Minggu, 24/8/25 | 23:19 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KREATIKA

Puisi-puisi Defi Wulan Rohmadona dan Ulasannya oleh Dara Layl

Minggu, 05/1/25 | 19:34 WIB

Puisi-puisi Defi Wulan Rohmadona

 

Harapan

Rintik hujan basahi jemari
Menyentuh lembut, seakan berbisik
Bertahanlah
Genggam erat harapan yang tersisa

Dalam hembusan angin yang dingin
Aku berdiri teguh di sini
Menatap langit yang kelabu
Setiap tetesan air hujan yang mengalir
ada cerita, rindu dan asa

Langkahku terus maju
Mengabaikan rasa ragu yang menghantui
Karna dalam gelap, aku tahu
Ada terang menungguku di ujung sana
Teruslah melangkah
Menggapai mimpi yang kuimpikan

BACAJUGA

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB
Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Padang, Januari 2025

Senandung Rindu

Mataku sendu menatap album itu
Waktu yang dulu terasa lambat
Kini terbang cepat tak terjangkau
Dalam diam, aku merenungi, setiap detik yang terlewati

Kenangan dalam setiap lembarnya Kembali menyapa
Menghidupkan lagi masa yang samar
Tawa, tangis, dan segala rasa
Semua menyatu dalam rindu

Album itu, saksi bisu perjalanan
Dari setiap kisah yang kutulis
Kini hanya membeku, membawa kenangan pilu
Yang takkan pernah Kembali

Padang, Januari 2025

 

Perjuangan

Dalam gelap yang sunyi
Aku berjalan mencari terang
Meski langkahku terasa berat
Aku takkan menyerah

Dalam setiap jejak yang penuh beban dan pilu
Ada harapan yang menanti
Ada doa yang selalu terucap
Ada pelajaran yang bisa aku bawa

Dengan keberanian yang tak pernah mati ini
Membawa semangat dan tekad yang kuat
Kulewati rintangan tanpa keraguan
Aku percaya, semua akan terlewati dengan indah.

Padang, Januari 2025

 

Tentang Penulis

Defi Wulan Rohmadona merupakan seorang penulis. Saat ini menempuh pendidikan pada Program Studi Psikologi Islam, Universitas Islam Negeri Iman Bonjol Padang.

 

 


 

Puisi Bukan Hanya Sekadar Kata-Kata Indah

Oleh: Dara Layl

Karya sastra adalah salah-satu media yang digunakan untuk menyambung hidup—dalam artian untuk menambah pemahaman dan pengetahuan terkait berbagai macam permasalahan, mulai dari permasalahan pribadi sampai masalah sosial, ekonomi, politik dan sebagainya. Sekaligus sebagai jembatan untuk membagikan berbagai sudut pandang bagi banyak pembaca.

Salah-satu karya sastra yang paling fenomenal adalah puisi karena puisi bukan hanya sekedar kata-kata yang indah, puisi juga bisa menjadi rekleksi paling pas dalam berbagai fenomena kehidupan.

Puisi adalah bentuk seni yang digunakan untuk mengekpresikan emosi dan perasaan (Tizhoosh dkk., 2018) hal ini juga dikuatkan dengan pendapat yang mengungkapkan bahwa keterikatan pengarang, lingkungan dan masyarakat tidak dapat dipisahkan dalam elemen puisi. Emosi, kreativitas, pemikiran, inspirasi, suara, ritme, sensasi sensorik, lapisan frasa, kata kiasan, kepadatan dan perasaan campur aduk semuanya merupakan komponen puisi (Pradopo, 2010).

Pada edisi kali ini, Kreatika menampilkan tiga puisi dengan judul; “Harapan”, “Senandung Rindu” dan “Perjuangan” Karya Defi Wulan Rohmadona seorang Mahasiswi Psikologi Islam Universitas Islam Negeri Iman Bonjol Padang.

Puisi pertama, “Harapan” sesuai dengan judulnya “harapan” dalam KBBI berarti sesuatu yang (dapat) diharapkan; keinginna supaya menjadi kenyataan, kemungkinan tetap hidup dan kemungkinan dapat hidup lebih lama. Sama seperti makna judulnya puisi ini menggambarkan tentang sebuah tekad dan keteguhan untuk mengapai hal yang dicita-citakan, meskipun dalam keadaan yang tidak mudah. Kita bisa melihat di dalam sajak;

/Rintik hujan basahi jemari/ /Menyentuh lembut/ /Bertahanlah/ /Genggam erat harapan yang tersisa/

Pada sajak pertama ini, penyair seolah ingin menggambarkan  tentang pengenalan situasi dengan menggunakan kata “hujan” diamana hujan identik dengan sesuatu yang basah, lembab, dingin dan bagi sebagian orang bukan hal yang disukai.

Pada sajak selanjutnya;

/Dalam hembusan angin yang dingin/ / Aku berdiri teguh di sini/ /Menatap langit yang kelabu/ /Setiap tetesan hujan yang mengalir/ /Ada cerita rindu dan asa/

Pada sajak ini, terlihat sebagai penguat dari suasana hujan sebelumnya yang dingin dan ditambah “awan kelabu” untuk menguatkan suasana yang tidak terlalu bagus.

Dan dibagian penutup puisi berbunyi sajak;

/Langkahku terus melaju/ /Mengabaikan rasa ragu yang menghantui / /Karena dalam gelap aku tau/ /Ada terang menunggu di ujung sana/ /Teruslah meangkah/ /Menggapai mimpi yang kuinginkan/

Di dalam sajak ini seperti sebuah penegasan bahwa walauun berada di situasi yang tidak mudah, mimpi harus tetap diperjuangkan, karena cahaya paling membekas biasanya berasal dari gelap dan dnigin yang menakutkan, hal ini terlihat dalam diksi yang dimasukkan di dalam puisi yang bermakna optimisme, seperti; “bertahanlah”, “teguh”, “asa”,“terang”, “mimpi”, “melaju”.

Puisi kedua, “Senandung Rindu”, sama seperti puisi pertama, puisi kedua ini juga merupakan interpretasi dari judulnya, dimana puisi kedua ini mengandung makna tentang kerinduan pada hal-hal yang telah berlalu, di dalam puisi ini hal-hal yang telah berlalu menggunakan “album” sebagai medianya. Hal ini tergambar jelas dalam sajak;

/Album itu, saksi bisu perjalanan/ /Dari setiap kisah yang kutulis/ /Kini hanya membeku, membawa kenangan pilu/ /Yang takkan pernah kembali/

Puisi ketiga, “Perjuangan” sama seperti puisi yang pertama, puisi ketiga ini juga terasa kental akan sebuah harapan bahwa didalam setiap kesulitan pasti didiringi dengan kemudahan, di setiap kegelapan ada cahaya dan disetiap kesunyian ada yang yang membuat hati bergetar dengan banyak rasa syukur. Hal ini tergambar di dalam sajak;

/Dalam setiap jejak yang penuh dengan beban dan pilu/ /Ada harapan yang menanti/ /Ada doa yang selalu terucap/ /Ada pelajaran yang bisa aku bawa/

Secara keseluruhan ketiga puisi ini sangat kuat akan pesan-pesan untuk terus berjuang dalam setaip kondisi terutama di masa paling gelap sekalipun. Pengambilan tema di dalam puisi ini juga bagus karena kuat dengan semangat untuk tidak menyerah dan cocok dibaca oleh kalangan orang-orang yang baru memasuki usia awal yang sedang merintis masa depan.

Kekurangan di dalam puisi ini adalah dalam pemilihan diksi atau susunan katanya, puisi ini secara transparan menyebutkan makna yang terkandung, belum banyak menggunakan majas dan metafora yang membuat puisi lebih hidup.

Hal ini sejalan dengan pengertian bahwa  puisi adalah ungkapan perasaan penyair terhadap dinamika kehidupan yang dialami maupun yang orang lain alami  dengan menggunakan kata-kata puitis. (Tjahjono, 1998). Kata puitis yang dimaksud adalah bukan-kata yang sulit, rumit, melainkan kata-kata yang pas untuk menggambarkan makna yang ingin disampaikan dengan cara yang indah, menarik dan tidak mudah ditebak.

Puisi bukan hanya susunan kata yang puitis, tetapi keterhubungan setiap kata, bunyi, dan makna membuat puisi menjadi lebih optimal. Selain itu, yang membedakan puisi dengan sastra lainnya adalah puisi merupakan sebuah karya yang mengkristal, sehingga makna-makna yang sebenarnya tidak langsung dituliskan. Salah-satu contohny adalah “AKU” karya Chairil Anwar, dengan kutipan puisi;

/Aku ini binatang jalang/ /Dari kumpulannya terbuang/ /Biar peluru menembus kulitku/ /aku tetap meradang menerjang/

Puisi aku ini memiliki keberania dalam berjuang mesipun banyak resiko yang dihadapi. Maksudnya adalah melalui puisi ini kita bisa melihat semangat untuk berjuang, emosi yang kuat bisa digambarkan tanpa menuliskannya secara transparan.

Terimakasih Wulan untuk kiriman puisinya, senang sekali bisa membaca puisi ini, ditunggu karya-karya lainnya, semangat terus menulis puisi. (*)

 

Tentang Kreatika

Kolom ini diasuh oleh FLP Sumatera Barat bekerja sama dengan Scientia.id. Kolom ini diperuntukkan untuk pemula agar semakin mencintai dunia sastra (cerpen dan puisi). Adapun kritik dalam kolom ini tidak mutlak merepresentasikan semua pembaca. Kirimkan cerpen atau puisimu ke karyaflpsumbar@gmail.com.

Tags: DARA LAYLDefi Wulan RohmadonaKreatika
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Tentang Buku Catatan

Berita Sesudah

Gubernur Mahyeldi Kukuhkan Pengurus Baru Masjid Raya Syech Ahmad Khatib Al Minangkabawi

Berita Terkait

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB

  Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara Alienasi Hidup Kita hanya seorang pelancong Yang mengembara segala tempat Lalu tinggal – termenung Di...

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra Gambar Diri Ini gambar diri. Aku yang berjalan tak selalu lurus, kadang tersandung bayangan sendiri, cerobohku...

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 25/5/25 | 09:15 WIB

Seberkas Titik yang Masih Tertinggal Cerpen Oleh: Arifah Prima Satrianingrum   Siang itu, matahari dengan terik mengambang di Padang. Ruas-ruas...

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 11/5/25 | 07:10 WIB

Puisi-puisi Farha Nabila   Kanak-Kanak dalam Diri Tatkala kutemukan diriku dalam relung kesepian Yang disana takkan kutemukan dengungan sumpah serapah...

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Minggu, 04/5/25 | 08:40 WIB

Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat Karya: Balqin Adzra   “Silahkan mampir! Kami mempunyai mochi varian baru!” teriak sang penjual...

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 27/4/25 | 16:31 WIB

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra   Merindu Nagari Nan Jauh Tiap langkah yang menapak Meninggalkan rindu yang menjejak Risau nan gulandah memenuhi...

Berita Sesudah
Gubernur Mahyeldi Kukuhkan Pengurus Baru Masjid Raya Syech Ahmad Khatib Al Minangkabawi

Gubernur Mahyeldi Kukuhkan Pengurus Baru Masjid Raya Syech Ahmad Khatib Al Minangkabawi

POPULER

  • Aduh! Maarten Paes Cedera, Absen Bela Timnas Indonesia 6-8 Minggu

    Aduh! Maarten Paes Cedera, Absen Bela Timnas Indonesia 6-8 Minggu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Raih Penghargaan Nasional Perhutanan Sosial 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PCNU Dharmasraya Gelar Konfercab ke-V

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duka Kecelakaan Kereta di Padang: Wagub Sumbar Desak Perbaikan Sistem Keselamatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ormas dan OKP Tak Dilibatkan dalam Kebijakan Pemkab, Sekretaris KNPI Dharmasraya: Bentuk Keangkuhan Bupati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • IPNU-IPPNU Pesisir Selatan Cetak Pemimpin Baru, Teguhkan Semangat Kaderisasi Pelajar NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024