Kamis, 16/10/25 | 11:57 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Memaknai Ulang Istilah ‘Kampung Halaman’ dalam Novel Apfelkuchen und Baklava

Minggu, 28/4/24 | 10:49 WIB

Melalui cerita Getrud, Leila memahami bahwa istilah kampung halaman tidak melulu harus berkaitan dengan tempat atau wilayah geografis. Seseorang dapat meninggalkan daerah asalnya dan menetap di tempat baru, tanpa harus melupakan asal usulnya. Seseorang dapat memberikan pemaknaan ulang terhadap istilah ‘kampung halaman’, tanpa membawa embel-embel masa lalu, “mit oder ohne Lebkuchen, meine Heimat könnte ich ohnehin nie verlieren, denn sie ist hier drinn.” (Rohmann, 2016, hlm. 129) – dengan atau tanpa kue jahe, aku tidak akan pernah meninggalkan kampung halamanku, karena ia ada di dalam sini.”

Judul novel ini terdiri dari dua jenis makanan khas Barat dan Timur yang bertolak belakang. Keduanyapun memiliki makna simbolis. Apfelkuchen terdiri dari dua kata, apfel yang bermakna apel, kuchen artinya kue atau pai. Secara harfiah, apfelkuchen bermakna pai apel. Pai apel terbuat dari tepung, gula, telur, vanili bubuk menjadikan pai asal Jerman ini memiliki rasa yang manis dan asam dari buah apel. Dalam novel, nenek Getrud mengusulkan Max untuk mengundang Leila ke rumah dan mencicipi pai apel buatannya. Pai apel memiliki simbol penerimaan nenek Getrud akan kampung halaman barunya di Jerman, sekaligus ajakan pada Leila untuk menerima Jerman sepenuhnya sebagai rumah barunya.

Adapun Baklava merupakan salah satu kue khas Timur Tengah. Kue memiliki tekstur berupa lapisan adonan kulit pastry dan dicampur dengan berbagai jenis kacang seperti kenari, pistachio dan almond yand dihaluskan. Dalam novel, diceritakan bahwa ayah Leila merupakan seorang pembuat kue baklava. Kedua kakak laki-laki Leila, Ferhad dan Alan membawa resep Baklava ke negara barunya. Pada sebuah bazar kue, Ferhad dan Alad membuat Baklava dan membiarkan Nenek Getrud, Max, dan teman-temannya mencicipnya. Baklava menjadi simbol penerimaan terhadap budaya baru, sekaligus keterhubungan antara Leila dan kedua kakaknya di Jerman, dan ayahnya yang berada di Suriah.

Sebuah karya sastra dapat dikatakan tidak terlepas dari latar belakang pengarang. Keterikatan pengarang dengan tokoh-tokoh utama novel ini menjadikan setiap tokoh memiliki backstory yang kuat, serta menghadirkan unsur emotif kepada pembaca. Novel ini menggambarkan kehidupan seseorang yang melakukan pelarian diri dari negara asal ke negara pemberi suaka, serta dampak yang ditimbulkan. Selain itu, keunikan lainnya terletak pada muatan nilai-nilai simbolis berupa makanan khas Barat dan Timur, masa lalu dan masa kini, serta memberikan pemaknaan ulang terhadap makna ‘kampung halaman’ melalui sastra anak.

BACAJUGA

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Kecerdikan Kancil dalam Fabel Indonesia dan Melayu: Analisis Sastra Bandingan

Minggu, 21/9/25 | 14:12 WIB
Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB
Halaman 3 dari 3
Prev123
Tags: #Andina Meutia Hawa
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Perbedaan Awalan ber- dan me-

Berita Sesudah

Obrolan Perempuan Tidak Selalu Merumpi

Berita Terkait

Jejak Peranakan Tionghoa dalam Sastra Indonesia

Jejak Peranakan Tionghoa dalam Sastra Indonesia

Minggu, 12/10/25 | 12:34 WIB

Oleh: Hasbi Witir (Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas) Banyak dari kita mungkin beranggapan bahwa sejarah sastra Indonesia modern dimulai...

Makna Dibalik Puisi “Harapan” Karya Sapardi Tinjauan Semiotika

Makna Dibalik Puisi “Harapan” Karya Sapardi Tinjauan Semiotika

Minggu, 12/10/25 | 11:30 WIB

Oleh: Muhammad Zakwan Rizaldi (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan Anggota UKMF Labor Penulisan Kreatif)          ...

Puisi-puisi Ronaldi Noor dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Puisi Luka Gaza dalam “Gaza Tak Pernah Sunyi” Karya Hardi

Minggu, 05/10/25 | 23:48 WIB

Oleh: Ragdy F. Daye (Penulis dan  Sastrawan Sumatera Barat)   Kota ini bukan kota lagi. Ia museum luka yang terus...

Menyibak Sejarah melalui Manuskrip Surau Baru Pauh

Menyibak Sejarah melalui Manuskrip Surau Baru Pauh

Minggu, 05/10/25 | 23:29 WIB

Oleh: Febby Gusmelyyana (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Pada Jumat, 29 Agustus 2025, pukul 13.30...

Pandangan Khalil Gibran tentang Musik sebagai Bahasa Rohani

Konflik pada Cerpen “Pak Menteri Mau Datang” Karya A.A. Navis

Minggu, 05/10/25 | 23:11 WIB

Oleh: Faathir Tora Ugraha (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas)   Ali Akbar Navis atau lebih dikenal A.A. Navis adalah...

Sastra Bandingan: Kerinduan yang Tak Bertepi di Antara Dua Puisi

Sastra Anak, Pondasi Psikologis Perkembangan Kognitif Anak

Minggu, 28/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Dara Suci Rezki Efendi (Mahasiswi Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Setiap karya sastra pasti memiliki pembacanya masing-masing,...

Berita Sesudah
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Obrolan Perempuan Tidak Selalu Merumpi

Discussion about this post

POPULER

  • Walikota Padang Fadly Amran bersama Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara saat meninjau rehabilitasi saluran drainase dipadang pasir, Rabu (8/10). (Foto: Ist)

    Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Persiapkan Tenaga Kesehatan Untuk Ke Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenlu RI Dukung Kota Padang Kerjasama Dengan Hildesheim Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyicil dari Hasil Arisan, Ketuk Pintu Baitullah hingga Lahirkan Warisan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Tawarkan Potensi Investasi kepada Delegasi Bisnis India di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024