Senin, 01/12/25 | 18:31 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Minggu, 14/7/24 | 10:00 WIB

Salah satu aspek persuasi yang ditemukan dalam promosi Taman Nasional adalah penggunaan metafora. Metafora merupakan bahasa kiasan yang digunakan untuk menyebut suatu hal dengan hal yang lain. Sebagai contoh, “rumah” digunakan dalam promosi pariwisata untuk menyebut Taman Nasional. Dalam konteks ini, “rumah” merupakan ranah sumber dan Taman Nasional adalah ranah target. Penggunaan “rumah” secara kognitif menunjukkan bagaimana pengguna bahasa membayangkan keberadaan Taman Nasional sebagai lokasi yang memberikan kenyamanan dan keamanan penghuni layaknya fungsi rumah yang kita tinggali. Oleh karena itu, fitur “kenyamanan” dan “keamanan” dalam makna literal “rumah” dipinjam sebagai metafora untuk menyatakan fungsi Taman Nasional. Lokasinya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi satwa dan tumbuh-tumbuhan di dalamnya.

Dalam bahasa Inggris, “rumah” disebut sebagai home. Jika ditilik lebih lanjut, aspek kebahasaan dalam artikel-artikel promosi pariwisata, home sering diikuti dengan preposisi tertentu. Beberapa frasa nomina yang memuat home dan preposisinya antara lain home to, home for, home in, home of, dan home as. Frasa home to paling sering muncul dalam promosi pariwisata. Analisis empiris memanfaatkan piranti korpus Sketch Engine dengan melibatkan artikel-artikel promosi pariwisata dari situs web indonesia.travel.

Sebagai contoh, untuk Taman Nasional Alas Purwo, situs web Indonesia.travel menuliskan “Aside from being home to some of Indonesia’s rare and endangered species, Alas Purwo National Park is much more than a regular nature reserve” dalam promosinya. Alas Purwo dipromosikan sebagai “rumah” bagi spesies langka dan hampir punah. Metafora “rumah” memberikan kesan kepada pembaca bahwa Alas Purwo merupakan habitat alami yang memungkinkan satwa langka dan hampir punah tetap hidup. Selain itu, promosi pariwisata memberikan penekanan lebih melalui piranti komparatif much more than a regular nature reserve untuk memproyeksikan kualitas konservasi Taman Nasional Alas Purwo. Dengan memanfaatkan aspek komparasi. Pembuat artikel promosi berharap bahwa pembaca akan memutuskan mengunjungi Alas Purwo berdasarkan aspek konservasi yang ditonjolkan dalam promosinya.

Penekanan sifat “rumah” juga ditemukan dengan aspek superlatif dalam promosi Taman Nasional Alas Purwo sebagai berikut, “The Park is considered to have the most natural tropical rainforests and one of the oldest in Indonesia”. Dengan menyebut Alas Purwo sebagai lokasi yang paling alamiah dan paling tua hutan hujan tropisnya di Indonesia, pembaca akan merasa penasaran dan memberikan reaksi positif terhadap Taman Nasional Alas Purwo. Secara tidak langsung, para pembaca situs web promosi pariwisata dilibatkan sebagai anggota dari “rumah” yang ditawarkan. Dengan demikian, “rumah” dalam wacana promosi tidak hanya berpenghuni satwa dan tumbuh-tumbuhan namun juga para turis yang akan mengunjungi lokasi tersebut.

BACAJUGA

Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Frasa tentang Iklim dalam Situs Web Greenpeace

Minggu, 15/6/25 | 09:39 WIB
Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Dari Gunung Sinai ke Masjid Al Aqsa: Strategi Branding Promosi Hijab

Minggu, 04/5/25 | 06:41 WIB

Penggunaan metafora “rumah” ternyata juga lekat dengan alam liar yang secara repetitif ditemukan dalam promosi pariwisata. Sebagai contoh, Taman Nasional Ujung Kulon disebut sebagai home to many other special wildlidfe dan Taman Nasional Komodo sebagai home for magnificent nature and fascinating wildlife. Penekanan wildlife atau margasatwa untuk mempromosikan kehidupan satwa yang liar tanpa campur tangan manusia dalam habitat alaminya. Keberadaan satwa dan tumbuh-tumbuhan endemik, liar, dan langka diposisikan sebagai daya tarik utama bagi calon turis.

Halaman 2 dari 3
Prev123Next
Tags: #wacana pariwisataArina Isti'anah
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Mengenal Wacana Regulator Hortatori

Berita Sesudah

Memimpin di Era Disrupsi

Berita Terkait

Jejak Sastra Melayu Klasik dalam Kehidupan Masyarakat Lampau

Jejak Sastra Melayu Klasik dalam Kehidupan Masyarakat Lampau

Minggu, 30/11/25 | 15:11 WIB

Oleh: Noor Alifah (Mahasiswi Sastra Indonesia dan Anggota Labor Penulisan Kreatif FIB Universitas Andalas)   Salah satu karya sastra tertua...

Luka Peperangan Musim Gugur pada Cerpen “Tepi Shire” Karya Tawaqal M. Iqbal

Luka Peperangan Musim Gugur pada Cerpen “Tepi Shire” Karya Tawaqal M. Iqbal

Minggu, 23/11/25 | 06:57 WIB

Oleh: Fatin Fashahah (Mahasiswa Prodi Sastra dan Anggota Labor Penulisan Kreatif Universitas Andalas)   Musim gugur biasanya identik dengan keindahan....

Sengketa Dokdo: Jejak Sejarah dan Pelajaran untuk Masa Kini

Sengketa Dokdo: Jejak Sejarah dan Pelajaran untuk Masa Kini

Minggu, 16/11/25 | 13:49 WIB

Oleh: Imro’atul Mufidah (Mahasiswa S2 Korean Studies Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan)   Kebanyakan mahasiswa asing yang sedang...

Puisi-puisi M. Subarkah

Budaya Overthinking dan Krisis Makna di Kalangan Gen Z

Minggu, 16/11/25 | 13:35 WIB

Oleh: M. Subarkah (Mahasiswa Prodi S2 Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)   Di tengah gemerlap dunia digital dan derasnya...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Belajar Budaya dan Pendidikan Karakter dari Seorang Nenek yang ‘Merusak’ Internet

Minggu, 16/11/25 | 13:27 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)   Di ruang keluarga. Seorang nenek sedang...

Identitas Lokal dalam Buku Puisi “Hantu Padang” Karya Esha Tegar

Konflik Sosial dan Politik pada Naskah “Penjual Bendera” Karya Wisran Hadi

Minggu, 02/11/25 | 17:12 WIB

  Pada pukul 10:00 pagi, 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Berkat desakan dari golongan muda,...

Berita Sesudah
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan (2)

Memimpin di Era Disrupsi

Discussion about this post

POPULER

  • Kantor PDAM Kota Padang.[foto : net]

    PDAM Padang Kerahkan Mobil Tangki Gratis, Krisis Air Bersih Dipastikan Tetap Terkendali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jejak Sastra Melayu Klasik dalam Kehidupan Masyarakat Lampau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Water Front City Amblas 200 Meter di Pariaman Selatan, Tanpa Rambu dan Penerangan: Warga Terancam Nyawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPW PKB Sumbar dan DKW Panji Bangsa Gerak Cepat Salurkan Sembako di Padang Pariaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Desak PDAM Percepat Perbaikan IPA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024