Jumat, 12/12/25 | 20:05 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Ada Saatnya Malas Menjadi Sebuah Solusi

Minggu, 26/12/21 | 07:43 WIB

Salman Herbowo
(Pembaca Karya Sastra)

 

Saya sedang tidak mengajak pembaca untuk bermalasan. Tidak pula mengampanyekan atau memprovokasikan pembaca untuk bermalas-malasan. Secara normatif, bagi saya jelas bahwa malas itu merupakan hal yang buruk dan juga dapat mendatangkan kerugian. Banyak hal mudarat yang ditimbulkan dari sifat malas, terrmasuk juga dampaknya bagi kesehatan mental dan fisik.

Malas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Malas memiliki kata turunan di antaranya bermalas-malasan, kemalasan, dan malas-malasan. Ada hal yang membuat saya “tergelitik” dengan kata malas tersebut. Akhir-akhir ini, mengingat situasi yang terjadi, saya sepertinya menimbang untuk malas melakukan satu hal.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Waktu Tak Menunggu

Minggu, 07/12/25 | 22:22 WIB
Lagu yang Tak Selesai-selesai

Hujan yang Merawat Diam

Minggu, 23/11/25 | 19:52 WIB

Sejauh yang saya tahu, belum ada reward pula bagi pemalas yang menghabiskan waktu hanya untuk bermalas-malasan saban hari. Namun begitu, ada baiknya pula untuk bersikap malas dalam menanggapi sesuatu. Kenapa begitu? Karena untuk menyikapi malas haruslah dengan kemalasan.

Saya teringat rumus matematika jika bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya menjadi positif. Saya menganalogikan rumus itu sebagai cara untuk melawan malas. Sepertinya untuk terhindar dari malas cara terampuhnya adalah harus malas untuk bermalas-malasan, misalnya malas untuk tidak mandi pagi, malas untuk tidur pagi, atau malas menonton televisi sampai sore hari.

Saya sedang tidak menggurui pembaca atau ingin terlihat seperti orang yang paling rajin dan tidak pernah bermalas-malasan sekalipun. Hanya saja, malas jika diperuntukkan pada “tempat” yang semestinya mampu menjadi solusi terhadap sebuah persoalan. Terkadang, dengan sikap malas itu pun kita jadi terhindar dari sebuah pertikaian. Malas untuk mengurusi urusan pribadi orang lain contohnya. Ini sebenarnya poin penting yang “menggelitik” saya belakangan ini, sebuah pandangan untuk malas mencampuri persoalan individu orang lain. Sebuah sikap yang perlu untuk diterapkan.

Beberapa waktu lalu saya mendapat “wejangan” dari seorang teman. Ia berpendapat, bahwa bersikap malas untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang mampu menghentikan senda-gurau dan gelak-tawa saat coffee time tidak perlu disampaikan, misalnya sudah kepala tiga kenapa belum menikah? Kenapa belum punya anak? Berapa gajimu di tempat kerja itu? Dan lain sebagainya. Saya pikir pembaca punya klasifikasi pertanyaan tersendiri juga.

Pertanyaan-pertanyaan itu tanpa disadari mampu membuat hening hiruk-pikuknya senda-gurau antar sesama teman. Mungkin saja, pada sat itu bertemu dengan teman-teman rantau yang hanya dapat pulang dua atau tiga kali saja dalam setahun. Saya kira pembaca mampu membayangkan seperti apa jadinya coffee time tersebut. Canggung. Sekiranya malas itu sedikit saja terbesit dalam diri, saya pikir pertanyaan itu tidak akan muncul dan suasana pun masih “kondusif”.

Ada saatnya juga malas dapat menjadi solusi dalam menjaga hubungan baik persaudaraan. Malaslah untuk mempertanyakan hal-hal yang bagi sebagian kita sensitif untuk dipertanyakan. Memang tidak semua dari kita juga yang merasa tersinggung dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dan setiap individu juga berhak pula untuk menjawabnya atau tidak.

Malas untuk menanyakan hal sensitif dan mencampuri urusan individu yang mungkin saja hal itu sebuah privasi, bukan berarti kita tidak memiliki rasa kepedulian. Hanya saja, tidak semua dari kita juga berterima dari pertanyaan itu. Setidaknya itu yang saya rasakan dari coffee time pada waktu itu.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya kembali memikirkan mengenai “reward” bagi pemalas. Sebelumnya saya mencoba menelusuri di mesin pencarian google dengan kata kunci “penghargaan bagi pemalas”. Namun, sejauh penelusuran hanya ditemukan artikel mengenai solusi mengatasi malas. Bila di dunia nyata tidak ada “reward” seperti itu, setidaknya di dunia animasi ada. Saya teringat serial kartun Sponge Bob Square Pants dalam salah satu episodenya tokoh Patrick mendapatkan sebuah penghargaan. Ia bahkan mendapat penghargaan besar di Kota Bikini Bottom, yaitu penghargaan tidak melakukan apa pun dalam hidupnya alias bermalas-malasan saban hari. Menakjubkan!

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Ulasan Cerpen “Mamak Jinjingan” Karya Otriramayani dan Ulasannya oleh M. Adioska

Berita Sesudah

Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Berita Terkait

Kritik Feminis dan Gender dalam Cerpen “Maria” Karya A.A Navis

Kritik Feminis dan Gender dalam Cerpen “Maria” Karya A.A Navis

Minggu, 07/12/25 | 16:20 WIB

Oleh: Nikicha Myomi Chairanti (Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Cerpen "Maria" (1999) karya A.A. Navis menghadirkan dialog dan...

Keterlibatan TNI dalam Program MBG: Kebijakan Tepat atau Alasan Politik?

Keterlibatan TNI dalam Program MBG: Kebijakan Tepat atau Alasan Politik?

Minggu, 07/12/25 | 16:00 WIB

  Oleh: Derry Sanjaya (Mahasiswa Departemen Adminsitrasi Publik Universitas Andalas) Badan Gizi Nasional (BGN) dibentuk untuk menjadi lembaga pusat yang...

Hari Guru dan Tantangan Mendidik Generasi Alpha

Hari Guru dan Tantangan Mendidik Generasi Alpha

Kamis, 04/12/25 | 14:27 WIB

Hari Guru dan Tantangan Mendidik Generasi Alpha Oleh : Fatma Hayati, M.Pd November menjadi bulan yang istimewa bagi hampir seluruh...

Jejak Sastra Melayu Klasik dalam Kehidupan Masyarakat Lampau

Jejak Sastra Melayu Klasik dalam Kehidupan Masyarakat Lampau

Minggu, 30/11/25 | 15:11 WIB

Oleh: Noor Alifah (Mahasiswi Sastra Indonesia dan Anggota Labor Penulisan Kreatif FIB Universitas Andalas)   Salah satu karya sastra tertua...

Luka Peperangan Musim Gugur pada Cerpen “Tepi Shire” Karya Tawaqal M. Iqbal

Luka Peperangan Musim Gugur pada Cerpen “Tepi Shire” Karya Tawaqal M. Iqbal

Minggu, 23/11/25 | 06:57 WIB

Oleh: Fatin Fashahah (Mahasiswa Prodi Sastra dan Anggota Labor Penulisan Kreatif Universitas Andalas)   Musim gugur biasanya identik dengan keindahan....

Sengketa Dokdo: Jejak Sejarah dan Pelajaran untuk Masa Kini

Sengketa Dokdo: Jejak Sejarah dan Pelajaran untuk Masa Kini

Minggu, 16/11/25 | 13:49 WIB

Oleh: Imro’atul Mufidah (Mahasiswa S2 Korean Studies Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan)   Kebanyakan mahasiswa asing yang sedang...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Discussion about this post

POPULER

  • Bupati JFP dan Wabup Candra Apresiasi Aksi Cepat IMLG-RTIK Sumbar Bantu Korban Bencana

    Bupati JFP dan Wabup Candra Apresiasi Aksi Cepat IMLG-RTIK Sumbar Bantu Korban Bencana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tim Lupak Satresnarkoba Polres Dharmasraya Ringkus Dua Pengedar Ganja di Jalan Lintas Sumatra Gunung Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Buang Limbah ke Sungai, PT Dharmasraya Lestarindo Jadi Sorotan Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walhi Sumbar Kritik Keras Pernyataan Gubernur: Pemprov dan KLHK “State Actors” Utama Bencana Ekologis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejaksaan Dharmasraya Tetapkan Satu Tersangka Korupsi BKD, Rugikan Negara Rp589 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024