Penghargaan itu diserahkan oleh Wakil Menteri Kehutanan Kabinet Merah Putih, Sulaiman Umar Siddiq, kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam acara puncak Festival PeSoNa 2025 di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Capaian ini menjadi pengakuan atas konsistensi Sumbar dalam mendorong program perhutanan sosial, pemberdayaan masyarakat, serta menjaga kelestarian hutan.
“Alhamdulillah, ini hasil kerja bersama. Ke depan, kita tetap berkomitmen mendorong perhutanan sosial agar hutan tetap terjaga dan masyarakat sejahtera,” kata Gubernur Mahyeldi.
Kenapa Sumbar Jadi yang Terbaik?
Ada sejumlah faktor yang membuat Sumbar meraih penghargaan ini, di antaranya:
- Punya regulasi khusus, yakni Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perhutanan Sosial.
- Menyediakan sarana, prasarana, serta anggaran dari APBD, DBHDR, hingga program FOLU-NC.
- Membentuk tim khusus dan Pokja Percepatan Perhutanan Sosial.
- Menerapkan Inovasi IAD berbasis perhutanan sosial, seperti IAD Hatta di Kabupaten Lima Puluh Kota.
- Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam fasilitasi Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) dan KUPS.
- Pernah meraih penghargaan nasional sebelumnya.
Pesan Wakil Menteri Kehutanan
Dalam sambutannya, Wamen Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq menekankan bahwa perhutanan sosial adalah kunci menjaga keseimbangan antara kelestarian hutan dan kesejahteraan rakyat.
“Hutan bukan hanya warisan, tapi titipan untuk generasi mendatang. Kita harus pastikan hutan tetap lestari, masyarakat sejahtera, dan Indonesia berdaulat atas sumber daya alamnya,” ujarnya.
Menurutnya, hingga kini akses kelola perhutanan sosial sudah mencapai 8,3 juta hektar dengan penerima manfaat lebih dari 1,4 juta keluarga serta terbentuk 15.758 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Kelompok ini bahkan telah menghasilkan berbagai komoditas, mulai dari kopi, madu hutan, kakao, buah-buahan, hingga ekowisata.
Momentum Jaga Hutan, Bangun Ekonomi Hijau
Festival PeSoNa 2025 menjadi pengingat bahwa perhutanan sosial bukan hanya soal melindungi hutan, tetapi juga membangun ekonomi hijau yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.
“Penghargaan ini adalah apresiasi atas kerja keras semua pihak. Semoga menjadi pemacu semangat untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian hutan Indonesia,” tutup Sulaiman.(Adpsb)