Ketika itulah aku melihat seorang ibu setengah baya yang makan sambil bercerita pada ibu yang duduk di sebelahnya. Makan sambil bicara dan tertawa-tawa membuat ia tidak sadar kalau garpunya jatuh mengenai kakiku. Melihat hal itu, aku ambil garpunya dan kemudian kuserahkan pada pemiliknya sambil bertanya ibu itu tergabung pada regu berapa. Ia menjawab kalau ia anggota regu sepuluh. Ibu itu bernama Rohana dan teman di sebelahnya bernama ibu Asma. Kedua ibu itu ternyata satu regu denganku dan kampung kami pun bersebelahan. Namun, aku tidak mengenalnya karena aku tidak ikut manasik di tempat aku mendaftar, yakni di Bukittinggi. Aku manasik di Padang karena aku berdomisili dan bekerja di Padang. Untuk itu, aku memperkenalkan diri sebagai anggota regu sepuluh. Kami berbincang dengan akrab.
Sekitar delapan jam mengudara, pesawat kami mendarat di Bandara King Abdul Aziz, jamaah turun dengan tertib. Walaupun dalam kondisi lelah, kami tetap harus menjalani serangkai pemeriksaan surat menyurat, bawaan, termasuk makanan. Setelah itu, kami naik bis menuju Kota Madinah. Sampai di Madinah, kami langsung diantar ke pemondokan. Setelah makan dan beristirahat sebentar, kami langsung melakukan salat zuhur, salat Arbain pertama di Masjid Nabawi, masjid yang sekaligus tempat makam Rasullullah SAW.
Setelah salat asar di Nabawi, aku dan kedua adikku serta ketua regu pergi ke pasar untuk membeli barang-barang keperluan memasak, seperti kompor, wajan, dan minyak tanah. Sementara itu, beras dan bahan lauk-pauk sudah kami bawa dari tanah air. Sore itu, kami hanya memasak nasi. Sebelum magrib, regu kami telah selesai makan dan kami bersiap untuk pergi Masjid Nabawi menunaikan salat magrib dan isya.
Esoknya, kami menjalani rutinitas ibadah yakni salat arbain di Nabawi dan sekaligus ke Raudah, kuburan Rasullullah SAW. Air mata ini tidak tertahan mengenang perjuangan nabi Allah dalam mengembangkan agama Allah. Isak tangis terdengar nyaring, bahkan ada orang yang menangis berteriak-teriak menyebut nama Rasullullah SAW. Sungguh suatu pemandangan yang mengharukan.
Discussion about this post