Rapat ini dihadiri Plt Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Ketua DPRD Sumbar, Inspektur Daerah, Kepala OPD Pemprov Sumbar, hingga admin dan PIC MCP dari seluruh perangkat daerah.
Dalam sambutannya, Mahyeldi menyampaikan apresiasi kepada KPK atas pendampingan yang diberikan kepada daerah. Ia menegaskan, pencegahan korupsi tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus dengan sinergi dan komitmen bersama.
“SPI dan MCSP bukan hanya agenda rutin atau kewajiban administratif. Keduanya adalah instrumen penting untuk mengukur sekaligus memperkuat integritas birokrasi kita,” ujar Mahyeldi.
Ia menjelaskan, Survei Penilaian Integritas (SPI) memberikan gambaran nyata mengenai persepsi publik maupun pegawai terhadap integritas institusi. Sementara Monitoring Center for Prevention (MCSP) mendorong perbaikan di delapan area strategis, seperti pengelolaan APBD, pengadaan barang dan jasa, perizinan, manajemen ASN, pajak daerah, dana desa, aset daerah, hingga tata kelola BUMD.
Berdasarkan data tahun 2024, skor SPI Sumbar tercatat 67,20 poin, masih di bawah rata-rata nasional 71,53 poin. Namun, skor MCSP Sumbar cukup menggembirakan, yaitu 92 poin, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional 85 poin. Kota Padang Panjang bahkan konsisten mencatat skor 94 poin, terbaik secara nasional sejak 2018.
Meski demikian, Mahyeldi mengakui tantangan masih besar. Gratifikasi masih dianggap hal biasa, promosi jabatan kerap sarat kepentingan, dan perlindungan bagi pelapor (whistleblower) belum optimal.
Untuk itu, Pemprov Sumbar telah menyiapkan beberapa langkah konkret, seperti membentuk Unit Pengaduan Masyarakat (WBS), Unit Pengendali Gratifikasi, pelaporan e-LHKPN, penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), hingga pembentukan Satgas Saber Pungli.
Ke depan, Pemprov Sumbar menargetkan skor SPI bisa naik ke kategori “terjaga” (78–100) dan skor MCSP 2025 meningkat dibandingkan tahun lalu.
“Kita ingin pencegahan korupsi lebih optimal dengan melibatkan semua pihak. Semakin tinggi integritas, semakin baik pula tata kelola pemerintahan kita,” tutup Mahyeldi.(adpsb)