
Padang, Scientia.id – Ketua Komisi Informasi Sumatera Barat (Sumbar), Musfi Yendra menegaskan bahwa informasi dalam pandangan Alquran bukan sekedar data atau kabar, melainkan amanah yang mengandung nilai moral, spiritual dan sosial. Hal itu ia sampaikan dalam tulisannya berjudul Makna Informasi Menurut Al-Qur’an yang menyoroti urgensi etika komunikasi di era digital.
“Konsep informasi dalam Alquran tersebar dalam berbagai istilah seperti khabar (berita), ‘ilm (ilmu), syahadah (kesaksian) dan haqq (kebenaran), yang semuanya menunjuk pada pentingnya kejujuran dan keadilan,” tulis Musfi.
Ia menekankan bahwa sumber informasi tertinggi dalam Islam adalah wahyu yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Alquran sendiri merupakan bentuk informasi ilahiah paling otoritatif, yang memuat prinsip dasar komunikasi etis.
Musfi juga mengutip QS. Al-Hujurat ayat 6 yang menyerukan prinsip tabayyun atau verifikasi informasi, agar umat Islam tidak mudah terjebak dalam penyebaran hoaks. Ia menyebut prinsip ini sangat relevan di tengah banjir informasi media sosial.
“Setiap informasi harus diverifikasi, terutama jika datang dari sumber yang tidak terpercaya. Alquran mengajarkan untuk tidak menyebarkan berita tanpa kejelasan,” ujarnya.
Selain kebenaran, Alquran juga menekankan qaulan sadidan, perkataan yang benar dan tepat serta larangan mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan. Musfi menegaskan bahwa penyampaian informasi harus dilakukan dengan hikmah, bukan dengan menyakiti atau memecah belah.
Ia juga menyoroti Pentingnya menjaga kerahasiaan informasi tertentu, sesuai QS. An-Nisa’ ayat 83, kesadaran bahwa setiap ucapan akan dicatat oleh malaikat, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Qaf ayat 18.
“Informasi yang salah bisa mencemarkan nama baik dan membawa dampak besar. Alquran mengajarkan bahwa menyampaikan informasi adalah bagian dari tanggung jawab ukhrawi,”kata Musfi.
Baca Juga: Memaknai Independensi dan Objektivitas Majelis Komisioner KI Sumbar
Musfi menyatakan bahwa Alquran adalah hudan (petunjuk), furqan (pembeda), dan nur (cahaya) bagi umat Islam dalam mengelola informasi. Ia berharap umat Islam dapat menjadi penjaga dan penyebar informasi yang membawa rahmat bagi semesta alam. (KISB)