Payakumbuh, Scientia.id – Irigasi utama alias Tali Bandar yang mengalirkan air dari Batang Agam untuk mengairi sawah masyarakat di tiga kelurahan yakni Tiakar, Payobasuang dan Koto Panjang di kecamatan Payakumbuh Timur, putus akibat tanah longsor yang terjadi pagi hari Rabu (21/5/2025).
Putusnya saluran irigasi tersebut menyebabkan sawah masyarakat pada tiga kelurahan tersebut terancam tidak mendapatkan pasokan air.
Dua tahun lalu, di bulan September 2023, masyarakat bergotong-royong membenahi Tali Bandar itu secara swadaya, dengan tenaga dan sumbangan dana dari para perantau.
“Tragedi ini mestinya mendapat atensi serius dari pemerintah kota Payakumbuh dan Provinsi Sumatera Barat.” kata Ilhamsyah, Wakil Presiden Partai Buruh.
“Kasihan para petani kita, terancam tidak bisa mengolah sawah mereka” tegas aktivis yang lazim dipanggil Boing ini.
Sementara itu Hurisna Jamhur, Wakil Ketua DPRD kota Payakumbuh sudah mention (minta perhatian) Kepala Dinas (Kadis) PUPR kota Payakumbuh Mulyadi agar segera diperbaiki.
“Pak Kadis sudah menyanggupi dan bahkan sudah meneruskan tragedi ini ke tingkat Provinsi” ungkap Hurisna melalui pesan Whatsapp.
Mantan “Tuo Banda” kenagarian Tiakar – Payobasung, Palimo Sitampai, menjelaskan bahwa permasalahan Tali Bandar ini sudah pernah dilaporkan kepada pemerintahan Provinsi melalui Camat Payakumbuh, Kadis PUPR bahkan Pj. Walikota Payakumbuh waktu itu Rida Ananda.
“Sayang sekali, 2 (dua) lebih kurang awak menanti, tanpa atensi. Janji hanya sebatas janji.” kata Palimo Sitampai sangat kecewa. “Sekarang ini lah akibatnya!” serunya lagi.
Baca Juga: Reses Anggota DPRD Sumbar Iqra Chissa Putra, Petani Keluhkan Soal Irigasi yang Tidak Memadai
Dengan memahami rumitnya jalur birokrasi itu, saat ini para perantau nagari Payobasuang di Jakarta Raya berupaya menggalang dana, setidaknya untuk membangun sambungan darurat menjelang perbaikan Total.
“Ini bentuk perhatian kita, kepada kampuang halaman dan masyarakat nagari Tiakar dan Payobasuang. Jangan sampai sawah-sawah itu terbengkalai karena kekurangan air.” kata Afiyati Reno, Ketua Ikatan Keluarga Payobasuang Jakarta Raya (IKP Jaya). (rilis)