Salah satu aspek persuasi yang ditemukan dalam promosi Taman Nasional adalah penggunaan metafora. Metafora merupakan bahasa kiasan yang digunakan untuk menyebut suatu hal dengan hal yang lain. Sebagai contoh, “rumah” digunakan dalam promosi pariwisata untuk menyebut Taman Nasional. Dalam konteks ini, “rumah” merupakan ranah sumber dan Taman Nasional adalah ranah target. Penggunaan “rumah” secara kognitif menunjukkan bagaimana pengguna bahasa membayangkan keberadaan Taman Nasional sebagai lokasi yang memberikan kenyamanan dan keamanan penghuni layaknya fungsi rumah yang kita tinggali. Oleh karena itu, fitur “kenyamanan” dan “keamanan” dalam makna literal “rumah” dipinjam sebagai metafora untuk menyatakan fungsi Taman Nasional. Lokasinya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi satwa dan tumbuh-tumbuhan di dalamnya.
Dalam bahasa Inggris, “rumah” disebut sebagai home. Jika ditilik lebih lanjut, aspek kebahasaan dalam artikel-artikel promosi pariwisata, home sering diikuti dengan preposisi tertentu. Beberapa frasa nomina yang memuat home dan preposisinya antara lain home to, home for, home in, home of, dan home as. Frasa home to paling sering muncul dalam promosi pariwisata. Analisis empiris memanfaatkan piranti korpus Sketch Engine dengan melibatkan artikel-artikel promosi pariwisata dari situs web indonesia.travel.
Sebagai contoh, untuk Taman Nasional Alas Purwo, situs web Indonesia.travel menuliskan “Aside from being home to some of Indonesia’s rare and endangered species, Alas Purwo National Park is much more than a regular nature reserve” dalam promosinya. Alas Purwo dipromosikan sebagai “rumah” bagi spesies langka dan hampir punah. Metafora “rumah” memberikan kesan kepada pembaca bahwa Alas Purwo merupakan habitat alami yang memungkinkan satwa langka dan hampir punah tetap hidup. Selain itu, promosi pariwisata memberikan penekanan lebih melalui piranti komparatif much more than a regular nature reserve untuk memproyeksikan kualitas konservasi Taman Nasional Alas Purwo. Dengan memanfaatkan aspek komparasi. Pembuat artikel promosi berharap bahwa pembaca akan memutuskan mengunjungi Alas Purwo berdasarkan aspek konservasi yang ditonjolkan dalam promosinya.
Penekanan sifat “rumah” juga ditemukan dengan aspek superlatif dalam promosi Taman Nasional Alas Purwo sebagai berikut, “The Park is considered to have the most natural tropical rainforests and one of the oldest in Indonesia”. Dengan menyebut Alas Purwo sebagai lokasi yang paling alamiah dan paling tua hutan hujan tropisnya di Indonesia, pembaca akan merasa penasaran dan memberikan reaksi positif terhadap Taman Nasional Alas Purwo. Secara tidak langsung, para pembaca situs web promosi pariwisata dilibatkan sebagai anggota dari “rumah” yang ditawarkan. Dengan demikian, “rumah” dalam wacana promosi tidak hanya berpenghuni satwa dan tumbuh-tumbuhan namun juga para turis yang akan mengunjungi lokasi tersebut.
Penggunaan metafora “rumah” ternyata juga lekat dengan alam liar yang secara repetitif ditemukan dalam promosi pariwisata. Sebagai contoh, Taman Nasional Ujung Kulon disebut sebagai home to many other special wildlidfe dan Taman Nasional Komodo sebagai home for magnificent nature and fascinating wildlife. Penekanan wildlife atau margasatwa untuk mempromosikan kehidupan satwa yang liar tanpa campur tangan manusia dalam habitat alaminya. Keberadaan satwa dan tumbuh-tumbuhan endemik, liar, dan langka diposisikan sebagai daya tarik utama bagi calon turis.








![Kantor PDAM Kota Padang.[foto : net]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/07/FB_IMG_17535045128082-350x250.jpg)
Discussion about this post