Hikayat dari Ibu
Oleh: Maryatul Kuptiah
Lalu-lalang roda empat tak cukup merecok berisik kuping
Akal justru bersimpang siur
Hiruk-pikuk ramai kota cukup gila
Diisi manusia-manusia tak pernah mati bersuara
Masih ingat benar, saat tubuh bungkuk wanita tua tersenyum lebar
Tertatih-tatih meraup cerita
Tiba pondok berdaun telinga sukar,
Lelah mendengar hikayat dari dia yang dipanggil “ibu dari ibu”.
Orang besar yang tak pernah mati meneriaki “Anjak!!”
Manusia kecil kucar- kacir tak tentu arah
Akhir cerita, puing dus-dus di makan kerakusan manusia
Limau Manis, November 2024
Bisikan Ibu
Oleh: Maryatul Kuptiah
Terik matahari condong tepat di atas kepala
Tikus-tikus berdasi yang menggelar pentas
sanduran perbudakan boneka
Kali ini, laluan manusia sibuk membual. Ibu dari ibu berbisik kecil.
Salah duga, suara hati terbaca. Ingatan gadis kecil dalam buaian
Benak larut mengepul asap. Teriak panjang di sepanjang bibir pentas sekali kedip mata
Matahari perlahan menutup diri, sisa raung menatap pondok yang mulai rata dengan tanah.
Limau Manis, November 2024
Perempuan yang Dipanggil Ibu
Oleh: Maryatul Kuptiah
Usai episode alam diusik. Nol koma dua per sekian detik
musnah, diluluhlantakkan manusia.
Wirid terponggok hangus dalam kobaran asap
pilihan akan tinggal, pun mati
mulut terbata-bata, lidah kelu, tangan kaku, kaki berjalan sendu, mata tak mampu berbicara.
Perempuan itu dipanggil sumber cinta dunia
Bergulat antara hidup dan mati, tetapi bocah itu justru mengumpat
Mengapa ia harus berdiri di kaki manusia busuk.
Jiwa ia kerap hilang, hanyut serta oleh air mata
Di bawah sinar bulan, mengutip sisa-sisa harap
Ia bangun rumah kardus, pondok berteduh
Perempuan yang akan dipanggil “ibu”
Limau Manis, November 2024
Gadis Kecil Ibu
Oleh: Maryatul Kuptiah
Terbaring di pangkuan. Lirik gadis kecil ibu belum tertelap.
“Ibu” tak pernah lelah, akan cerita disulap
Menjadi dongeng lara pengantar tidur
Ia sejenak lupa dengan episode lanjutan itu
Ia mulai pulih dari semua sandiwara raja
Dan warga di pentas beberapa waktu
Limau Manis, November 2024
Biodata Penulis
Maryatul Kuptiah, lahir di penghujung tahun 2004 di pesisir utara Pulau Sumatera. Akrab disapa Pia. Sekarang ia sedang menempuh pendidikan Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan bergiat di Labor Kepenulisan Kreatif. Hobinya menulis sejak di bangku Sekolah Dasar. Ia dapat dihubungi melalui Instagram @xo.iaa_.