Oleh: Elly Delfia
(Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)
Korea Selatan tidak selalu identik dengan ke-pop dan k-drama, tetapi juga dengan aneka macam festival. Salah satu festival terbesar dan paling berkesan yang pernah saya kunjungi ketika berada di sana adalah Festival Kembang Api Kota Busan atau Busan Fireworks Festival. Festival ini tidak hanya diminati oleh warga Kota Busan, tetapi juga oleh pengunjung dari berbagai daerah di sekitar Busan. Ada pengunjung yang datang dari daerah Gyeongju, Daegu, Ulsan, Masan, bahkan juga ada yang datang dari Seoul dan dari luar negara Korea Selatan.
Festival yang diselenggarakan di Pantai Gwanganli atau Gwangalli Beach ini berlangsung amat meriah setiap tahunnya. Ribuan bahkan jutaan pengunjung berdesak-desakan di sana untuk menyaksikan berton-ton kembang api yang ditembakkan ke udara. Saat suara dentum tembakan pecah di udara, langit Pantai Gwanganli berubah menjadi terang benderang dan bewarna-warni oleh kembang api. Kembang api itu menari-nari di udara dengan aneka macam bentuk, seperti lingkaran, bunga-bunga, dan garis-garis memanjang sebelum menghilang ditelan langit malam. Setiap tembakan disertai oleh suara musik dan lagu yang penuh semangat dari para biduan yang turut memeriahkan festival itu. Puncak dari festival itu adalah saat kembang api ditembakkan ke udara di atas Pantai Gwanganli. Peristiwa itu bisa berlansung selama satu jam, yaitu dari pukul 8 sampai pukul 9 malam.
Festival kembang api merupakan salah satu program festival kebudayaan yang digelar di setiap musim gugur di Kota Busan. Festival ini biasanya diselenggarakan pada bulan Oktober atau November setiap tahunnya. Tanggal pelaksanaan tidak tetap atau sering bergeser. Hal itu disebabkan oleh berbagai situasi dan kondisi yang ada di lapangan, seperti cuaca yang buruk, hujan, dan lain-lain. Festival ini pernah tidak diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19. Tahun 2023 ini Festival Kembang Api Kota Busan akan dilaksanakan pada tanggal 4 November bulan depan.
Setiap tahun selalu ada inovasi dalam hal pelaksanaan festival ini, misalnya ukuran kembang api lebih besar dengan bentuk yang lebih bervariasi. Semakin keras suara tembakan, musik pengiring semakin meriah, heboh, dan membuat pengunjung tambah bersemangat. Pemandangan yang memanjakan mata pada festival kembang api itu membuat takjub, gembira, dan bahagia jutaan penonton yang memadati Pantai Gwanganli.
Festival kembang api merupakan hiburan gratis bagi para pengunjung. Pengunjung bisa memilih sendiri posisi dari mana mereka akan menonton. Menonton dari ruang terbuka di pinggir pantai tidak dikenakan biaya atau gratis. Akan tetapi, jika menonton dari tempat khusus, seperti menonton dari salah satu restoran yang ada di hotel berbintang, pengunjung bisa memesan tiket jauh-jauh hari sebelum acara karena biasanya tiket cepat habis.
Beberapa hotel berbintang dan restoran-restoran mewah yang ada di sepanjang pantai menyediakan tempat menonton festival kembang api dengan view yang menarik. Beberapa pengunjung dapat membeli tiket untuk memesan tempat di hotel-hotel itu dengan pemandangan yang menghadap langsung ke Pantai Gwanganli. Mereka bisa leluasa menikmati semaraknya kembang api saat ditembakan ke udara. Mereka juga dapat mengabadikan momen itu dengan spot-spot foto dan video yang menarik dari hotel-hotel dan restoran-restoran tersebut. Hotel-hotel berbintang dan restoran-restoran mewah itu akan penuh sesak oleh pengunjung pada saat festival berlangsung. Saya dan teman-teman biasanya menonton langsung dari tempat yang gratis di pinggir pantai. Kami bergabung dengan ribuan pengunjung lain dan menikmati ekspresi kehebohan para pengunjung saat kembang api itu ditembakkan ke udara.
Sebagai salah satu pantai yang luas di Kota Busan selain Pantai Haeundae, Pantai Gwanganli bersih dan berpasir putih. Pantai ini memiliki laut yang tenang dan tidak berombak besar. Tepian pantai berbentuk lengkungan dan di bagian ujungnya terdapat Jembatan Gwangan atau Gwangan Bridge atau Gwangandaegyo. Jembatan Gwangan merupakan jembatan gantung yang dibangun di atas permukaan laut dengan panjang 7.4 kilometer. Jembatan itu menghubungkan dua kecamatan yang ada di Kota Busan, yaitu Haeundae-gu dan Suyeong-gu.
Jembatan Gwangan mempunyai pemandangan yang amat menakjubkan karena dibangun di atas laut. Kita dapat menyaksikan laut dan kapal-kapal yang berlalu lalang di bawahnya. Jembatan yang berada tepat di hadapan Pantai Gwangan ini merupakan jembatan terpanjang kedua yang melintasi laut di Korea Selatan setelah Jembatan Incheon. Jembatan ini termasuk salah satu rute yang dilewati oleh bus pariwisata Kota Busan, yaitu Busan City Tour. Saat melewati jembatan ini, kita dapat merasakan angin laut yang basah dengan aroma yang khas. Kita juga dapat melihat pemandangan Pantai Gwanganli yang elok dengan ombak yang tenang. Jembatan ini juga kerap kali dijadikan tempat olahraga pagi, seperti jogging, jalan kaki, dan tempat bersantai saat memandangi laut oleh warga Kota Busan.
Selain saat festival kembang api, saya dan teman-teman juga sering bermain ke Pantai Gwanganli. Kami suka duduk-duduk di pinggir pantai menikmati angin laut yang segar atau nongkrong di salah satu kafe yang ada di sana sembari menikmati minuman hangat. Itu adalah aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan. Aneka macam seafood juga tersedia di salah satu pasar ikan dekat pantai itu. Menu seafood yang terkenal di sana adalah belut laut bakar yang empuk dan kaya akan protein.
Karena keindahannya, Pantai Gwanganli dan Jembatan Gwangan merupakan salah satu destinasi favorit yang ada di Kota Busan. Destinasi ini sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang akan berjalan-jalan ke Kota Busan.
Discussion about this post