Minggu, 13/7/25 | 23:42 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-Puisi Mhd. Irfan

Minggu, 05/9/21 | 07:00 WIB

Senin

Sebuah meja hitam berkaki empat
meredup dalam sebotol teh pucuk harum
dan piring kaca sumbing di sebelah getar jam tangan
segalon air menetes ke kaki anak semut

Smartphone dengan nada pagi berkicau di daun telinga
kepulangan pertama tidak berketahuan
anak-anak meminta jatuhkan mainan dari pesawat kertas yang diterbangkan
kembalilah demi sepatu kusam tanpa kaos kaki

Kini lacinya bukan lagi Doraemon movie Jepang
bermain ia dalam saku gunung Pasaman
cerita angin lereng dan orang sedeng di keranda mulut hutan
menjadi liang utama dari kesaksian cerita duka sang pejuang

Sudahkah mereka berpusat kepala
di antara urat-uratnya yang berpintal-pintal
pagi menipis dalam sebuah ember kamar mandi
hidung menebal, rabu berkarat tembaga

BACAJUGA

Puisi-Puisi Mhd. Irfan

Puisi-Puisi Mhd. Irfan

Minggu, 05/6/22 | 07:00 WIB
Puisi-puisi Mhd. Irfan

Puisi-puisi Mhd. Irfan

Minggu, 10/10/21 | 07:00 WIB

Kandang Pedati, 2021

 

Selasa

Aku dan sepanjang lorong tak bertangga ini
penghuni dalam engsel pintu kamar yang tanggal
gembok-gembok titanium bersegel
“Dilarang masuk ke kamar ini!”

Seperti kaki yang gatal
oleh jamur-jamur urban
detak jantung terdengar serupa ritme kain panjang
dua ekor kucing bersiaga setiap saat

Tak juga mereka akan datang pada perjamuan hari-hari
berikutnya suara tinggal gambar samar
senantiasa terkembang dalam gigil ingatan
kealpaan dini menjelma diangan bara yang meredup

Sepanjang lorong ini
arwah-arwah bergentayangan
kalimat-kalimat gelap tak berpinggan
menancap ke ceruk bumi pedati

Kandang Pedati, 2021

 

Rabu

di kartu hati aku menaruh hidup
terminal token mengamen tiap sebentar
“beri aku setoken pulsa”
kabel sepanjang tiga halaman kamus lengkap
ialah karet yang meregang dalam mesin cuci
tirai dua jendela dengan lima nama yang terbilang
telah usai dalam perang panjang
meratap iba kepada ibukota
mata bajak tak laku di sana
kuda patah kaki, kini berlemah bingkai
berpejam mata, berpekak telinga, berbisu mulut
pada sebelanga nila bertuba susu

Kandang Pedati, 2021

 

Kamis

Yang terdengar darinya hanyalah sendawa siang
gema di antara lantai basah dan dinding durian
saat papan teriplek berjejer memberi jalur alternatif
kau meninggalkan biji terakhir di saku celana pemotret itu

Tangkapan gambarnya—air terjun lenggo geni
menukik ke jantung tanah
batu-batu pijakan bersenandung lemas
aku di puncak kadal dewa air

Kemudian seorang anak perempuan masuk ke dalam jam melar
tukang bikin rumah mengutuk kecoa dan tikus malam
sementara nyamuk tak memakai masker
berkeliling membawa rindu kematian

Aku berdiri di atas sajadah
tanpa lampu ajaib zaman kuno
mengukur angin, mendepa pandangan
saat ini aladin sedang berada di dua tahun pengurungan

Kandang Pedati, 2021

 

Jumat

Aku tak menyuruhmu pergi meninggalkan cinta
karena bukan sepi berkepanjangan
bukan kabar petang yang saling dinanti
tapi ialah tubuh waktu

Sementara Tuhan di dunia ini
di mana-mana
jejak masa silam telentang di dada sakit
aku menjelma si bisu tak bertangan

Pergilah dari lembah tua ini
seraya menunggu darah bulan menetes di telaga
kita akan saksikan sengilu luka bermata-mata
sebelum serigala datang membawa bulu domba

Kandang Pedati, 2021

 

Biodata:

Mhd. Irfan lahir di Pariaman, 26 September. Sedang menyelesaikan studi di Jurusan Sastra Indonesia Unand. Menulis puisi dan cerpen. Pernah dimuat di beberapa media cetak dan daring. Bergiat di Bengkel Seni Tradisional Minangkabau (BSTM), Labor Penulisan Kreatif (LPK), dan Lab. Pauh9.

Tags: #Mhd. Irfan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Cerpen “Pulanglah, Bujang” Karya Hasbunallah Haris dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Berita Sesudah

Puisi “Aku” dalam Perjuangan

Berita Terkait

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Minggu, 06/7/25 | 11:46 WIB

Ilustrasi: Meta AI Hujan dan Macam-Macam Ketertundaan Oleh: Salwa Ratri Wahyuni september mengasuh nyawa bumi, dingin, lembab, serta berkabut pekat,...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 29/6/25 | 08:47 WIB

Sumber gambar: Meta AI Alam Secantik Ibu Oleh : Afny Dwi Sahira Tenang anginnya, lembut peluknya Terang bulan seindah matamu...

Puisi-puisi Adli Maul

Puisi-puisi Adli Maul

Minggu, 22/6/25 | 14:06 WIB

Ilustrasi: Meta AI Dia dan Danau Oleh: Adli Maul Awali pagi dengan senyuman menaiki perahu, melintasi danau mata indah melihat...

Puisi-puisi Natalia Zebua

Puisi-puisi Natalia Zebua

Senin, 16/6/25 | 10:46 WIB

Pelarungan Oleh: Natalia Zebua Arus laut tampak gemetar melihat kedatanganku Dalam diam kuberanikan diri untuk melarung melati yang enggan mekar...

Puisi-puisi Elfa Edriwati

Puisi-puisi Elfa Edriwati

Minggu, 08/6/25 | 07:41 WIB

Ilustrasi:Meta AI Bersitatap Oleh: Elfa Edriwati Kala malam nan hangatnya menembus tiap ruang Bertemu di lorong-lorong kecil, bersitatap lalu tersenyum...

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 01/6/25 | 10:01 WIB

Ilustrasi: Meta AI Malamku Berisik Oleh: Yogi Resya Pratama Mengusik dan berderik Akar-akar akal pun tak luput mancari siasat Merayu...

Berita Sesudah
Eksistensi Magis pada Dunia Realis dalam Novel Natisha Persembahan Terakhir

Puisi "Aku" dalam Perjuangan

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Mahasiswa Dharmasraya Soroti Konflik Perusahaan dengan Masyarakat, Desak Bupati Bertindak Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Hari Kerja Wali Kota Padang Capai Kepuasan 80 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mambangkik Batang Tarandam dalam Naskah Drama “Orang-orang Bawah Tanah” karya Wisran Hadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024