Tiba sekitar pukul 06.20 WIB dengan busana muslim serba putih, Puan bergabung bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh nasional lainnya di ruang tunggu sebelum Salat Id dimulai. Mereka lalu menuju area salat bersama—Puan ke shaf perempuan dan Presiden Prabowo ke shaf laki-laki—di tengah ribuan jamaah yang memadati masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
“Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberkahi bangsa Indonesia dengan persatuan, kemakmuran, dan kedamaian,” ucap Puan seusai pelaksanaan salat.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menekankan bahwa kurban bukan semata-mata soal menyembelih hewan, melainkan tentang nilai keikhlasan dan keberpihakan pada sesama. Menurutnya, Idul Adha harus dimaknai sebagai momen untuk merefleksikan rasa kemanusiaan dan gotong royong.
“Idul Adha bukan hanya ritual. Ini tentang keberanian untuk berbagi, tentang keikhlasan berkorban demi kebaikan yang lebih besar,” tuturnya.
Puan juga menyoroti pentingnya menjadikan momen kurban sebagai bagian dari upaya penguatan ekonomi umat. Ia mendorong agar pelaksanaan kurban dapat memberdayakan peternak lokal sehingga turut mendukung ketahanan sosial dan ekonomi rakyat kecil.
“Semoga kurban tahun ini tidak hanya menjadi ibadah, tapi juga membawa manfaat nyata bagi para peternak dan masyarakat kecil. Ini bentuk gotong royong khas bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Puan mengajak seluruh penyelenggara negara untuk meneladani nilai pengorbanan dalam kepemimpinan yakni mendahulukan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
“Pengorbanan sejati adalah ketika kita berani menempatkan rakyat sebagai prioritas utama. Itulah esensi kepemimpinan yang adil dan manusiawi,” tegas cucu Proklamator RI, Bung Karno.
Sebagai penutup, Puan menegaskan komitmen DPR RI untuk terus memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Ia berharap semangat Idul Adha bisa menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dalam membangun bangsa.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Yang kuat bantu yang lemah, yang mampu berbagi dengan yang kekurangan. Mari jadikan Idul Adha sebagai momentum meneguhkan komitmen kebangsaan,” tutupnya. (yrp)