Jantung

Fenotipe Bombay dan Golden Blood: Dua Golongan Darah Terlangka yang Penting untuk Medis

Rabu, 26/11/25 | 06:41 WIB

Jakarta, Scientia.id - Kasus transfusi darah yang membutuhkan kecocokan ekstrem kerap membuka fakta bahwa tidak semua golongan darah memiliki jumlah...

Paninggahan Mantapkan Diri Jadi Nagari Creative Hub, Supri Ardi Bekali Pemuda Literasi Digital dan Keamanan Siber

Paninggahan Mantapkan Diri Jadi Nagari Creative Hub, Supri Ardi Bekali Pemuda Literasi Digital dan Keamanan Siber

Kamis, 20/11/25 | 09:19 WIB

Kabupaten Solok, Scientia.id - Aula Kantor Wali Nagari Paninggahan terasa semarak pada Rabu, 19 November 2025. Puluhan pemuda memenuhi ruangan...

Saatnya Kampus 2 UIN IB Berbenah: Mahasiswa Berhak atas Fasilitas yang Layak

Saatnya Kampus 2 UIN IB Berbenah: Mahasiswa Berhak atas Fasilitas yang Layak

Senin, 17/11/25 | 18:08 WIB

Padang, Scientia.id - Setiap mahasiswa berhak mendapatkan fasilitas akademik yang layak untuk menunjang kelancaran studi. Ironisnya, keluhan mengenai fasilitas yang...

Dosen Unand Pramono Raih Penghargaan Pelestarian Naskah Kuno Perpusnas RI

Dosen Unand Pramono Raih Penghargaan Pelestarian Naskah Kuno Perpusnas RI

Rabu, 29/10/25 | 05:53 WIB

Dharmasraya, Scientia.id — Di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, kabar membanggakan untuk Kabupaten Dharmasraya. Salah seorang putra terbaik daerah...

Caleg di Angkot

Nyaris Mati di Atas Vespa: Sepotong Kenangan di Masa SMA

Senin, 27/10/25 | 07:37 WIB

Oleh: ALFITRI (Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas)   Banyak cara siswa SMA era 1980-an mengisi malam minggu mereka. Sebagian...

UNAND, USU, dan UNSOED Perkuat Kerja Sama dalam Studi Bahasa, Sastra, Budaya Jepang

Seminar Nasional Budaya Jepang Bahas Adaptasi Keigo, Omamori, dan Kaguya-hime di Era Digital

Kamis, 23/10/25 | 22:38 WIB

Padang, Scientia.id - Transformasi budaya Jepang di tengah gempuran teknologi global menjadi sorotan utama dalam Seminar Nasional Dinamika Bahasa, Sastra,...

Berita Sesudah
Bakal Terapkan EEWS, Sumbar Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Bakal Terapkan EEWS, Sumbar Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi

POPULER

  • Kantor PDAM Kota Padang.[foto : net]

    PDAM Padang Kerahkan Mobil Tangki Gratis, Krisis Air Bersih Dipastikan Tetap Terkendali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Water Front City Amblas 200 Meter di Pariaman Selatan, Tanpa Rambu dan Penerangan: Warga Terancam Nyawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jejak Sastra Melayu Klasik dalam Kehidupan Masyarakat Lampau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Donizar Desak Pemerintah Siapkan Layanan Medis Pasca Banjir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPW PKB Sumbar dan DKW Panji Bangsa Gerak Cepat Salurkan Sembako di Padang Pariaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024