Pentingnya Strategi Pengembangan Produk Bagi UMKM
Oleh: Shanti Darmastuti
(Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di setiap negara, termasuk Indonesia. Keterlibatan UMKM dalam meningkatkan pembangunan ekonomi tidak hanya mencakup UMKM di level nasional tetapi juga UMKM di di level daerah. Peningkatan teknologi informasi dan digitalisasi saat ini mendorong UMKM untuk lebih inovatif dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk pemasaran produk.
Sehubungan dengan pemasaran produk, UMKM tidak hanya dituntut untuk dapat mengadopsi kemajuan teknologi, tetapi juga dapat memahami strategi pengembangan produk yang baik. Pengembangan produk sangat penting bagi UMKM untuk dapat meningkatkan pemasaran produk pada pasar yang tepat.
Persoalan pengembangan produk terkadang menjadi tantangan bagi UMKM dalam memperkenalkan produk ke pasar. Hal ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya kompetisi antarpelaku usaha UMKM yang memiliki produk sejenis. Di samping kompetisi, terkadang UMKM juga masih belum memahami strategi pengembangan produk untuk lebih menarik bagi konsumen.
![Anggota DPRD Kota Padang, Fraksi PKB, Yosrizal Effendi. [foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/03/Pak-Yosrizal-Baru-e1742807071489-120x86.jpg)
Oleh karena itu, penyuluhan mengenai strategi pengembangan produk kepada para pelaku UMKM menjadi sangat penting. Salah satu bentuk penyuluhan terkait strategi pengembangan produk dapat dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh universitas yang bekerja sama dengan kelompok UMKM.
Berdasarkan pada tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam pengembangan produk, tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta bekerja sama dengan UMKM Mapan Pancoran Mas melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang strategi branding bagi pelaku UMKM di Keluarahan Pancoran Mas Depok.
UMKM di Kelurahan Pancoran Mas masih dihadapkan dengan persoalan pengembangan produk untuk menarik konsumen dikarenakan banyak UMKM yang memiliki produk sejenis. Oleh karena itu, dalam penyuluhan tentang strategi branding, salah satu topik materi yang disampaikan adalah mengenai strategi pengembangan produk. Pemberian penyuluhan mengenai strategi pengembangan produk menjadi menarik bagi para pelaku UMKM, dikarenakan dalam kegiatan penyuluhan juga mendatangkan praktisi sekaligus sebagai pelaku usaha yang telah sukses dalam melakukan pengembangan produk.
Penyuluhan mengenai pengembangan produk kepada UMKM menekankan pada penentuan target pasar, mengetahui kebutuhan pasar, menentukan konsep dari produk yang dipasarkan, menentukan kategori produk, sampai dengan memetakan kompetisi. Penentuan target pasar serta pemetaan kompetisi menjadi dua hal menarik bagi para pelaku UMKM. Hal ini disebabkan oleh banyaknya UMKM yang memiliki produk sejenis.
Banyaknya UMKM yang memiliki produk sejenis juga menjadi tantangan terbesar bagi para pelaku UMKM di Kelurahan Pancoran Mas, Depok. Kolaborasi dan kerja sama menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh para pelaku UMKM di satu kelurahan. Melalui kolaborasi dan kerja sama diharapkan ada produk inovasi yang dapat menjadi unggulan di satu kelurahan.
Penentuan target pasar menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pelaku UMKM. Dengan mengetahui target pasar, maka UMKM dapat lebih mudah dalam menentukan serta mengembangkan produk yang dipasarkan sesuai dengan kondisi pasar. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa strategi pengembangan produk harus memperhatikan banyak hal yang nantinya akan menentukan branding dari produk yang dipasarkan.
Kerja sama antar stakeholders dalam pengembangan UMKM untuk melakukan inovasi dalam produk yang dipasarkan sangat diperlukan. Kolaborasi maupun pendampingan tidak hanya dari lembaga pemerintah tetapi juga dengan sektor swasta. Pemahaman terhadap strategi pengembangan produk pada akhirnya akan sangat membantu UMKM untuk dapat melakukan usaha secara berkelanjutan disesuaikan dengan kondisi pasar yang dinamis. (*)
