Rabu, 03/12/25 | 06:54 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Karena Kamu Adalah Perempuan!

Minggu, 09/7/23 | 05:12 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

“Jangan jadikan ‘karena kamu adalah perempuan’ sebagai alasan untuk apapun. Jangan pernah.” Tegas Chimamanda Ngozi Adichie lewat bukunya yang berjudul A Feminist Manifesto. Andai orang tua kita membaca buku yang cukup kecil dan tipis ini, mungkin saja mereka tak akan pernah menerapkan ‘peran gender’ yang amat timpang antara anak perempuan dengan anak laki-lakinya.

Hanya karena seseorang terlahir perempuan, ia diharuskan dan dilarang untuk melakukan sesuatu. Di waktu kecil ketika rumah saya berantakan, seseorang berkata, “Anak gadis kok rumahnya berantakan?” Kata-kata yang mungkin tidak akan pernah ditujukan pada saudara laki-laki saya meski mereka penyebab rumah menjadi berantakan.

Di waktu kecil pula, saya mendapat teguran, “Tidak elok anak perempuan duduk seperti itu di hadapan saudara laki-lakinya!” Teguran yang mungkin pula tidak akan pernah diterima oleh saudara laki-laki saya meskipun mereka duduk dengan berbagai macam gaya.

BACAJUGA

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB
Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Suatu hari ketika ibu saya sedang tidak bisa ke pasar, sayalah yang ia suruh untuk berbelanja. Di saat itu saya memprotes, “Kenapa harus saya? Saudara yang lain kan ada dan juga tidak sedang punya kesibukan lain?” Ibu saya tidak menjawab, tetapi seseorang menyela, “Kalau dia yang pergi ke pasar, memangnya dia pakai rok? (Menegaskan bahwa laki-laki tidak seharusnya ke pasar).” “Mau ditaruh di mana mukanya!” Tambahnya.

Pembicaraan itu tampak berlangsung serius dan penuh ketegangan. Sebenarnya tidak, jawaban itu dilontarkan sebagai bentuk candaan. Akan tetapi buat saya tetap mengesalkan. Aduh, kenapa tulisan ini malah tampak seperti curhat, ya?

Begitulah peran gender diterapkan dalam pengasuhan oleh sebagian orang tua. Bahkan kita sebagai saudara perempuan pun kadang ikut melanggengkannya. Beberapa kali saya menyaksikan anak laki-laki yang selalu dilayani ini itu oleh saudara perempuannya, entah itu adik atau kakaknya.

Suatu pagi seorang anak laki-lagi merengek lapar. Di meja makan sudah tersedia lauk dan sayur yang baru saja selesai di masak, tentu saja oleh kakak perempuannya. Tetapi anak laki-laki itu mengaku tidak suka makanan tersebut dan menginginkan telur dadar. Dari usianya yang sekitaran 10 tahun, saya kira tak begitu sulit untuk anak seusia itu untuk memasak telur dadar.

Di suatu waktu, saya menyaksikan seorang anak laki-laki berkali-kali merengek minta dibuatkan mi goreng instan kepada neneknya. Oh ya, anak laki-laki itu bahkan lebih besar dari anak laki-laki sebelumnya. Akan tetapi rupanya sekadar untuk memanaskan air pembuat mi instan ia tidak bisa.

Apakah ada keuntungan yang didapatkan dari selalu melayani anak laki-laki dari ia bayi hingga dewasa? Saya yakin jawabannya adalah ‘tidak’. Perlakuan serupa itu hanya akan membuatnya gagal menyelamatkan diri sendiri karena tidak mampu melakukan hal-hal dasar yang perlu dimiliki manusia untuk bertahan hidup. Setelahnya, terbentuklah bayi dewasa yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Sensasi Naik KTX, Kereta Api Cepat di Korea Selatan

Berita Sesudah

Semua yang Berkaitan dengan “Hati”

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Hujan yang Merawat Diam

Minggu, 23/11/25 | 19:52 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Hujan selalu punya cara sederhana untuk membuat saya berhenti sejenak. Di antara rintik yang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Berita Sesudah
Petinju dan Peninju; Manakah yang Benar?

Semua yang Berkaitan dengan “Hati”

Discussion about this post

POPULER

  • Helikopter Bawa Bantuan ke Daerah Terisolasi, Upaya Donizar Berbuah Hasil

    Helikopter Bawa Bantuan ke Daerah Terisolasi, Upaya Donizar Berbuah Hasil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Padang Kerahkan Mobil Tangki Gratis, Krisis Air Bersih Dipastikan Tetap Terkendali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Update Data Korban Bencana Hidrometeorologi di Sumbar: 176 Meninggal, 117 Masih Hilang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gerakan Pangan Murah Digelar di Padang, Pemerintah Redam Kenaikan Harga Pasca Bencana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024