Aku
Berilah aku babad
bukan hikayat
babad memintal jiwaku
babad adalah aku.
Berilah aku beskap
bukan jas
sampirkan aku lurik bukan ulos,
sampaikan aku parikan bukan gurindam,
tarikan aku serimpi bukan lambada.
Karena,
nafasku ha na ca ra ka, dan
tubuhku hamparan kelir
dengan pijar blencong
mata batinku.
Kidung macapat
rintihan dan senda gurauku
alunan pelog slendro
gerak langkahku
dan, Pangku pun aku berhenti.
Lurik
Tali temali-ikat mengikat,
rangkaian padu pintalan jiwa,
jiwa satu nan bermakna
termaktum indah pada garis garismu
berenda iluminasi tubuh lurikmu
kusanjung dalam balutan badan.
Lurik Pedan anugerah alam
berpindar gambar makna yang dalam
dalam jiwà manusia Jawa
ha na ca ra ka tersirat di legenda
Aji Saka pusaka luhung
jadikan manusia Jawa seutuhnya.
Nelayan Rowo Jombor
Bukan lautan hanya tabek alam
berasa teduh bermandi angin
tiada kan layar dan pukat
cukup selayang sampan
berkayuh kukuh bambu sebatang
nelayan beralek ikan impian
sinantiasa jadikan biasa sepanjang masa,
Rowo Jombor lembah membentang
berpagar bukit, tudung pokok tanaman
sejuk membasuh tubuh,
indah menawan mata memandang.
Biodata Penulis :
Penulis pernah mengajar di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas, Padang selama 30 tahun. Sekarang ia merupakan dosen di Universitas Widya Dharma, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ia senang menulis puisi. Puisi-puisinya yang berdiksi indah dan kaya makna telah dimuat beberapa media massa dan ditampilkan dalam pertunjukan musikalisasi puisi di sekolah-sekolah dan universitas.
Discussion about this post