Padang, Scientia.id – Bentuk tubuh belut yang panjang dan licin sering bikin orang keliru mengira hewan ini masih ada hubungannya dengan ular. Padahal secara ilmiah, belut jelas berbeda dunia dengan reptil tersebut.
Belut hidup sepenuhnya di air tawar seperti sawah, rawa, atau sungai kecil. Mereka tidak bisa berlama-lama di daratan, berbeda dengan ular yang bisa bergerak bebas di tanah, pepohonan, atau semak belukar.
Menurut penjelasan B. Sarwono dalam bukunya Budi Daya Belut dan Sidat, belut merupakan ikan unik. Ia tidak memiliki sirip dada, sirip punggung, maupun sirip dubur. Bagian tubuh itu sudah berevolusi menjadi lipatan kulit yang membuat tubuh belut semakin mirip ular.
Tubuh belut licin tanpa sisik, perutnya tidak memiliki sirip, dan duburnya berada di bagian belakang tubuh. Sepanjang hidupnya, belut berkembang biak dan bertelur di lingkungan perairan berlumpur.
Secara klasifikasi ilmiah, belut termasuk dalam:
- Kingdom: Animalia
- Phylum: Chordata
- Kelas: Pisces
- Subkelas: Teleostei
- Ordo: Synbranchidae
- Famili: Synbranchidae
- Genus: Monopterus
Jenis belut yang dikenal di Indonesia antara lain belut sawah (Monopterus albus), belut rawa (Synbranchus bengalensis), dan belut kali atau laut (Macrotema caligans).
Mengacu pada keterangan Safrida dalam buku Zoologi Vertebrata, kelompok Pisces atau ikan adalah hewan bertulang belakang yang bernapas dengan insang. Artinya, belut sepenuhnya masuk kategori ikan, bukan reptil.
Baca Juga: Misteri Gunung Padang: Diduga Lebih Tua dari Piramida Giza
Jadi, meskipun penampilan luarnya sekilas menipu, belut dan ular jelas tidak satu keluarga. Ular termasuk kelas reptilia, sedangkan belut adalah ikan air tawar yang punya peran penting dalam ekosistem sekaligus bernilai ekonomis tinggi. (*)