Minggu, 02/11/25 | 02:46 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Jas Hujan di Jemuran, Aku di Persimpangan

Minggu, 23/3/25 | 16:30 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Hujan sering mengingatkan kita bahwa tidak semua hal dapat dikendalikan. Siang itu, saya yakin perjalanan akan lancar. Mendung tipis tak membuat khawatir, dan dengan sedikit perhitungan, saya merasa bisa tiba sebelum hujan turun. Namun, alam punya kehendak sendiri. Beberapa kilometer menjelang tujuan, hujan deras mengguyur tanpa peringatan, memaksa saya menepi di kedai kosong, persinggahan tak terduga yang akan menjadi ruang refleksi.

Sering kali saya terburu-buru, yakin segalanya berjalan sesuai rencana tanpa menyiapkan kemungkinan sebaliknya. Terlalu percaya diri membaca tanda, mengandalkan intuisi, dan lupa bahwa alam semesta tak selalu mengikuti logika saya. Saat hujan turun dan langkah terhenti, itu bukan sekadar hambatan, melainkan jeda yang mengajarkan bahwa persiapan adalah kunci, dan ketergesaan jarang berakhir baik.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB
Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Di bawah atap kedai yang sepi, dengan pakaian yang mulai basah, saya merenung bahwa hujan mengajarkan bukan hanya kesabaran, tetapi juga kepasrahan. Tidak semua rencana berjalan mulus, dan sering kali, perhentian tak terduga justru memberi perspektif baru. Bukankah hidup juga begitu? Kita terus melaju, yakin memahami segalanya, hingga satu kejadian kecil menyadarkan bahwa berhenti sejenak bukanlah kemunduran, melainkan kesempatan untuk berpikir lebih jernih sebelum melanjutkan perjalanan.

Saat duduk di kedai itu, saya tersenyum getir mengingat satu hal sederhana, jas hujan. Biasanya, benda itu selalu tersimpan rapi di bagasi motor, siap sedia menghadapi cuaca tak menentu. Namun kali ini, justru saya yang lengah. Sore kemarin, saya pulang dalam kondisi hujan, dan setibanya di rumah, jas hujan itu saya gantungkan di jemuran agar kering. Esoknya, karena terburu-buru takut terlambat, saya melesat begitu saja, tanpa ingat bahwa jas hujan masih tergantung, menunggu dijemput bukan ditinggalkan.

Ironis, bukan? Saya lupa membawa hal yang selalu diandalkan, hanya karena terburu-buru mengejar waktu. Seperti dalam hidup, bekal penting kesabaran, perhitungan, atau sekadar jeda untuk berpikir kerap terabaikan demi ambisi yang tergesa. Lalu, saat kenyataan menghadang, kita hanya bisa menepi, merenung, dan menertawakan kebodohan sendiri. Mungkin ini bukan sekadar jas hujan yang tertinggal, melainkan pengingat bahwa kesiapan bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga kesadaran.

Maka, di sinilah saya, terjebak di kedai sepi, menggigil sambil menatap hujan yang tak kunjung reda. Waktu terus berjalan, dan perlahan, saya mulai menerima kenyataan, perjalanan ini tak akan sampai tujuan. Hujan terlalu deras, terlalu lama, dan entah bagaimana, semesta seolah berbisik, “Pulang saja”.

Setelah sekian lama menunggu dengan harapan yang menipis, saya menyerah. Dengan tubuh setengah basah dan hati yang sedikit nelangsa, saya memutar balik motor, menembus angin dingin yang menyelinap di sela pakaian. Di jalan, terbayang jas hujan yang masih tergantung di jemuran, mungkin tengah menikmati kebebasan sejenak dari tugasnya.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Jiwa Merah Putih, Iman di Jiwa: PPI Dharmasraya Pererat Silaturrahmi di Bulan Ramadan

Berita Sesudah

Puisi-puisi Muhammad Yusuf Husein dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Beda-Beda Tipis, Hidup Tetap Manis

Minggu, 21/9/25 | 19:27 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pernahkah mengalami kebingungan saat membeli pakaian? Misalnya, dihadapankan pada dua kemeja berwarna biru tua...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Muhammad Yusuf Husein dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Muhammad Yusuf Husein dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

POPULER

  • Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

    Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMKG: Suhu Panas di Pariaman Capai 33,5 Derajat dan Minim Potensi Hujan Hingga Awal November

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024