Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam momen libur lebaran, salah satunya berwisata bersama keluarga. Baik itu menikmati keindahan alam maupun mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Setiap kegiatan tentu memberikan kesan yang menyenangkan. Dan ada satu hal yang tak boleh dilupakan, kebersihan dan keindahan lingkungan harus senantiasa dijaga.
Sayangnya, tidak semua pengunjung memiliki kesadaran yang sama. Terkadang kita melihat masih ada yang tidak mengindahkan himbauan untuk menjaga kebersihan tempat wisata. Bungkus makanan dan botol minuman yang ditinggalkan begitu saja, mungkin terlihat sepele. Tapi jika dibiarkan terus-menerus, akan menjadi hal serius.
Pernah suatu waktu, saya mengunjungi kawasan wisata alam yang cukup ramai. Di antara pemandangan yang menyejukkan, mata saya justru tertumbuk pada tumpukan sampah di sudut-sudut yang mestinya bersih. Miris rasanya melihat pemandangan seperti itu, padahal pengelola sudah menyediakan tempat sampah di berbagai titik yang mudah dijangkau.
Dampaknya mungkin tidak langsung terlihat dalam hitungan jam. Tapi bukan berarti tak ada ancaman di balik itu. Seperti kata guru saya dahulu, “mencegah lebih baik daripada mengobati.” Dulu saya menganggapnya sekadar nasihat. Sekarang saya sadar, itu adalah panggilan bijak untuk peduli sejak dini.
Menikmati keindahan tempat wisata akan lebih berarti bila kita turut menjaganya. Salah satu caranya yaitu dengan tidak meninggalkan sampah sembarangan. Menurut saya, kebiasaan sederhana ini mencerminkan rasa hormat terhadap pengunjung lain.
Bagi saya ada cara yang mudah agar tidak terbiasa membuang sampah sembarangan, yaitu dengan mengantonginya. Jika itu sampah kering, seperti bungkus makanan atau botol air kemasan, saya sering memasukkannya ke kantong atau tas, ketika ketemu tempat sampah baru dibuang.
Selain itu, sudah saatnya kita menjadi bagian penting dalam menjaga kebersihan. Menjaga kebersihan di kawasan objek wisata sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama. Bukan semata tugas para pengelola.
Saya teringat pesan seorang teman tentang hal-hal kecil yang akan menjadi musibah nantinya. Seperti kerikil atau batu kecil, ia tak terlihat berbahaya tapi cukup untuk membuat kita tersandung. Begitu filosofis apa yang disampaikannya. Tidak jarang hal-hal kecil akan menjadi persoalan serius, termasuk sampah.