Senin, 02/6/25 | 02:42 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Ada Saatnya Malas Menjadi Sebuah Solusi

Minggu, 26/12/21 | 07:43 WIB

Salman Herbowo
(Pembaca Karya Sastra)

 

Saya sedang tidak mengajak pembaca untuk bermalasan. Tidak pula mengampanyekan atau memprovokasikan pembaca untuk bermalas-malasan. Secara normatif, bagi saya jelas bahwa malas itu merupakan hal yang buruk dan juga dapat mendatangkan kerugian. Banyak hal mudarat yang ditimbulkan dari sifat malas, terrmasuk juga dampaknya bagi kesehatan mental dan fisik.

Malas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Malas memiliki kata turunan di antaranya bermalas-malasan, kemalasan, dan malas-malasan. Ada hal yang membuat saya “tergelitik” dengan kata malas tersebut. Akhir-akhir ini, mengingat situasi yang terjadi, saya sepertinya menimbang untuk malas melakukan satu hal.

BACAJUGA

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Sejauh yang saya tahu, belum ada reward pula bagi pemalas yang menghabiskan waktu hanya untuk bermalas-malasan saban hari. Namun begitu, ada baiknya pula untuk bersikap malas dalam menanggapi sesuatu. Kenapa begitu? Karena untuk menyikapi malas haruslah dengan kemalasan.

Saya teringat rumus matematika jika bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya menjadi positif. Saya menganalogikan rumus itu sebagai cara untuk melawan malas. Sepertinya untuk terhindar dari malas cara terampuhnya adalah harus malas untuk bermalas-malasan, misalnya malas untuk tidak mandi pagi, malas untuk tidur pagi, atau malas menonton televisi sampai sore hari.

Saya sedang tidak menggurui pembaca atau ingin terlihat seperti orang yang paling rajin dan tidak pernah bermalas-malasan sekalipun. Hanya saja, malas jika diperuntukkan pada “tempat” yang semestinya mampu menjadi solusi terhadap sebuah persoalan. Terkadang, dengan sikap malas itu pun kita jadi terhindar dari sebuah pertikaian. Malas untuk mengurusi urusan pribadi orang lain contohnya. Ini sebenarnya poin penting yang “menggelitik” saya belakangan ini, sebuah pandangan untuk malas mencampuri persoalan individu orang lain. Sebuah sikap yang perlu untuk diterapkan.

Beberapa waktu lalu saya mendapat “wejangan” dari seorang teman. Ia berpendapat, bahwa bersikap malas untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang mampu menghentikan senda-gurau dan gelak-tawa saat coffee time tidak perlu disampaikan, misalnya sudah kepala tiga kenapa belum menikah? Kenapa belum punya anak? Berapa gajimu di tempat kerja itu? Dan lain sebagainya. Saya pikir pembaca punya klasifikasi pertanyaan tersendiri juga.

Pertanyaan-pertanyaan itu tanpa disadari mampu membuat hening hiruk-pikuknya senda-gurau antar sesama teman. Mungkin saja, pada sat itu bertemu dengan teman-teman rantau yang hanya dapat pulang dua atau tiga kali saja dalam setahun. Saya kira pembaca mampu membayangkan seperti apa jadinya coffee time tersebut. Canggung. Sekiranya malas itu sedikit saja terbesit dalam diri, saya pikir pertanyaan itu tidak akan muncul dan suasana pun masih “kondusif”.

Ada saatnya juga malas dapat menjadi solusi dalam menjaga hubungan baik persaudaraan. Malaslah untuk mempertanyakan hal-hal yang bagi sebagian kita sensitif untuk dipertanyakan. Memang tidak semua dari kita juga yang merasa tersinggung dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dan setiap individu juga berhak pula untuk menjawabnya atau tidak.

Malas untuk menanyakan hal sensitif dan mencampuri urusan individu yang mungkin saja hal itu sebuah privasi, bukan berarti kita tidak memiliki rasa kepedulian. Hanya saja, tidak semua dari kita juga berterima dari pertanyaan itu. Setidaknya itu yang saya rasakan dari coffee time pada waktu itu.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya kembali memikirkan mengenai “reward” bagi pemalas. Sebelumnya saya mencoba menelusuri di mesin pencarian google dengan kata kunci “penghargaan bagi pemalas”. Namun, sejauh penelusuran hanya ditemukan artikel mengenai solusi mengatasi malas. Bila di dunia nyata tidak ada “reward” seperti itu, setidaknya di dunia animasi ada. Saya teringat serial kartun Sponge Bob Square Pants dalam salah satu episodenya tokoh Patrick mendapatkan sebuah penghargaan. Ia bahkan mendapat penghargaan besar di Kota Bikini Bottom, yaitu penghargaan tidak melakukan apa pun dalam hidupnya alias bermalas-malasan saban hari. Menakjubkan!

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Ulasan Cerpen “Mamak Jinjingan” Karya Otriramayani dan Ulasannya oleh M. Adioska

Berita Sesudah

Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Berita Terkait

Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

Minggu, 01/6/25 | 11:46 WIB

Oleh: Ghina Rufa’uda (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia dan Bergiat di Labor Penulisan Kreatif FIB Universitas Andalas)   Rekeningku hanya tempat...

Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

Minggu, 01/6/25 | 11:18 WIB

Oleh: Sufrika Sari (Mahasiswi Prodi Sejarah dan Bergiat di Labor Penulisan Kreatif FIB Universitas Andalas) Kesalehan lahiriah bukanlah jaminan seseorang...

Literature Review Artikel “Power in the Discourse of West Sumatra Regional Regulation Number 7 of 2018 concerning Nagari”

Literature Review Artikel “Power in the Discourse of West Sumatra Regional Regulation Number 7 of 2018 concerning Nagari”

Minggu, 25/5/25 | 14:40 WIB

Oleh: Raisa Tanjia Ayesha Noori (Mahasiswa S2 Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) Peraturan Daerah (Perda) sering kali dianggap sebagai...

Kekacauan dalam Film “Pengepungan di Bukit Duri”

Kekacauan dalam Film “Pengepungan di Bukit Duri”

Minggu, 25/5/25 | 13:01 WIB

Oleh:  Queendi Kumala (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) GILA! Bukan karena film ini adalah suatu masterpiece, tetapi semua adegan...

Jumbo, Cermin Estetika Luka Dewasa di Balutan Imaji Anak-Anak

Jumbo, Cermin Estetika Luka Dewasa di Balutan Imaji Anak-Anak

Minggu, 18/5/25 | 07:55 WIB

Oleh: Nayla Aprilia (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Universitas Andalas, Padang)   Salah satu film animasi anak yang sedang naik daun...

Realitas Kekuasaan Budaya Politik Elite di Indonesia

Realitas Kekuasaan Budaya Politik Elite di Indonesia

Senin, 12/5/25 | 08:22 WIB

Oleh: Muhammad Syaifuddin Aziz (Mahasiswa Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya) Kekuasaan merupakan konsep sentral dalam...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Discussion about this post

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Sesalkan RS Rasidin Tolak Pasien Hingga Meninggal : Itu Tidak Manusiawi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024