Kamis, 04/12/25 | 15:38 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home DAERAH

Merasa Dirugikan, Pemangku Adat Sembilan Koto Surati Pemda Dharmasraya Soal Janji PT. Bukit Raya Medusa

Sabtu, 12/4/25 | 06:20 WIB

Dharmasraya, Scientia.id – Masyarakat Nagari Empat Koto Dibawuh Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, yaitu Jorong Durian Simpai dan Jorong Koto Baru, merasakan dampak buruk banjir tahunan dan kekecewaan mendalam terhadap PT. Bukit Raya Medusa (BRM). Sementara, kompensasi lahan yang dijanjikan oleh perusahaan perkebunan sawit tersebut hingga kini belum terpenuhi.

Pemangku Adat di Nagari Durian Simpai, Aidil Datuak Pangulu Bosau, mengungkapkan bahwa PT. Bukit Raya Medusa telah merugikan masyarakat di dua nagari tersebut karena tidak memenuhi janji yang tertuang dalam perjanjian kerja sama tahun 2006. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa dari 11.000 Ha lahan yang diserahkan kepada perusahaan, 1.000 Ha lahan sawit akan dikembalikan kepada masyarakat sebagai kompensasi.

“Namun, dari 1.000 Ha lahan sawit yang dijanjikan tersebut, hanya terealisasi sebanyak 450 Ha, dan tentu masih jauh dari jumlah yang sudah disepakati tersebut, yaitu masih yersisa 550 Ha lagi,” ungkap Aidil, Kamis (10/4/2025).

BACAJUGA

Diduga Lakukan Pungutan Komite, MTsN Dharmasraya Dikeluhkan Wali Murid

Isu Pungutan Komite di MTsN Dharmasraya, Pihak Sekolah dan Komite Beri Penjelasan

Kamis, 27/11/25 | 20:53 WIB
Diduga Lakukan Pungutan Komite, MTsN Dharmasraya Dikeluhkan Wali Murid

Diduga Lakukan Pungutan Komite, MTsN Dharmasraya Dikeluhkan Wali Murid

Kamis, 27/11/25 | 06:55 WIB

Lebih lanjut, Aidil menjelaskan bahwa ketidaksesuaian realisasi kompensasi ini telah merugikan masyarakat sejak perjanjian disepakati. Selain itu, berdirinya perusahaan juga disebut sebagai salah satu penyebab bencana banjir tahunan yang terus melanda nagari mereka.

“Sementara dampak ekologi dari hilangnya hutan terus kami tanggung setiap tahun, yang mana salah satu penyebabnya adalah dengan berdirinya perusahaan ini, sehingga kini nagari kami juga tidak pernah terlepas lagi dari bencana banjir tahunan,” ucapnya.

Menyikapi situasi ini, Pemangku Adat dan Ulayat Durian Simpai, Aidil Datuak Pangulu Bosau, menyatakan bahwa harapan terakhir masyarakat kini tertuju pada Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya untuk menjembatani komunikasi dengan pihak PT. Bukit Raya Medusa.

“Sebab, upaya-upaya yang telah kami lakukan untuk dapat berunding dengan pihak perusahan selalu menemui jalan buntu, sehingga pada tanggal 10 Maret 2025 kami mendatangi kru tanam dan menghentikan sementara agar pihak perusahaan mau membahas perjanjian dengan kami,” ungkapnya.

Namun, upaya tersebut tidak mendapatkan respons positif dari perusahaan. Bahkan, masyarakat kembali melakukan aksi pada 17 Maret 2025 dengan memasang gembok di gerbang perusahaan dan menghentikan operasional sementara waktu.

“Upaya ini juga gagal, bahkan pihak perusahaan malah mendatangkan banyak satpam untuk berjaga-jaga di tempat tersebut, dan juga, dari informasi terbaru, bahwa kami kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian,” jelas Aidil.

Untuk menghindari konflik yang semakin berkepanjangan, Aidil menegaskan bahwa pihaknya telah melayangkan permohonan kepada Bupati Dharmasraya agar dapat memfasilitasi pertemuan dengan PT. Bukit Raya Medusa untuk membahas perjanjian yang telah disepakati bertahun-tahun lalu.

“Permintaan kami hanya satu, yaitu sisa lahan yang sesuai dengan perjanjian yang di awal, yaitu dari 1.000 Ha yang dijanjikan, dan hanya terealisasi 450 Ha saja, jadi mana lahan yang diperuntukkan untuk masyarakat dengan luas lebih kurang sebanyak 550 Ha lagi?” lirihnya.

Baca Juga: Kunjungi Titik Banjir, Bupati Dharmasraya Pastikan Keselamatan Warga

Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT. Bukit Raya Medusa belum memberikan tanggapan resmi terkait permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat di dua jorong di nagari tersebut. (tim)

Tags: DharmasrayaPT Bukit Raya Medusa
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

68.643 Santri Akan Ikuti UAN CBT PKPPS Tahun Pelajaran 2024/2025

Berita Sesudah

PT. BRM Serahkan Biaya dan Alat Berat, Tapi Bungkam Soal Sisa Lahan Kompensasi

Berita Terkait

Rico Alviano Turunkan Alat Berat Bersihkan Material Banjir di Gurun Laweh

Rico Alviano Turunkan Alat Berat Bersihkan Material Banjir di Gurun Laweh

Kamis, 04/12/25 | 13:06 WIB

Padang, Scientia - Upaya percepatan pemulihan pascabanjir di Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, terus mendapat dukungan. Sekretaris DPW...

Wapres Gibran Tinjau Agam: Percepatan Pemulihan Jadi Prioritas

Wapres Gibran Tinjau Agam: Percepatan Pemulihan Jadi Prioritas

Kamis, 04/12/25 | 12:40 WIB

Agam, Scientia - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia,...

Mahyeldi Dapat Apresiasi Menteri ESDM atas Kecepatan Penanganan Darurat Bencana di Sumbar

Mahyeldi Dapat Apresiasi Menteri ESDM atas Kecepatan Penanganan Darurat Bencana di Sumbar

Kamis, 04/12/25 | 00:30 WIB

Padang Pariaman, Scientia - Penanganan cepat Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah dalam menghadapi darurat bencana hidrometeorologi mendapat pujian langsung...

Al-Khair Foundation Salurkan Bantuan Rp600 Juta untuk Korban Bencana di Sumbar

Al-Khair Foundation Salurkan Bantuan Rp600 Juta untuk Korban Bencana di Sumbar

Kamis, 04/12/25 | 00:24 WIB

Padang, Scientia - Solidaritas kemanusiaan untuk masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalir dari luar negeri. Al-Khair Foundation, lembaga amal internasional...

Menko Polhukam Bawa Bantuan Rp309 Juta ke Sumbar

Menko Polhukam Bawa Bantuan Rp309 Juta ke Sumbar

Kamis, 04/12/25 | 00:18 WIB

Padang, Scientia - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djamari Chaniago, turun langsung meninjau kondisi warga terdampak banjir...

Firman Salurkan Bantuan ke Korban Banjir: Kondisi Lapangan Masih Memprihatinkan

Firman Salurkan Bantuan ke Korban Banjir: Kondisi Lapangan Masih Memprihatinkan

Rabu, 03/12/25 | 23:11 WIB

Padang Pariaman, Scientia - Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Padang Pariaman masih meninggalkan dampak berat bagi warga....

Berita Sesudah
PT. BRM Serahkan Biaya dan Alat Berat, Tapi Bungkam Soal Sisa Lahan Kompensasi

PT. BRM Serahkan Biaya dan Alat Berat, Tapi Bungkam Soal Sisa Lahan Kompensasi

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Guru dan Tantangan Mendidik Generasi Alpha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Minta Pemko Padang Pulihkan Sawah Terdampak Banjir, Tekankan Pentingnya Ketahanan Pangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jenis-jenis Pola Pikir Manusia, Begini Penjelasan Para Ahli Psikologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Firman Salurkan Bantuan ke Korban Banjir: Kondisi Lapangan Masih Memprihatinkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024