Senin, 30/6/25 | 16:52 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Melafalkan Singkatan Bahasa Asing

Minggu, 15/9/24 | 18:24 WIB
Oleh: Ria Febrina (Dosen Program Studi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas dan Mahasiswa Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Universitas Gadjah Mada)

Sejak Chat GPT populer sebagai salah satu artificial intellingence (AI), para akademisi, terutama mahasiswa mulai marak menyebut nama-nama aplikasi yang dapat membantu tugas-tugas kuliah. Ada banyak nama dengan banyak singkatan. Singkatan-singkatan tersebut bervariasi dilafalkan. Ada yang dilafalkan dengan bahasa Indonesia, ada juga yang dilafalkan dengan bahasa Inggris.

Contoh-contoh tersebut dapat dilihat pada GPT yang dilafalkan sebagai [ji-pi-ti] dan AI dilafalkan dengan [ei-ai]. Namun, pada situasi lain, AI juga ada yang dilafalkan dengan [a-i]. Variasi-variasi pelafalan tersebut tentu saja menimbulkan kegelisahan bagi sebagian ahli bahasa, khususnya dalam perkembangan bahasa Indonesia. Pelafalan dengan bahasa asing dapat mengurangi rasa cinta terhadap bahasa Indonesia. Namun, masyarakat yang mengenali singkatan GPT dan AI sebagai singkatan dari bahasa Inggris sudah terlanjur melafalkan singkatan tersebut dengan huruf-huruf bahasa Inggris. Namun, di sisi lain, pelafalan singkatan bahasa Inggris tersebut tentu saja menyebabkan kebingungan. Jika GPT dan AI dibaca [ji-pi-ti] dan [ei-ai], bagaimana dengan pelafalan WHO? Kita tidak pernah melafalkan singkatan dari World Health Organization dengan huruf bahasa Inggris, malah mengucapkan dengan huruf bahasa Indonesia, yakni [we-ha-o].

Holy Adib, pengamat bahasa Indonesia, pernah membahas pelafalan singkatan asing ini dalam tulisannya yang berjudul “Gibran, SGIE, dan Lafal Singkatan Bahasa Asing”. Dalam tulisan tersebut, ia menegaskan bahwa Gibran sudah melafalkan SGIE dengan benar sebagai [es-ge-i-e] dalam debat cawapres pada 22 Desember 2023. Holy Adib merujuk pada analisis yang dilakukan oleh J. S. Badudu pada tahun 1981 dalam esai yang berjudul “Membina Bahasa Indonesia Baku Seri I” dan pada tahun 1983 dalam esai yang berjudul “Bagaimana Kata Singkatan Dilafalkan”. J. S. Badudu menjelaskan bahwa singkatan bahasa asing harus dilafalkan sesuai dengan pelafalan huruf dalam bahasa Indonesia. Pelafalan singkatan bahasa asing dengan huruf bahasa asing akan menimbulkan masalah baru, terutama dalam melafalkan singkatan-singkatan yang berasal dari bahasa-bahasa yang tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Akhir-akhir ini, singkatan bahasa asing dalam bahasa Indonesia memang banyak berasal dari bahasa Inggris. Namun, tidak menutup kemungkinan akan muncul singkatan-singkatan dari bahasa asing yang selama ini berperan dalam perkembangan ekonomi dan perkembangan teknologi di Indonesia, seperti Korea, Jepang, Cina, Thailand, dan Vietnam. Hal itulah yang disampaikan J. S. Badudu bahwa pelafalan singkatan asing oleh masyarakat Indonesia akan bermasalah jika menggunakan bahasa sumbernya karena tidak semua bahasa asing dikenali oleh masyarakat Indonesia, seperti bahasa Norwegia dan bahasa Cekoslavia.

BACAJUGA

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Dialek-dialek Bahasa Minangkabau yang (akan) Mulai Hilang

Minggu, 08/6/25 | 07:19 WIB
Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Rabu, 21/5/25 | 13:35 WIB

Dengan demikian, tampak bahwa singkatan-singkatan dari bahasa asing wajib dilafalkan dengan menggunakan huruf-huruf dalam bahasa Indonesia. Singkatan-singkatan dari bahasa asing sangat potensial tumbuh dalam ranah pendidikan, khususnya berkenaan dengan istilah-istilah keilmuan yang secara masif berasal dari bahasa Inggris. Di bidang komputer misalnya, perkembangan artificial intellingence (AI) sangat cepat terjadi karena teknologi-teknologi terbaru dapat memecahkan masalah kognitif yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, baik di bidang perbankan, pendidikan, dan teknologi digital.

Singkatan GPT dan AI yang kita kenali selama ini tentu harus dibaca [ge-pe-te] dan [a-i] dalam bahasa Indonesia. Pada tahap awal, akan terasa janggal ketika mengubah singkatan bahasa Inggris yang terbiasa dilafalkan dengan huruf bahasa Inggris menjadi singkatan-singkatan yang dilafalkan dengan huruf bahasa Indonesia. Namun, hal ini hanya persoalan kebiasaan. Pelafalan [a-i] menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia bisa memperbaiki kebiasan tersebut.

Awal-awal dikenal masyarakat Indonesia, hampir semua orang dengan latah melafalkan [ei-ai] dan menolak pelafalan [a-i]. Namun, peran para akademisi yang terus-menerus membiasakan pelafalan [a-i] menyebabkan kata ini diterima dengan baik. Kebiasaan melafalkan GPT yang merupakan singkatan dari Generative Pre-trained Transformer ini tentu dapat diubah. Semakin sering dilafalkan dengan huruf bahasa Indonesia, penerimaan yang janggal terhadap lafal tersebut akan menghilang. Proses itulah yang penting dalam dunia pendidikan, yakni mengubah hal-hal yang tidak diketahui sebelumnya menjadi hal-hal yang benar sesuai dengan kriteria atau standardisasi tertentu.

Kesadaran untuk melafalkan singkatan bahasa Inggris dengan huruf bahasa Indonesia akan mengubah kebiasan-kebiasan pelafalan lain dalam diri kita yang selama ini sudah salah. Salah satu perubahan tersebut dapat dilihat pada pelafalan GPS yang merupakan singkatan dari Global Positioning System. GPS sebagai sistem navigasi berbasis satelit ini sangat sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam penggunaan transportasi. Namun, sangat sedikit masyarakat yang melafalkan [ge-pe-es]. Lebih banyak orang melafalkan singkatan asing tersebut dengan huruf bahasa Inggris berupa [ji-pi-es].

Dengan menyadari bahwa singkatan bahasa Inggris harus dilafalkan dengan huruf bahasa Indonesia, pelafalan sejumlah singkatan asing yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita dapat diperbaiki secara perlahan. Perlu upaya juga dalam mempopulerkan singkatan tersebut, misal dengan memberikan deskripsi atau penjelasan mengenai singkatan tersebut, seperti kepanjangannya apa dan berkenaan dengan ranah apa. Deskripsi ini penting karena jumlah singkatan asing yang diterima oleh masyarakat Indonesia saat ini sangat banyak dan terus bertambah tanpa jeda. Memberikan deskripsi singkat akan memberi pengetahuan baru kepada lawan bicara kita.

Tags: #Ria Febrina
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Berita Sesudah

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tinggi Abu Capai 300 Meter

Berita Terkait

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Minggu, 22/6/25 | 13:51 WIB

Oleh: Aysah Nurhasanah (Anggota KOPRI PMII Kota Padang)   Kopri PMII (Korps Putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan organisasi yang...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Kajian ekokritik membahas hubungan antara manusia, karya sastra,...

Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

Mencari Titik Temu Behaviorisme dan Fungsionalisme dalam Masyarakat Modern

Minggu, 22/6/25 | 13:00 WIB

Oleh: Nahdaturrahmi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Jamil Jambek Bukittinggi)   Sejarah ilmu sosial, B.F. Skinner dan Émile Durkheim menempati...

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Minggu, 15/6/25 | 10:52 WIB

Oleh: Mita Handayani (Mahasiswa Magister Linguistik FIB Universitas Andalas)   Cassirer (dalam Lenk, 2020) mengatakan bahwa manusia adalah animal symbolicum,...

Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Frasa tentang Iklim dalam Situs Web Greenpeace

Minggu, 15/6/25 | 09:39 WIB

Oleh: Arina Isti’anah (Dosen Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharma) Baru-baru ini kita disadarkan oleh fenomena kerusakan alam Raja Ampat yang...

Berita Sesudah
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tinggi Abu Capai 300 Meter

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tinggi Abu Capai 300 Meter

POPULER

  • Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

    Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khairunnas Calon Tunggal, Musda Golkar Sumbar Dipastikan Berlangsung Aklamasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yusri Latif Soroti SPMB Padang: Sistem Domisili Dinilai Diskriminatif, Situs Pendaftaran pun Dikeluhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yonnarlis Sebut PPTI Nurul Yaqin Lahirkan Ulama dan Tokoh Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT SAK Gerak Cepat Bantu Perbaiki Jembatan Rusak di Nagari Payubarangan Timpeh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024