Juang
Perjuanganmu jangan berhenti
jangan mati
Diskusi, diktat, karya ilmiah hingga obrolan warung kopi
berisi kaum papa dan petani
Air mata yang jatuh ke ladang-ladang dan berhilir ke matamu
Orang-orang terusir dari tanahnya, dari lautnya
Termarjinalisasi di negeri sendiri
Berjalan di gelap tanpa pendidikan
Berperang dengan lapar mereka sendiri
Kaum papa menanti-nanti
Kau jangan berhenti
Jangan mati sebelum berarti
Padang, 28 Maret 2019
Bukit Merese
Menghabiskan satu senja di Merese
Angin menerpa rumput-rumput
Kuning berderai ke hamparan pasir putih
Di puncaknya angin kebebasan menerpa
Setelah ini ke mana, diriku?
Ke tanah yang jauh
atau di sini menjaga kenaifan yang sepi
Padang, 24 Maret 2019
Palsu
Cinta pada-Mu adalah ikatan yang tak kuizinkan sesuatu apa ikut serta
berdua saja, dalam ruang gelap menuju fajar
atau di jalanan, di sisi orang sakit dan lapar
Aku akan terus datang pada-Mu,
walaupun dalam ketidakberdayaan dan kemabukan
Dunia adalah kematian
manusia bagaikan mayat yang berjalan-jalan
dalam ketiadaanku,
menanti pertemuan dalam kehidupan
semoga di sana ketemui cinta-Mu
Terimalah cintaku walaupun palsu
Padang, 16 Februari 2020
Pram II
Pram, aku kembali
Aku kangen
Ingin duduk lagi denganmu
ngopi
mendengarkanmu cerita
Bagaimana aku bisa lupa
resahmu
kau bilang ingin buka kedai tembakau
dan hidup damai
Bagaimana aku bisa lupa
Lagunya Begini
Nadanya Begitu
yang mengalir sore-sore
Kau di sampingku
Air sungai juga setenang dirimu
Wajahmu ditimpa cahaya matahari keemasan
Bagaimana aku bisa lupa
caramu meneguk “Ubek Kanker”
Bagaimana aku bisa lupa
kau bertanya padaku
tentang Syekh Siti Jenar
Bagaimana aku bisa lupa
terakhir, kulihat dirimu
sedang membela Bunga
Aku mencintai keberanianmu
kebebasanmu
kejernihan hatimu
Aku kangen
ingin bertemu
tapi kini engkau entah di mana
adakah kau baik saja?
atau benar-benar telah hangus terbakar?
Kuharap kau sedang bersimpuh di altar
Merapal doa-doa
Semoga Tuhan selalu memberkatimu
Padang, 4 Mei 2020
Biodata:
Amalia Aris Saraswati merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Andalas, anggota FLP Sumbar, dan Ketua Korp PMII Putri (KOPRI) Kota Padang. Puisi-puisi dan cerpennya telah dimuat di berbagai media massa.