Padang, Scientia.id – Memasuki usia prasekolah, anak mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat eksplorasi yang besar. Di fase ini, banyak orang tua mulai mempertimbangkan pilihan pendidikan yang paling cocok untuk si kecil. Tidak sedikit yang merasa bingung, apalagi dengan banyaknya pilihan sekolah anak yang menawarkan berbagai kurikulum dan metode belajar. Padahal, memilih sekolah prasekolah tak harus bikin pusing, asal orang tua tahu hal-hal penting yang perlu diperhatikan.
Tujuan utama pendidikan prasekolah bukan sekadar mengajarkan anak membaca atau berhitung, tapi lebih kepada membentuk karakter, membangun kemandirian, dan menumbuhkan rasa percaya diri anak sejak dini. Oleh karena itu, penting untuk memilih tempat belajar yang bisa memberikan pengalaman bermain dan belajar yang seimbang.
Dikutip dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pendidikan anak usia dini idealnya berfokus pada perkembangan emosional, sosial, fisik, dan kognitif secara menyeluruh. Artinya, sekolah prasekolah sebaiknya menyediakan ruang bermain, kegiatan motorik, serta interaksi kelompok yang cukup.
Selain itu, metode pembelajaran juga perlu jadi perhatian. Beberapa sekolah mengusung pendekatan Montessori, Reggio Emilia, hingga kurikulum nasional yang dimodifikasi. Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak usia dini belajar paling efektif melalui bermain yang terarah dan stimulasi yang positif. Maka, pastikan sekolah tidak menuntut anak belajar terlalu kaku, melainkan membiarkan mereka bereksplorasi dengan cara yang menyenangkan.
Baca Juga: Sastra Anak sebagai Media Pembelajaran Bahasa Asing dan Pendidikan Karakter
Jangan lupa juga untuk memperhatikan kenyamanan lingkungan dan pendekatan para gurunya. Anak akan merasa lebih aman dan antusias jika berada di lingkungan yang ramah dan suportif. UNICEF juga menekankan pentingnya kehangatan dan komunikasi positif antara guru dan anak sebagai fondasi penting dalam pembentukan karakter anak sejak dini. (cgt)