Parsel Lebaran
Di kantorku ada parcel lebaran
dikemas dengan pita kepura-puraan
isinya ya sembako, minyak goreng, teh, dan gula
tapi tahukah kamu, ujung atas plastiknya sudah bocor dari sana
berlembar kertas merah sudah dibagi sama rata
eh, beda sedikit, antara ketua dan yang di bawah
dari pucuk ke bawah, tak akan ada yang mengira
bawahan kan sudah dapat sebuah parcel dengan sembako isinya
cukup menutup mulut hari ini dengan minyak goreng yang kian naik harganya
dengan gula yang hanya bisa dibeli dua kilo saja
di negeri yang kaya dengan kata-kata manis para penguasa
Di kantorku ada parsel lebaran
difoto-foto dan dibagi ke grup sebelah
tapi tidak tahu bagaimana laporan kasnya
entah uang dari mana, yang penting bukan uang anggota
dibagi sesama yang kuasa pun tak apa
toh masih ada malam Lailatulqadar
untuk lip meminta ampunan
istigfar di tengah keramaian
dan salat duha di pelataran
untuk sebuah pencitraan
yang baik. yang baik. yang baik.
Begitulah fungsi partikel yang
bisa berubah letaknya
sebagaimana hati mereka
yang memberi parsel lebaran
jelas saja bukan sebuah keabadian
yang abadi hanya sebuah parsel
difoto masuk media sosial
sebagai penanda bahwa di kantorku orang-orang sejahtera
padahal, suara-suara diredam dengan sengaja
Yogyakarta, April 2022
Hamper Baju Batik
Sudahkah engkau dapat hamper?
dengan kotak Eid Mubarak
juga ucapan “Selamat Idul Fitri”
berwarna hijau dan emas berkilau
siapa yang menerima pasti terpukau
Lihat dulu daftar namanya
adakah namamu di sana?
selagi kau bisa diam seribu bahasa
tak berontak dengan kejanggalan peristiwa
dan senyum merekah ketika mereka berbuat semena-mena
di daftar itu namamu akan ada
Sudahkah kau menerima hamper dan membukanya?
isinya baju batik dengan corak kearifan lokal
ditemukan dari desa-desa
dipopulerkan menggunakan hak cipta
sebagai potensi daerah
menjadi motif-motif yang kaya karya cipta
Tak perlu tahu dari mana
yang penting capnya
yang ada sebuah nama di sana
dari pengetahuan yang diberikan
di sanalah berasal kekuasaan
keren bisa mencipta meskipun dari lahan tetangga
Eh, sudahkah kau buka hampermu?
isinya baju batik kearifan lokal
bagus untuk kewirausahaan
petanda kau berada dalam sebuah jenjang sosial
di atasmu ada kekuasaan
bukan lagi kecendekiaan
Dengan hamper baju batik
hubunganmu kini hubungan politik
status sosialmu pun menjadi cantik
bisa bolak-balik dan tarik-menarik
tentang jabatan dan pangkat terapik
Yogyakarta, April 2022
THR (Tunjangan Hidup Rahasia)
Ada yang tidak human
dari seorang human resources development
aku dibisiki pagi ini
seorang teman akan berhenti
tepat sebelum Ramadan
karena sudah satu tahun bekerja
agar tak ada THR untuknya
itu, Tunjangan Hari Raya
padahal dia bekerja tiada lelah
seorang balita menunggu di rumah
dengan ASI yang dipompa
dan suami hanya buruh cendekia
diperas juga oleh yayasan sekolah
Tak bisa kubayangkan wajahnya
ia sudah membayangi kue hari raya
baju baru dan amplop rupa warna
lembaran baru meski cuma lima ribu saja
di kompleks perumahannya
yang penuh ibu-ibu bergibah
cukup besar nilainya
Kini hanya hampa
tidak hanya puasa saat Ramadan saja
hingga lebaran pun harus mengelus dada
Inilah katanya. Tunjangan Hidup Rahasia
hanya untuk penguasa. di kantor dan juga di perusahaan.
undang-undang ada di mana?
entahlah. yang jelas THR itu hanya fatamorgana untuk dia.
mungkin juga aku suatu ketika.
Yogyakarta, April 2022
Biodata Penulis:
Ria Febrina, lahir di Batusangkar pada 3 Februari 1988. Ia menamatkan S-1 dan S-2 di Universitas Andalas dan saat ini sedang menempuh studi S-3 di Universitas Gadjah Mada Program Doktor Ilmu-ilmu Humaniora. Sejak tahun 2015, ia mengabdi sebagai dosen di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Puisi dan cerpennya pernah dimuat di Harian Padang Ekspres, Majalah P’Mails, Jurnal Bogor, Scientia, antologi puisi Dua Episode Pacar Merah (2005), antologi cerpen Jemari Laurin (2007), dan antologi cerpen Rumah Ibu (2013).
Discussion about this post