Padang, Scientia.id – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung program reforma agraria di daerahnya. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komite I DPRD RI di Auditorium Istana Gubernur, Senin (17/2).
Dalam forum yang turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Kepala Kanwil ATR/BPN Sumbar Teddi Guspriadi, serta unsur ODP terkait, Mahyeldi menyoroti pentingnya Sinergi antar instansi dalam menyukseskan reforma agraria. Ia menyebut Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA), yang telah berjalan selama delapan tahun, menjadi wadah strategis dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pertanahan di Sumbar.
” Melalui GTRA, berbagai sektor antara instansi bisa dihilangkan, sehingga aku memungkinkan kolaborasi yang lebih kuat untuk mendukung reforma agraria di Sumbar,” ujar Mahyeldi.
Selama program berjalan, sebanyak 42.542 bidang tanah telah didistribusikan kepada masyarakat. Selain itu, siapa yang lainnya adalah peningkatan jumlah tanah yang telah terdaftar hingga 40 persen. Meski begitu, Mahyeldi mengakui masih ada sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan, terutama terkait legalisasi aset, konflik lahan, serta pendaftaran tanah ulayat masyarakat adat.
“Pendaftaran tanah ulayat merupakan salah satu karakteristik kearifan lokal di Minangkabau yang perlu mendapatkan perhatian khusus, baik dalam regulasi maupun pelaksanaannya,” tambahnya.
Mahyeldi juga menegaskan bahwa reforma agraria selaras dengan program unggulan Pemprov Sumbar dalam RPJMD 2021-2026, yaitu mewujudkan “Sumbar Sejahtera dan Sumbar Berkeadilan”. Oleh karena itu, Pemprov Sumbar berkomitmen penuh untuk mematikan program ini berjalan dengan maksimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Baca Juga: Mahyeldi Temui Menteri PU, Bahas Kelanjutan Infrastruktur Strategis Sumbar
Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi kepada komite I DPD RI atas perhatian dan pengawasannya terhadap pelaksanaan reforma agraria di Sumbar. Ia berharap kunjungan dan rapat kerja ini semakin memperkuat upaya dalam menyelesaikan berbagai persoalan agraria di daerahnya.
“Semoga melalui Sinergi yang lebih kuat, program reforma agraria di Sumbar dapat membawa manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tutup Mahyeldi. (Adpsb)