Kunjungan PM Li Qiang yang didampingi sejumlah menteri kabinet China ini disambut langsung oleh Puan di Gedung Nusantara. Dalam pertemuan, Puan menyampaikan pentingnya terus meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara, mengingat Tiongkok merupakan mitra utama perdagangan dan investasi bagi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
“Potensi hubungan ekonomi Indonesia-RRT harus terus dikembangkan, apalagi nilai perdagangan kedua negara telah menembus angka lebih dari US$ 135 miliar,” ujar Puan.
Ia juga menyoroti perlunya percepatan penyelesaian protokol ekspor produk pertanian RI agar semakin banyak komoditas seperti buah tropis dan hasil perikanan Indonesia dapat masuk ke pasar Tiongkok. Tak hanya sektor perdagangan, Puan turut mendorong peningkatan kolaborasi di bidang pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri, manufaktur, serta transisi energi. Menurutnya, investasi Tiongkok yang telah mencapai USD 36,4 miliar sejak 2019 hingga 2025 menjadikan Tiongkok sebagai investor asing terbesar ketiga di Indonesia.
“DPR RI berperan strategis dalam memperkuat regulasi, mengawasi pelaksanaan, dan memastikan investasi tersebut memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Puan.
Pada kesempatan itu, mantan Menko PMK tersebut juga menekankan pentingnya kerja sama dalam pengembangan teknologi dan mekanisasi pertanian demi mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, Puan berharap investasi Tiongkok di bidang energi berkelanjutan dapat menjadi contoh kerja sama internasional untuk mendorong transisi energi global.
Puan juga menyoroti pentingnya penguatan hubungan antar masyarakat, terutama generasi muda kedua negara. Menurutnya, hubungan antarnegara yang kokoh dibangun dari interaksi dan persahabatan antara rakyatnya.
Di sektor pariwisata dan pendidikan, Puan mengapresiasi komitmen kerja sama yang telah disepakati kedua negara. Apalagi, lebih dari 1,1 juta wisatawan Tiongkok tercatat mengunjungi Indonesia pada tahun 2024.
“Saya mengundang lebih banyak turis dari RRT untuk datang ke Indonesia,” ucap Puan.
DPR, menurut Puan, siap memberikan dukungan melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan kerja sama lintas kementerian agar hubungan bilateral semakin erat dan menguntungkan kedua negara.
“Kami juga mendorong peningkatan kontak antar masyarakat melalui pendidikan dan pariwisata,” tegasnya.
Pertemuan bilateral itu dihadiri juga oleh sejumlah pimpinan dan anggota DPR serta Duta Besar RI untuk China. Sementara PM Li Qiang turut didampingi pejabat tinggi dari National Development and Reform Commission (NDRC) China, Menteri Perdagangan China, hingga Duta Besar China untuk Indonesia.
Dengan terjalinnya berbagai komitmen dan penandatanganan nota kesepahaman di bidang ekonomi, kesehatan, dan pariwisata, diharapkan kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok semakin solid ke depannya. (yrp)