Tugu Yogya
dari sekian banyak kisah sedih
yang kudengar Juni ini
akhirnya aku ada di sini, di Tugu Yogya
di bawah terik matahari kota ini
kukitari tugu berulang kali
menyelami kisah dibalik ketinggian 25 meternya
di antara warna putih dan puncak keemasannya
kususuri jejak kebijaksanaan dan keagungan
para penguasa yang menampung
jiwa-jiwa kelelahan dari berbagai kota
untuk mencari muara bagi hati-hati yang dilarungkan
untuk mencari cahaya bagi jiwa yang haus kedamaian
Tugu Yogya menjadi candu
tempat orang-orang menitip rindu
untuk dijemput lain waktu
entah dalam kenangan ataupun dalam lirik lagu
Yogyakarta, Juni 2022
Malioboro
menyinggahimu sebagai jalan ikonik kota ini
membuatku hati terperangah dalam sumringah
jalanmu ramah tanpa suara klakson dan huru-hara
jalanmu indah untuk berswafoto dan mengurai cerita
dalam canda tawa bersama karib dan kawan tercinta
menikmati jalan ikonik di kota ini
mataku terjamah ramah dalam pesona
batik-batik, mas-mas becak, angkringan, dan
para punggawa yang siap selfie
dengan tombak dan trisulanya
Malioboro jalanmu mengingatkan waktu
dan tempat merenungi kehidupan
Yogyakarta, Juni 2022
Peta Segala Luka
aku telah memetakan segala luka dari bibir Cleopatra,
luka Monalisa, hingga luka dan tragedi Roro Jongrang
telah aku petakan pula duka Siti Nurbaya, Malin Kundang,
hingga Sangkuriang
tapi kau,
di sebalik ceruk matamu yang dalam
kau mengunci semua harapan
aku menunggumu dalam pasrah
sebelum dini hari benar-benar usai
sebelum kelam menjelang terang
berilah aku jalan
aku yang tersesat dalam kehampaan
aku yang meraba-raba hatimu dalam gulita
aku yang berharap menemukanmu dalam dekap bianglala
Yogyakarta, Juni 2022
Biodata Penulis:
Elly Delfia merupakan Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Ia senang membaca dan menulis puisi, cerpen, serta artikel. Buku kumpulan cerpennya yang telah terbit di antaranya Musim Manggaro dan Kupu-Kupu Banda Mua.
Discussion about this post