Pergi ke Tuhan
Orang-orang meyuruhku pergi ke Tuhan
di mata mereka, aku adalah si kafir itu
yang harus merangkak menuju kepada-Nya
dan berjanji akan beriman sepanjang hayat
Mereka meneriakiku,
“Bertaubatlah, kafir!”
Namun, adakalanya mereka merendahkan suaranya padaku,
“Kau telah berjalan terlalu jauh dari-Nya,
kembalilah sebelum terlambat,”
“Itulah sebabnya Tuhan menciptakan kalian untukku,” jawabku.
Orang-orang menyuruhku pergi ke Tuhan
tapi mereka membiarkanku pergi sendirian
Padang, 27 September 2021
Orang Asing
Dalam kekalutanku
aku melihat diriku asing
seperti tak pernah bersua
Padahal diriku dan aku menyatu
sepanjang waktu
Dalam rasa yang tak tertahankan
aku mencari pertolongan
tapi aku bicara dalam bahasa-bahasa
yang tak mereka pahami
Aku ingin kembali ke rahim ibuku
Betapa aku gagal menerima diriku
Sekarang aku terkapar di tempatku
Menjadi lebih asing dan sakit
Semoga cahaya menjemputku dari langit
Padang, 27 September 2021
Hari Tani
Menonton kawan-kawanku demonstrasi
Katanya hari ini Hari Tani
Dari tahun ke tahun topiknya selalu sama
Kesejahteraan petani dan keluarganya
Kawan-kawanku yang kurang kreatif
atau negara tidak pernah merenung?
Kawan-kawan mahasiswa
Corong suara rakyat
Bergandengan tangan ramai-ramai
turun ke jalan
“Dengarkan aspirasi kami!”
Di Hari Tani ini, sayang
Aku memesan bibit kakao
menunggunya di jalan
sambil menonton orkestra yang dibuat hujan
Kakao ini kebanggaan kita, sayang
Klon dari petani kita sendiri
nun jauh di Limapuluh Kota sana
Ia telah membuat tanah kita terharu
atas raihan penghargaan internasional berkat temuannya
Selamat Hari Tani, sayang
Padang, 24 September 2021
Puasa
Sejak dulu kau megajariku
bersabar pada jarak
pada waktu
seperti anak-anak latihan puasa
Kau berharap aku bertahan
sepanjang apapun waktu berbuka tiba
Kadang dahagaku tak tertahankan
Ingin kulipat jaran dan waktu
Ingin segera memelukmu
“Maghrib masih panjang, bersabarlah
berpuasalah seperti sufi,” katamu.
Padang, 27 September 2021
Peringatan
Aku tidak memperingati
Hari kemerdekaan republik
Hari jadi kota
Hari ulang tahun
Bahkan hari raya
Memperingati dan peringatan
adalah perasaan yang hambar
yang memenuhi dada
Makna telah memudar
Semua sibuk upacara
sibuk pesta
Aku juga tidak memperingati
hari pertama aku mengenalmu
kau telah menyatu di napasku
Aku tak merayakannya
perayaan cuma sehari
Padahal aku mencintaimu setiap hari
Biodata Penulis:
Amalia Aris Saraswati adalah alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas, anggota FLP Sumbar, dan Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Pusat.