Selasa, 01/7/25 | 19:26 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KREATIKA

Puisi-puisi R.S. Mila dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Minggu, 25/9/22 | 07:13 WIB

Memang Dilupakan

Aku bersandar di pojok
Menikmati suasana ramai
Merasa ditelan semesta

Apa aku dilupakan
Aku masih ada
Tapi orang
Tak menganggapku
Ada.

Kapan Aku Mati

Aku selalu lelah
Bekerja ini itu
Dan kurang diperhatikan

Saat aku ingin menangis
Kau pasang topeng macam orang baik
Membuatku lupa kalau selama ini aku budak

BACAJUGA

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB
Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 27/4/25 | 16:31 WIB

Sampai jumpa kesedihan
Aku akan nikmati sisa penderitaan ini
Hanyut dalam sungai yang deras
Merasakan dingin yang bahagia.

Hari Bahagia

Aku ingat senyummu saat itu
Genggam tanganmu yang hangat
Suaramu yang tulus mengiqomahkanku

Nama yang akan kupakai seumur hidup kauberikan
Foto-foto kita waktu itu
Kenangan itu sungguh indah

Kini aku sudah beranjak remaja
Tak ada tangisan yang nyaring
Juga tak ada bayi yang tidur di sampingmu

Tapi itu bukanlah masalah

Aku akan membuatmu bahagia
Dengan cara yang berbeda

Aku akan membuatmu bangga
Membuatmu tersenyum
Dan aku akan selalu cinta kepadamu
Sebab kau cinta pertamaku.

Biodata Penulis:
R.S. Mila suka membaca buku, melukis, dan menulis puisi.
Sekarang, ia masih duduk di bangku kelas VIII SMPIT Adzkia Padang.


Konkretisasi Perasaan yang Abstrak

Oleh: Ragdi F. Daye
(buku kumpulan puisinya Esok yang Selalu Kemarin, 2019) 

Aku ingat senyummu saat itu
Genggam tanganmu yang hangat
Suaramu yang tulus mengiqomahkanku

Pada dasarnya, menulis puisi adalah mengekspresikan pengalaman batin dengan media kata-kata. Pengalaman yang diekspresikannya itu bisa berupa pengalaman hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, atau hubungan manusia  dengan alam. Menulis puisi merupakan sebuah kegiatan ruhani, yang mengekspresikan  hubungan manusia dengan segala hal, baik secara fisik maupun metafisik (Maulana, 2012).

Untuk dapat mengekspresikan pengalaman tersebut, lebih lanjut Maulana  mengungkapkan bahwa penulis harus mampu mengkreasi bahasa ungkap melalui kosakata yang dipilih dan dipahaminya secara sungguh-sungguh dengan bahasa yang dikuasainya pula. Selain itu, menulis puisi tidak bisa dengan menuliskan sesuatu yang tidak kita alami secara fisik maupun metafisik. Jika hal itu dipaksakan, hasilnya adalah sebuah puisi hampa makna dan bahkan hampa rasa karena tidak mengandung penghayatan atas obyek yang ditulis. Secara sederhana, menulis puisi merupakan pekerjaan mengonkretkan sesuatu yang abstrak dengan menggunakan sarana bahasa.

Pada edisi kali ini, Kreatika memuat tiga buah puisi karya R.S. Mila, pelajar SMP yang baru merasakan pesona sastra. Puisi-puisinya yang dimuat kali ini berjudul “Memang Dilupakan”, “Kapan Aku Mati”, dan “Hari Bahagia”.

Sebagai sarana pengungkapan pengalaman batin, puisi dapat dijadikan penulis untuk menyampaikan respons atas peristiwa yang tertangkap alat indranya yang menimbulkan persepsi tertentu di pikirannya. Penulis memiliki sensitivitas untuk merasakan emosi di lingkungan keberadaannya sehingga memberi warna rupa puisi yang dikarangnya. Puisi “Memang Dilupakan” berisi kegelisahan eksistensialisme, perihal ‘ada’. Menurut Jean Paul Sartre, “Manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri”. Sementara itu, Soren Aabye Kiekeegaard mengedepankan teori bahwa eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang kaku dan statis, tetapi senantiasa terbentuk, manusia juga senantiasa melakukan upaya dari sebuah hal yang sifatnya hanya sebagai spekulasi menuju suatu yang nyata dan pasti, seperti upaya mereka untuk menggapai cita-citanya pada masa depan.

Puisi R.S. Mila secara pilihan kata cukup sederhana, ‘Aku bersandar di pojok/ Menikmati suasana ramai/ Merasa ditelan semesta/ Apa aku dilupakan/ Aku masih ada/ Tapi orang/ Tak menganggapku/ Ada.’ Menggambarkan sosok ‘aku’ yang berada di tengah keramaian namun tidak mendapat perhatian. Ide tak dianggap ada bisa berhubungan dengan kondisi psikologis yang mengarah pada inferioritas kompleks, kecemburuan, atau pesimisme. Hal ini relevan juga dengan Piramida Maslow yang mencerminkan hierarki kebutuhan manusia mulai dari yang paling dasar yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan nyaman, kasih sayang, penghargaan, dan puncaknya adalah aktualisasi diri. Pengakuan ‘ke-ada-an’ adalah salah satu kebutuhan manusia dalam interaksi sosial.

Puisi bisa muncul dari kejadian yang dialami penyair namun dapat juga lahir dari proses pengamatan, menyimak kisah orang lain, atau perenungan yang berangkat dari empati atas nasib orang lain. Puisi kedua tidak kurang murung dari puisi pertama, bahkan judulnya sudah muram, “Kapan Aku Mati”, ‘Saat aku ingin menangis/ Kau pasang topeng macam orang baik/ Membuatku lupa kalau selama ini aku budak//Sampai jumpa kesedihan/ Aku akan nikmati sisa penderitaan ini/ Hanyut dalam sungai yang deras/ Merasakan dingin yang bahagia.’ Karya sastra hadir sebagai tiruan kehidupan manusia yang bersifat fiktif dengan penyajian yang cenderung dilebih-lebihkan (hiperbolis) untuk menimbulkan kesan tragis atau romantis.

Letupan perasaan ekstrem yang dialami penyair akibat perenungannya terhadap fenomena yang memberinya ilham dapat mewujud sebagai struktur bahasa yang memberi efek kejut kepada pembaca. Puisi di atas bila dibaca dengan derajat kemurungan yang tinggi dapat memancing tindakan buruk untuk menyelesaikan penderitaan. Namun, dengan sudut pandang lain suara tokoh dalam puisi dapat pula ditanggapi sebagai keluhan lebay anak sekolah yang merasa tersiksa dengan beban tugas pelajaran yang bertubi-tubi atau suruhan membantu orang tua dengan instruksi-instruksi cerewet.

Azhari (2014) mengungkapkan bahwa proses kontemplasi yang dilakukan penyair dapat membentuk ciri-ciri terhadap tema yang diambilnya. Perenungan yang dimaksud adalah proses batiniah yang dilakukan oleh penyair sebelum menciptakan sebuah karya. Proses merenung sering memunculkan ide-ide yang tak terduga dan dari hal tersebutlah muncul makna-makna yang lebih dalam dari setiap diksi yang dipakai oleh penyair dalam puisinya. Setiap makna selalu memiliki tanda-tanda yang dapat dihubungkan untuk membentuk suatu makna baru yang mencakup keseluruhan isi karya puisi tersebut. Setiap penyair biasanya mempunyai waktu-waktu tertentu yang digunakan sebagai titik kontemplasinya untuk menaruh tanda-tanda di setiap makna puisinya.

Struktur batin puisi terdiri atas tema, rasa, nada, dan amanat. Tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema itulah yang menjadi kerangka utama pengembangan sebuah puisi. Rasa (feeling) merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Waluyo (1991) mengatakan bahwa dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Nada (tone) yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain-lain. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah memahami tema dan nada puisi itu. Tujuan atau amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.

Puisi terakhir menawarkan atmosfer yang cerah menyenangkan, “Hari Bahagia”. puisi ini bercerita tentang anak perempuan yang sudah tumbuh menjadi remaja, ‘Kini aku sudah beranjak remaja/ Tak ada tangisan yang nyaring/ Juga tak ada bayi yang tidur di sampingmu// Tapi itu bukanlah masalah/ Aku akan membuatmu bahagia/ Dengan cara yang berbeda// Aku akan membuatmu bangga/ Membuatmu tersenyum/ Dan aku akan selalu cinta kepadamu/ Sebab kau cinta pertamaku.’ Kesimpulan bahwa aku lirik adalah anak perempuan berasal dari larik ini ‘Suaramu yang tulus mengiqomahkanku’. Di dalam tradisi masyarat muslim, setiap anak yang lahir akan diazankan bila berjenis kelamin laki-laki dan diiqamahkan bila perempuan. Dari informasi larik ini, pembaca dapat memahami bahwa puisi ditujukan oleh seorang anak perempuan kepada ayahnya. Si aku lirik mengungkapkan janji dan harapan untuk membahagiakan orang tuanya sebagai bukti cinta.

Puisi adalah refleksi dari perasaan atau pikiran penyair terhadap kehidupan. Ia dapat memancarkan makna yang memberi pengalaman baru bagi pembaca.[]

Catatan:

Kolom ini diasuh oleh FLP Sumatera Barat bekerjasama dengan Scientia.id. Kolom ini diperuntukkan untuk pemula agar semakin mencintai dunia sastra (cerpen dan puisi). Adapun kritik dalam kolom ini tidak mutlak merepresentasikan semua pembaca. Kirimkan cerpen atau puisimu ke karyaflpsumbar@gmail.com.

Tags: #Ragdi F. DayeR.S. Mila
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Penangkapan Pangeran Diponegoro dalam Film, Seni Lukis, dan Puisi

Berita Sesudah

Puisi-puisi Apriwanto

Berita Terkait

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB

  Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara Alienasi Hidup Kita hanya seorang pelancong Yang mengembara segala tempat Lalu tinggal – termenung Di...

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra Gambar Diri Ini gambar diri. Aku yang berjalan tak selalu lurus, kadang tersandung bayangan sendiri, cerobohku...

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 25/5/25 | 09:15 WIB

Seberkas Titik yang Masih Tertinggal Cerpen Oleh: Arifah Prima Satrianingrum   Siang itu, matahari dengan terik mengambang di Padang. Ruas-ruas...

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 11/5/25 | 07:10 WIB

Puisi-puisi Farha Nabila   Kanak-Kanak dalam Diri Tatkala kutemukan diriku dalam relung kesepian Yang disana takkan kutemukan dengungan sumpah serapah...

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Minggu, 04/5/25 | 08:40 WIB

Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat Karya: Balqin Adzra   “Silahkan mampir! Kami mempunyai mochi varian baru!” teriak sang penjual...

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 27/4/25 | 16:31 WIB

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra   Merindu Nagari Nan Jauh Tiap langkah yang menapak Meninggalkan rindu yang menjejak Risau nan gulandah memenuhi...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Apriwanto

Puisi-puisi Apriwanto

Discussion about this post

POPULER

  • Ketua DPD Partai Golkar Sumbar terpilih, Khairunnas saat menerima dokumen persidangan. [foto : ist]

    Khairunnas Kembali Pimpin Golkar Sumbar, Terpilih Secara Aklamasi dalam Musda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspada Korsleting, Yosrizal Ingatkan Warga Cek Instalasi Listrik di Rumah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPRD dan Wali Kota Bahas Perubahan APBD 2025 Kota Padang, Anggaran Naik 14,6 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yusri Latif Soroti SPMB Padang: Sistem Domisili Dinilai Diskriminatif, Situs Pendaftaran pun Dikeluhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024