• Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Rabu, 29 Maret 2023
  • Masuk
  • Daftar
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
BERLANGGANAN
Scientia Indonesia
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Scientia Indonesia
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Beranda Opini

Prof. Azyumardi, Amerika, dan Unand

Editor: Putri Mandai
19 September 2022
pada Opini
Estimasi membaca: 2 menit
A A

Oleh: ALFITRI
(Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas)

Hari Minggu Siang (18/09/22) kemarin kita dikejutkan oleh berita duka dari Kuala Lumpur. Prof. Azyumardi Azra, satu-satunya cendekiawan Indonesia yang mendapat gelar Sir dari Kerajaan Inggris, meninggal dunia dalam usia 67 tahun.

IKLAN

Sedianya beliau akan berbicara dalam seminar internasional bertajuk “Kosmopolitan Islam: Mengilham Kebangkitan, Meneroka Masa Depan”. Beliau sendiri sudah menyiapkan makalah yang berjudul “Nusantara Untuk Kebangkitan Peradaban: Memperkuat Optimisme dan Peran Umat Muslim Asia Tenggara”. Tapi dalam penerbangan beliau mendapat gangguan kesehatan, dan sempat dirawat di RS Serdang, Kuala Lumpur, sebelum akhirnya dipanggil Sang Khalik.

Saya teringat kenangan 13 tahun yang lalu. Tanggal 16 Mei 2009, di tengah kesibukannya yang padat, beliau sempat hadir sebagai salah seorang pembicara kunci dalam diskusi sehari kerjasama Kemenlu RI dengan FISIP Unand.

Selain beliau, dalam diskusi yang bertajuk “Hubungan Bilateral Indonesia dan Amerika Serikat di Era Pemerintahan Presiden Barack Obama” itu juga hadir pembicara lain dari UI, LIPI, Unpar, Kemenlu, dan Unand sendiri. Beliau tampak senang sekali dapat hadir dalam diskusi yang diadakan di Auditorium Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Bukittinggi itu. Bisa sekalian pulang kampung, katanya.

Sebagai cendekiawan yang juga alumni Amerika, dalam paparannya waktu itu, Prof. Azyumardi secara gamblang mengemukakan prospek positif hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat di masa Presiden Barack Obama. Menurutnya, terlebih lagi bagi Obama yang punya kenangan masa kecil tinggal di Jakarta, bagi Amerika, Indonesia tidak hanya berarti dan penting secara ekonomi. Lebih dari itu, juga sangat penting secara sosial-budaya.

Menurutnya, Amerika sangat berkepentingan dengan keberadaan Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar yang menonjolkan wajah Islam yang ramah dan toleran. Mayoritas muslim yang menerima kebhinekaan dan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamiin. Dapat hidup berdampingan dalam kebhinekaan itu, menurutnya lagi, sejalan dengan prinsip Amerika sendiri yakni unity in diversity.

Prof. Azyumardi benar. Setahun setelah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Obama terbang ke Jakarta bertemu Presiden RI, mengunjungi dan mengagumi keberadaan Masjid Istiqlal dan memberikan pidato yang menggugah di Balairung UI.

Demikianlah. Seperti kata Prof. Azyumardi, sesudah itu hubungan ekonomi Indonesia kian meningkat. Namun, selain itu hubungan dan kerjasama sosial-budaya juga terus dikembangkan termasuk dengan berbagai perguruan tinggi.

Terkait dengan itu pula, antara lain berkat kerja keras kawan-kawan dari Jurusan Hubungan Internasional FISIP, dukungan Rektor Unand, dan bantuan dari Kedubes AS, tanggal 6 Maret 2014 diresmikan American Corner di Gedung Perpustakaan Unand. Dalam sambutannya waktu peresmian, Dubes AS menyebutkan bahwa ini adalah American Corner yang ke-11 di Indonesia dan yang ke-2 di Sumatera setelah Medan.

Perkembangan yang terjadi menunjukkan apa yang pernah disinggung Prof. Azyumardi dalam diskusi waktu itu. Kini beliau telah tiada. Selamat jalan Prof. Azyumardi, semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin. *

Terkait

Tags: #Alfitri
BagikanTweetKirim
Sebelumnya

PCNU Pessel Masa Khidmat 2021-2026 Sudah Tancap Gas Sebelum Dilantik

Berikutnya

Danamon Tawarkan Keringanan Pada Nasabah KTA

Berita Terkait

Prof. Helmi dalam Kenangan

Prof. Helmi dalam Kenangan

27 Maret 2023

Oleh: Alfitri (Dosen FISIP Universitas Andalas)   Suatu siang di awal Oktober tahun 2011 aiphone di meja kantor saya berbunyi....

Dolar

Peluang Tradisi Sipasan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia

1 Maret 2023

Oleh: Nur Ahmad Salman Herbowo (Bergiat di Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) Keberadaan masyarakat Tionghoa di Padang tidak lepas...

Peran Milenial dalam Pembangunan

Takicuah Di Nan Tarang

11 Februari 2023

    Oleh: ALFITRI (Dosen FISIP Universitas Andalas) Selepas rapat di kampus beberapa hari yang lalu, saya meluncur ke Pasar...

Menghentikan Gelombang Sampah Plastik

Menghentikan Gelombang Sampah Plastik

1 Februari 2023

Oleh: ALFITRI (Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas) Masalah sampah, khususnya sampah plastik, telah menjadi perhatian dan keprihatinan global. Tak luput di...

Antara Kemilau Cahaya Transmigrasi dan Masyhurnya Peradaban di Ranah Cati Nan Tigo

Antara Kemilau Cahaya Transmigrasi dan Masyhurnya Peradaban di Ranah Cati Nan Tigo

16 September 2022

Budi Saputra (Alumnus Universitas PGRI Sumatera Barat) Jauh sebelum Festival Pamalayu digelar pertama kali pada tahun 2019, nama  Dharmasraya begitu...

Beragam Kemungkinan Seseorang Tidak Bisa Pegang Omongan

Dari Anomali hingga Perayaan Sejarah di Masa Kini

15 September 2022

Lastry Monika (Alumnus Magister Sastra UGM)   “Melayu tidak akan pernah hilang dari bumi”, begitulah kira-kira ungkapan orang-orang Melayu ketika...

Berikutnya
Bank Danamon. [foto : net]

Danamon Tawarkan Keringanan Pada Nasabah KTA

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

KNPI Pasbar Ikut Laporkan Dugaan Tambang Emas Ilegal ke Polda Sumbar

KNPI Pasbar Ikut Laporkan Dugaan Tambang Emas Ilegal ke Polda Sumbar

1 tahun yang lalu
Indonesia Diperkirakan Telah Terima 400 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Indonesia Diperkirakan Telah Terima 400 Juta Dosis Vaksin Covid-19

2 tahun yang lalu

Populer

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Penulisan Angka dalam Bahasa Indonesia

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Navigasi Situs

  • Tentang Kami
  • Redaksi Scientia
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In