Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Tahun 2024 ini terasa seperti secangkir kopi yang diseruput perlahan di pagi hari. Ada pahitnya yang menyentak lidah, ada manisnya yang muncul di akhir tegukan, dan selalu ada aroma yang tertinggal lama di ingatan. Begitu pula dengan menulis di rubrik Renyah ini, sebuah ruang kecil namun hangat, seperti kedai kopi di sudut kota yang jarang dikunjungi tapi selalu punya cerita menarik.
Di sini, saya bisa menuangkan hal-hal sederhana yang mungkin tak perlu dibahas dengan dahi berkerut dan alis bertaut. Topiknya pun tidak terlalu serius, bisa soal slogan rumah makan yang lebih puitis daripada status mantan, raket nyamuk elektrik yang mendadak jadi senjata salah sasaran, atau kisah klasik salah sambung.
Hal-hal kecil yang sekilas tampak remeh ternyata menyimpan daya tarik tersendiri jika diperhatikan lebih dalam. Sering kali, hal-hal kecil yang kita temui sehari-hari justru lebih banyak bercerita tentang kehidupan. Di balik hal sederhana, sering kali tersembunyi makna yang tak terduga. Saya terkadang tersenyum simpul atau bahkan termenung sambil berpikir.
Menulis di rubrik ini bukan hanya tentang membahas hal-hal ringan, tetapi juga tentang menemukan potongan-potongan kecil yang membentuk mozaik besar kehidupan. Karena pada akhirnya, seperti kopi yang diminum di pagi hari, tulisan-tulisan sederhana ini diharapkan bisa menjadi teman kecil yang menemani untuk memulai hari. Mungkin juga dapat membangunkan pikiran, menghangatkan hati, dan menyisakan sedikit senyum di wajah kita.
Rutinitas keseharian yang kita kerjakan seperti halaman buku yang isinya penuh dengan coretan, tak selalu rapi, tak selalu indah, tetapi di situlah letak kejujurannya. Dari ha-hal kecil rutinitas keseharian kita belajar tentang kesabaran, keikhlasan, dan banyak hal lainnya.
Kehadiran rubrik Renyah ini diharapkan bisa menjadi jeda kecil di tengah rutinitas yang sering kali berjalan otomatis seperti mesin. Di antara tumpukan tugas, antrean panjang, dan notifikasi yang tiada henti, rubrik ini hadir seperti selipan humor di tengah rapat serius. Pembahasan yang dihadirkan tidak memberi solusi instan atas masalah besar, cuma sekadar menawarkan prespektif lain dari hal kecil yang sering terlewatkan.
Rubrik Renyah hadir bukan untuk menjadi lampu penerang jalan yang terang, tetapi cukup menjadi senter yang dapat menemani langkah kaki di malam yang sunyi. Jika satu tulisan di sini bisa membuat seseorang merasa lebih dipahami, lebih ringan menjalani harinya, atau bahkan diam-diam menghapus air mata di balik layar ponselnya, maka segala rangkaian kata yang tersusun ini sudah menemukan rumahnya.
Karena terkadang, satu kalimat ringan cukup untuk membuat kita berhenti sejenak, menarik napas, dan melihat dunia dengan cara yang sedikit lebih santai. Dan jika setiap pembaca bisa menemukan satu senyum kecil atau satu momen refleksi dari setiap tulisan di rubrik ini, maka Renyah sudah sesuai yang diharapkan.