
Dharmasraya, Scientia.id – Sungai Koto Balai di Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru berubah warna menjadi hitam pekat dan mengeluarkan bau menyengat, diduga akibat pembuangan limbah oleh PT Dharmasraya Lestarindo (DL), Rabu (10/12/2025).
Salah seorang warga setempat, F (34), mengungkapkan, limbah dari kolam 13 perusahaan yang belum layak dibuang sudah keluar dari area pengolahan.
“Entah human error atau sengaja, limbah kolam 13 atau kolam terakhir yang belum layak sudah keluar,” ujarnya.
F menambahkan, limbah tersebut tampak mengalir ke Sungai Koto Balai, membuat warna air keruh seperti kopi susu, dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap pencemaran lingkungan.
“Jujur, saya takut sekali, apalagi sungainya mengalir di kampung kami. Takutnya hal ini bisa mendatangkan wabah penyakit,” tambahnya.
Disela – sela itu, Tokoh masyarakat Nagari Koto Baru, Yance menambahkan kebocoran limbah dari PT Dharmasraya Lestarindo juga berdampak kepada masyarakat Nagari Koto Baru.
“Karena aliran Sungai Koto Balai tersebut jatuhnya ke Sungai Batang Piruko lalu di lanjutkan ke Batang Siat. Kedua Sungai tersebut berada di Nagari Koto Baru,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya, Budi Waluyo, melalui telpon WhatsApp menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan lapangan terhadap dugaan pembuangan limbah secara sembarangan.
“Apabila perbuatan tersebut terbukti, baik disebabkan kelalaian maupun kesengajaan pihak perusahaan, tindakan itu berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH),” tegasnya, Rabu malam (10/12/2025).
Budi juga menambahkan, setiap perusahaan wajib mengelola limbah sesuai dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang telah disetujui instansi berwenang.
“Perusahaan sawit wajib memastikan kolam limbahnya aman dan tidak bocor. Jika terbukti mencemari lingkungan, sanksinya bisa administratif hingga pidana,” jelasnya.
Sementara itu, Humas PT Dharmasraya Lestarindo, Zulkifli, melalui pesan WhatsApp menyatakan bahwa tidak ada kebocoran limbah. Menurutnya, curah hujan tinggi semalam menyebabkan debit kolam meningkat sehingga keluaran limbah lebih besar.
“Kalau pun kita menahan limbah di kolam, risiko terhadap tanggul kolam meningkat,” pungkasnya.
Baca Juga: Isu Pungutan Komite di MTsN Dharmasraya, Pihak Sekolah dan Komite Beri Penjelasan
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Lingkungan Hidup diharapkan segera mengambil tindakan konkret untuk memastikan kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat tidak terancam. (tnl)








