
Padang, SCIENTIA – Puluhan ikan keramba jaring apung di kawasan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali mati yang disinyalir akibat cuaca ekstrem sejak Minggu (12/1).
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, melaporkan jumlah ikan yang mati mencapai 75 ton. Matinya puluhan ton ikan ini telah menyebabkan kerugian bagi para petani ikan setempat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Rosva Deswira mengatakan, data jumlah ikan mati ini didapatkan dari pendataan lapangan yang dilakukan penyuluh perikanan di kawasan Danau Maninjau.
“Angin kencang yang melanda menyebabkan kerugian besar bagi para petani ikan, dengan 50 ton ikan tambahan tercatat mati,” katanya dikutip Scientia.id pada Kamis (23/1).
Ia menyebut, sebagian ikan mati jenis nila dengan berbagai ukuran. Hal ini dikarenakan angin kencang ini mengakibatkan terjadinya pembalikan air dan penurunan kadar oksigen di dasar danau vulkanik tersebut.
Sebelumnya, sekitar 25 ton ikan dilaporkan mati di Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, terutama di wilayah Jorong Lubuak Anyie, Banda Tangah, dan Lubuak Kandang yang dikelola 12 petani. (hyu)