Pessel, SCIENTIA – Lima kecamatan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat dilanda banjir akibat tingginya curah hujan. Puluhan rumah terdampak dan satu jalan utama milik provinsi terputus.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar, Ilham Wahab menyebut jalan provinsi yang terputus itu merupakan penghubung antar nagari (desa) dan kecamatan setempat.
“Tim saat ini masih di lapangan. Dari lima kecamatan yang terendam, kita baru menerima laporan di tiga kecamatan,” kata Ilham di ruangannya, Senin (2/12).
Ilham merinci, lima kecamatan yang terendam banjir itu di antaranya Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang, Kecamatan Sutera, Kecamatan IV Jurai, dan Kecamatan XI Koto Tarusan.
Menurutnya, banjir tersebut dikarenakan intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Minggu, 1 Desember 2024 malam hingga pagi Senin, 2 Desember 2024. Sementara jalan amblas dan terputus di Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Kecamatan Sutera akibat digerus sungai.
“Jalan yang putus ini jalan provinsi yang menghubung beberapa kecamatan dan nagari di Pesisir Selatan. Untuk lokasi jalan putus itu di Nagari Koto Nan Tigo Mudiak Utara, Kecamatan Sutera. Saat ini jalan tersebut tidak dapat dilalui,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Pesisir Selatan, Yuskardi menyebutkan, sebanyak 1.402 kepala keluarga (KK) terdampak dan terpaksa mengungsi akibat banjir dengan tinggi air mencapai 60 sentimeter.
Ia menyebut, personel Tim Reaksi Cepat setempat bersama pihak terkait masih melakukan pendataan dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak. Namun hingga kini jalan yang provinsi yang putus belum bisa dilewati.
Kendati tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir ini, masyarakat setempat diimbau agar lebih hati-hati dan waspada. Apalagi terkait kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu dan bisa hujan tiba-tiba.
Akibat bencana itu, masyarakat terpaksa menempuh jalan alternatif yang lebih jauh. Personel Tim Reaksi Cepat BPBD setempat bersama pihak terkait masih melakukan pendataan terkait dampak dan kerusakan yang terjadi.
Kendati tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir ini, masyarakat setempat terus diimbau agar lebih hati-hati dan waspada. Terutama terkait kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu dan bisa hujan tiba-tiba. (hyu)