![Kegiatan panen raya sekaligus penutupan program tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah di Nagari Paninggahan.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251027-WA0044-1.jpg)
Capaian ini menjadi bukti nyata efektivitas pembinaan dan inovasi pertanian yang dilakukan pemerintah daerah. Kegiatan panen raya sekaligus penutupan program tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah di Nagari Paninggahan. Minggu, (26/10)
Turut hadir Wakil Bupati Solok, Candra, S.H.I., Plt Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Dedek Sri Aulia, Camat Junjung Sirih, Neni Amelia, S.STP., serta perwakilan kelompok tani dari sembilan nagari sekitar.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi memberikan apresiasi tinggi kepada petani yang mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya produksi melalui pembuatan pupuk organik mandiri.
“Langkah ini menunjukkan bahwa petani Sumbar mampu berinovasi. Pertanian berbasis organik bukan hanya hemat biaya, tapi juga menjaga kesuburan tanah untuk jangka panjang,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan terus memperkuat sektor pertanian, dengan mengalokasikan 10 persen APBD untuk bidang ini. Sebab, 57 persen masyarakat Sumbar menggantungkan hidup dari pertanian, yang memberi kontribusi 22 persen terhadap PDRB provinsi.
Mahyeldi menyebutkan, semangat yang ditunjukkan petani Sumbar sejalan dengan kebijakan nasional dalam mencapai kemandirian dan swasembada pangan.
“Kementerian Pertanian juga telah mendukung pengembangan 2.000 hektar lahan kopi di Kabupaten Solok, yang akan memperkuat ekonomi masyarakat dari sektor pertanian,” kata Mahyeldi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para penyuluh pertanian, karena berkat kerja keras mereka, nilai tukar petani di Sumbar kini berada di atas rata-rata nasional.
Sementara itu, Kabid Penyuluhan Pertanian Kabupaten Solok, Musmulyadi, S.P., menyampaikan bahwa kegiatan panen ini merupakan penutupan dari 11 kali Sekolah Lapangan Tematik sepanjang 2025, yang melibatkan 14 kecamatan.
“Program ini berhasil menekan penggunaan pestisida dan pupuk kimia hingga lebih dari 50 persen. Bahkan hasil panen meningkat 24 persen dibanding metode konvensional,” jelasnya.
Ia menambahkan, inovasi seperti lampu perangkap hama malam hari turut membantu petani mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dan menjaga kualitas hasil panen.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Solok, Candra menegaskan komitmen daerahnya untuk terus memperkuat sektor pertanian.
“Melalui program Sawah Pokok Murah, panen meningkat dari semula 4 sampai 5 ton menjadi 6 sampai 7 ton per hektar. Ini hasil kerja keras petani dan penyuluh,” katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Solok berfokus pada dua sektor unggulan, yaitu pertanian dan pariwisata dengan target produksi padi 316.000 ton tahun ini, di mana 80 persen hasilnya menopang kebutuhan pangan daerah sekitar.
Mahyeldi berharap capaian ini menjadi contoh bagi nagari lain di Sumbar.
“Jika petani bisa menghemat biaya dan hasil meningkat, kesejahteraan tentu akan ikut naik. Itulah arah pembangunan kita: menjadikan petani Sumbar mandiri dan berdaya saing,” tutupnya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan produk “Kopi Bubuk Rimbo Ulul Paninggahan” dari petani milenial kepada Gubernur Mahyeldi. Produk ini menjadi simbol semangat generasi muda dalam mengembangkan usaha tani bernilai tambah di luar pangan pokok.
Melalui Sekolah Lapangan Tematik, petani Junjung Sirih kini tidak hanya berhasil meningkatkan hasil panen dan efisiensi biaya, tetapi juga mulai membangun kemandirian dalam produksi pupuk dan pengelolaan lahan.(Adpsb)
![Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, saat meninjau lokasi pembangunan fly over.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251027-WA0033-1-120x86.jpg)
![Gubernur Sumbar, Mahyeldi.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251024-WA0117-120x86.jpg)





![Anggota DPRD Sumbar, Firdaus saat menutup iven pencak silat di NNagari Ketaping, Padang Pariaman.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/Firdaus-Katapiang-350x250.jpg)
![Ketua fraksi PKB Ummat, Yusri Latif.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/09/IMG-20250728-WA00342-75x75.jpg)
