Rabu, 03/12/25 | 04:27 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Salah Langkah

Minggu, 18/9/22 | 11:35 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

 

Beberapa hari belakangan ini saya sedang “menyibukan” diri untuk bermain catur dan ludo yang tersedia di aplikasi game mobile. Pilihan menggunakan catur dan ludo secara daring sebenarnya karena lebih mudah saja untuk memainkannya. Setidaknya bisa dimainkan sambil rebahan. Selain itu, saya juga bisa memainkan dengan teman-teman tanpa perlu bertemu atau berkumpul dalam satu ruangan yang sama. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam aktivitas keseharian. Begitu slogannya.

Kedua game daring itu bagi saya sama-sama memberikan tantangan sejak awal permainan dimulai. Catur misalnya, saya harus berpikir ekstra sejak langkah awal agar langkah-langkah berikutnya sesuai dengan rencana. Lain pula dengan ludo, game yang satu ini tidak hanya membuat saya berpikir ekstra saja, tapi juga sering naik darah. Terkadang, saya butuh lebih sepuluh kali lempar dadu, bahkan lebih untuk dapat angka enam agar mulai bermain.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Hujan yang Merawat Diam

Minggu, 23/11/25 | 19:52 WIB
Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Terkadang, saya juga mengalami hal yang menyakitkan dalam memainkan kedua game tersebut. Dalam game catur hal yang menyakitkan adalah di saat bidak yang saya punyai lebih banyak dibandingkan punya lawan, namun dalam beberapa langkah ke depan keadaan berbanding terbalik. Dalam permainan ludo, hal menyedihkan itu ketika bidak yang saya punya menunggu untuk menuju zona home, tapi diusir oleh bidak lawan yang memperoleh angka dadu untuk berada di tempat bidak saya. Muara dari hal menyakitkan itu adalah berujung dengan kekalahan.

Hal yang selalu saya lakukan saat mengalami kekalahan dalam permainan adalah evaluasi. Bagi saya ini penting, terutama saat mengalami kekalahan tragis, yaitu kekalahan yang diawali dengan adanya harapan akan menang, misalnya saat bidak catur saya masih mempunyai menteri dan dua benteng, tapi malah dapat kena skakmat. Kekalahan tragis di game ludo adalah saat semua bidak sudah berbaris untuk masuk zona home (zona yang memiliki warna sesuai warna bidak), malah kena penalti oleh bidak lawan, bahkan yang lebih menyakitkan lagi, pihak lawan lebih dulu menyelesaikan game ketika saya masih sibuk menanti dadu angka enam agar dapat memulai permainan.

Hasil evaluasi dari kekalahan itu adalah salah langkah. Kedua permainan tersebut memang membutuhkan langkah dan strategi yang matang agar dapat menyelesaikan permaian dengan memperoleh kemenangan. Beberapa kali saya mencoba untuk menerapkan strategi yang matang agar tidak salah langkah dan dapat memenangkan permainan. Akan tetapi, tidak semua pula yang berakhir dengan kemenangan. Terkadang saya harus menurunkan level tim lawan agar strategi yang diterapkan tidak salah langkah, bahkan untuk hal yang terakhir ini, saya sering memperoleh kemenangan.

Saya jadi kepikiran tentang tingkat rintangan yang dihadapi dalam bermain game. Apakah perlu menurunkan level perlawanan agar tidak salah langkah dan memperoleh kemenangan? Saya kira tidak ada salahnya pula untuk melakukannya. Begitupun dengan hal di luar game, paling tidak agar tidak stres dan jenuh dalam aktivitas keseharian.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Kembali ke EYD

Berita Sesudah

Prof. Azyumardi, Amerika, dan Unand

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Hujan yang Merawat Diam

Minggu, 23/11/25 | 19:52 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Hujan selalu punya cara sederhana untuk membuat saya berhenti sejenak. Di antara rintik yang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Berita Sesudah
Prof. Azyumardi, Amerika, dan Unand

Prof. Azyumardi, Amerika, dan Unand

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Helikopter Bawa Bantuan ke Daerah Terisolasi, Upaya Donizar Berbuah Hasil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Padang Kerahkan Mobil Tangki Gratis, Krisis Air Bersih Dipastikan Tetap Terkendali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Update Data Korban Bencana Hidrometeorologi di Sumbar: 176 Meninggal, 117 Masih Hilang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gerakan Pangan Murah Digelar di Padang, Pemerintah Redam Kenaikan Harga Pasca Bencana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024