Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Ada sesuatu yang memikat dari suara “crack!” kecil di udara, sebuah tanda kemenangan dalam duel tak seimbang: saya versus nyamuk. Akhir-akhir ini, raket nyamuk elektrik menjadi senjata favorit saya untuk menjaga diri dari gigitan pengganggu kecil itu. Bukan hanya sekadar alat, raket ini adalah kombinasi sempurna antara efisiensi, kesehatan, dan hiburan.
Tidak ada asap menyengat yang menyesaki ruangan, tidak ada racun kimia yang mengusik napas. Hanya ada saya, raket nyamuk elektrik di tangan, dan tekad untuk memburu pengganggu kecil itu. Setiap ayunan bukan sekadar gerakan biasa; ini soal kecepatan, ketepatan, dan strategi. Kata teman, sensasinya mirip bermain bulutangkis, bedanya lawannya kecil, lincah, dan berdengung, tapi tetap saja kalah telak dalam sekali pukul!
Menggunakan raket nyamuk elektrik ternyata lebih dari sekadar membasmi serangga. Dalam setiap gerakannya, ada manfaat tersembunyi: tubuh yang lebih aktif. Siapa sangka memburu nyamuk bisa berubah menjadi olahraga ringan?
Saya bergerak, membungkuk, melompat kecil, bahkan terkadang tertawa ketika menangkap mereka dalam kilatan listrik. Sensasi memburu itu menghadirkan kepuasan tersendiri. Seperti seorang penjelajah yang menaklukkan rintangan kecil di tengah hutan rumahnya sendiri, begitu perumpamaannya.
Dan yang paling menarik, setiap kali raket ini saya ayunkan, ada rasa lega yang tak tergantikan. Tanpa bau kimia atau asap yang menyiksa, saya tetap bisa menikmati udara bersih sambil melindungi diri dari nyamuk. Raket nyamuk elektrik bukan hanya alat pembasmi, melainkan simbol kemenangan kecil yang membuat hidup terasa lebih sehat, aktif, dan seru.
Tentu, ada momen-momen lucu yang selalu menyertai “petualangan” ini. Pernah suatu kali, saya terlalu bersemangat hingga raket nyamuk mengenai betis teman. Bukannya membasmi nyamuk, saya malah panik mendengar bunyi “crack!”, salah sasaran. Nyamuknya selamat, tapi tidak dengan betis teman.
Saya masih mendengar nyamuk itu berdengung, seakan mengejek dengan tawa kecilnya, “haha meleset”. Sejak itu, saya belajar satu hal penting menjadi pemburu nyamuk membutuhkan ketenangan hati dan tangan yang presisi. Ini seni, bukan sekadar olahraga.
Pada akhirnya, raket nyamuk elektrik mengajarkan saya banyak hal. Bahwa dalam memburu hal kecil, dibutuhkan kesabaran besar. Meskipun kita sering meleset, tetap ada kesempatan untuk mencoba asal jangan sampai yang kena betis teman lagi. Dan yang paling penting, hidup ini sebenarnya mirip perburuan nyamuk, ada gangguan kecil yang menguji kesabaran, ada momen-momen lucu yang membuat kita tertawa, dan ada kepuasan luar biasa saat akhirnya kita berhasil menang.