Padang, Scientia.id – Jajanan pinggir jalan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Dari gorengan renyah, cilok, hingga sate taichan, kelezatan makanan kaki lima ini sering kali sulit untuk ditolak. Harganya yang terjangkau serta cita rasa yang khas membuat banyak orang tergoda untuk mengonsumsinya hampir setiap hari. Namun di balik kenikmatannya, jajanan pinggir jalan juga menyimpan risiko kesehatan jika tidak dikonsumsi secara bijak.
Banyak makanan yang dijual di pinggir jalan dibuat dengan standar kebersihan yang tidak selalu terjamin. Beberapa di antaranya mengandung kadar minyak jenuh yang tinggi, pewarna buatan, hingga pengawet yang tidak aman jika dikonsumsi berlebihan. Meski begitu, bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindarinya. Dengan cara yang tepat, Anda tetap bisa menikmati jajanan favorit tanpa mengorbankan kesehatan.
Langkah pertama adalah memperhatikan kebersihan tempat dan cara penyajian makanan. Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, penting untuk memilih pedagang yang menjaga kebersihan tangan, alat masak, serta wadah penyajian. Hindari makanan yang terbuka dan terpapar langsung oleh debu jalanan atau lalat.
Kedua, waspadai penggunaan minyak goreng yang telah dipakai berulang kali. Minyak jelantah bisa menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrolein yang bersifat karsinogenik. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyarankan masyarakat menghindari makanan yang digoreng dengan minyak berwarna kehitaman atau berbau tengik.
Ketiga, imbangi konsumsi jajanan dengan makanan sehat lainnya. Menurut Harvard School of Public Health, pola makan seimbang yang kaya serat, vitamin, dan mineral akan membantu tubuh menetralkan zat-zat yang mungkin terkandung dalam makanan tidak sehat. Misalnya, konsumsi buah segar setelah makan gorengan bisa membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik.
Keempat, batasi frekuensi dan porsi. Meski terasa lezat, konsumsi makanan pinggir jalan sebaiknya tidak menjadi kebiasaan harian. Dikutip dari Mayo Clinic, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, kolesterol tinggi, dan gangguan pencernaan.
Baca Juga: Waspada! Ini Bahaya Radiasi Cahaya Smartphone bagi Kesehatan
Terakhir, jangan lupa jaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah makan, terutama jika makan langsung dengan tangan. Menurut World Health Organization (WHO), mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko infeksi saluran cerna hingga 40 persen. (*)