Senin, 02/6/25 | 02:50 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Toping Martabak Manis dan Cerita di Baliknya

Minggu, 06/2/22 | 09:34 WIB


Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

 

Siapa yang tidak mengenal martabak manis? Makanan dengan aneka toping yang menggugah selera. Saya pikir makanan yang satu ini familiar bagi kita semua. Tidaklah sulit untuk mencarinya dan hampir di setiap daerah pula ada yang menjualnya. Mungkin saja dengan nama yang berbeda, ada Martabak Bandung, Martabak Manis, atau Martabak Bangka. Mungkin masih ada nama lainnya. Sejauh yang saya temukan dan cicipi, semua jenis martabak tersebut adalah jenis makanan yang sama, bahkan menjadi pilihan tepat untuk momen spesial. Tidak berlebihan pula kiranya saya nyatakan kalau makanan ini juga menjadi khas buah tangan saat berkunjung ke rumah keluarga atau kolega.

Martabak manis merupakan makanan spesial bagi saya, mungkin juga bagi pembaca. Bukan karena ada yang menggunakan merek dagangnya dengan diksi “spesial”, seperti “Martabak Keju Spesial” misalnya. Namun, banyak pula momen spesial yang harus disuguhi martabak manis. Bagi saya momen spesial haruslah dihadapi dengan hal sempurna, sesempurna jenis olahan adonan di dalam martabak tersebut. Karena martabak manis selalu memberikan tawaran sempurna bagi penikmatnya. Tidak hanya beraneka jenis toping, tapi juga berbagai jenis adonannya seperti original, coklat, dan pandan.

Bagi sebagian pembeli tentu membaca daftar menu sebelum menentukan pilihan, atau paling tidak melihat daftar harga yang tertera. Mungkin saja kita sebagai pembeli ingin memesan sesuai dengan budget yang dikantongi. Mana tahu ada yang ingin memesan lebih dari satu porsi. Tentu hal tersebut menjadi pertimbangan. Tapi pernahkah pembaca mengalami atau paling tidak bertemu dengan pembeli yang memesan sesuai dengan kondisi hati?

Beraneka macam menu yang ditawarkan dari olahan martabak manis, berbagai macam pula mood pembeli saat memilihnya. Uniknya, menu-menu toping dan adonan yang ditawarkan itu seakan memberi “pesan” kepada pembelinya sesuai dengan mood. Pada suatu waktu, saya menemani rekan untuk membeli martabak manis. Sebenarnya tidak ada momen “spesial” yang akan kami hadapi. Hanya saja kondisi cuaca pada malam itu sangat mendukung untuk mengonsumsi martabak manis. Hujan disertai angin dan tentu saja udara terasa dingin. Hangatnya martabak manis disertai dengan lelehan toping coklat pisang menjadi santapan kami.

BACAJUGA

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Waktu itu saya memesan dua porsi martabak manis, martabak original dengan toping coklat-pisang dan toping keju-jagung. Sebenarnya saya tidak begitu menyukai toping coklat. Bukan karena rasanya yang tidak enak, namun gusi yang tidak kuat untuk mengonsumsinya. Begitu masuk ke mulut maka akan terasa ngilu, tapi tidak dengan beberapa rekan yang memesan menu tersebut. Bagi mereka memakan martabak manis toping coklat berarti menambah mood bahagia. Kira-kira begitu yang mereka ungkapkan dengan sedikit penjelasan ilmiah.

Namun, bagi saya keju tetaplah menu yang spesial. Kenapa begitu? Keju merupakan toping yang paling banyak tertera dari daftar menu. Setidaknya itu terlihat dari beberapa penjual martabak manis yang saya kunjungi, bahkan merek dagang pun menggunakan kombinasi diksi keju dan spesial. Tapi ada yang lebih spesial dari semua toping yang ditawarkan, yaitu memberikan martabak manis kesukaan orang yang spesial di momen yang spesial, seperti saat berkunjung ke rumah calon mertua misalnya.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Perempuan Pasca-Kemerdekaan dalam Karya Sastra

Berita Sesudah

Puisi-puisi Sri Wahyuni

Berita Terkait

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Ada satu kebiasaan yang tak pernah absen menemani masa-masa kuliah saya dulu, menumpuk cucian....

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Tertinggal Karena Lupa, Tertawa Karena Ingat

Minggu, 18/5/25 | 16:44 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Lupa adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dalam keseharian, kita sering kali dibuat repot...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB

Lastry Monika Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah   Dalam tiga minggu terakhir, saya selalu mengangkat tema seputar...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Bila saya membawa teman pulang kampung, ibu hampir selalu...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Sastra Lisan dalam Keseharian

Minggu, 27/4/25 | 18:38 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   “Jangan menangis keras-keras! Nanti kamu dijemput Inyiak Bayeh. Rambutnya...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Sri Wahyuni

Puisi-puisi Sri Wahyuni

Discussion about this post

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Sesalkan RS Rasidin Tolak Pasien Hingga Meninggal : Itu Tidak Manusiawi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024