Sabtu, 10/5/25 | 04:54 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Memaknai Ulang Istilah ‘Kampung Halaman’ dalam Novel Apfelkuchen und Baklava

Minggu, 28/4/24 | 10:49 WIB

Dalam Apfelkuchen und Baklava, kehidupan Leila, ibunya, dan kedua kakaknya jauh lebih baik ketimbang di Suriah. Doch hier fallen keine Bomben, denkt sie. Hier ist es still. Hier … ist es sicher. Und das ist gut! (Rohmann, 2016, hlm. 19) – disini tidak ada bom. Disini tenang, aman. Dan ini menyenangkan! Meskipun begitu, Leila tetap merasakan ada sesuatu yang hilang. Kerinduannya terhadap ayah dan neneknya yang masih berada di Suriah tidak terbendung lagi. Terlebih sejak ia kehilangan biji kenarinya itu. Ia pun makin merasa tercerabut dengan satu-satunya benda yang menghubungkannya dengan kampung halamannya, dan orang-orang yang ditinggalkannya.

Siapa sangka, orang yang paling dapat memahami situasi Leila mewujud dalam sosok Getrud, alias nenek Max. Tokoh Getrud ternyata pernah menjadi seorang Fluchtlinge di masa kecilnya. Perang Dunia II mengakibatkan wilayah Pommerania, sebuah kota yang terletak di Jerman bagian utara terbelah menjadi dua. Sebagian menjadi wilayah Jerman, sebagian lagi menjadi wilayah negara Polandia. Di Pomerania terdapat kota kecil bernama Juchowo yang merupakan asal usul dari nenek Getrud. Ia bersama ibu dan adik perempuannya harus mengungsi ke Jerman meninggalkan ayah, kakek dan neneknya. Pekerjaan ayah Getrud sebagai seorang tentara membuatnya memilih untuk menetap di Juchowo. “Sie wollten eher sterben als Juchow zu verlassen” (Rohmann, 2016, hlm. 125) – “mereka lebih memilih mati, ketimbang meninggalkan Juchowo”.

Situasi perang menyebabkan timbulnya perselisihan di antara keluarga Getrud, “meine Mutter hat sehr laut mit ihnen gestritten” (Rohmann, 2016, hlm. 125) – “ibuku dulu sering bertengkar hebat dengan mereka”. Perpisahan tidak dapat dihindari, pada akhirnya ayah dan kakek-nenek Getrud harus merelakan ketiganya pergi meninggalkan Juchowo. Sebagai kenang-kenangan, nenek Getrud memberikan kenang-kenangan berupa sebuah resep kue lebkuchen, sebuah kue jahe khas Jerman yang dihidangkan saat natal. Max sudah sering diceritakan mengenai resep kue lebkuchen, namun ia baru mengetahui asal usul neneknya ketika tidak sengaja menguping pembicaraan Getrud dengan Leila.

Tokoh Leila dan Getrud memiliki persamaan, yaitu sama-sama merupakan sosok yang melakukan pelarian diri dari kampung halaman dan mencari suaka di Jerman. Gertud dapat memahami perasaan Leila karena keduanya sama-sama memiliki satu hal yang dapat menghubungkan mereka terhadap kampung halaman mereka. Biji kenari dan resep kue jahe memiliki makna simbolis, yaitu masa lalu, termasuk kampung halaman dan orang-orang yang mereka tinggalkan. Hilangnya biji kenari Leila dimaknai sebagai perpisahan terhadap masa lalu, sekaligus kerinduan terhadap kampung halamannya. Tokoh Getrud sudah sering membuatkan kue jahe dan menceritakan tentang resep kue jahe itu, menandakan upayanya untuk terus mengingat kampung halaman, sekaligus bentuk penerimaan nenek Max terhadap kehidupannya di masa sekarang.

BACAJUGA

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Pembentukan Identitas Hibrid Tokoh Imigran dalam Dua Cerpen karya Vladimir Kaminer

Minggu, 13/4/25 | 09:35 WIB
Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Pemanfaatan Sastra Anak Asing sebagai Media Pembelajaran Antarbudaya

Minggu, 02/3/25 | 11:14 WIB
Halaman 2 dari 3
Prev123Next
Tags: #Andina Meutia Hawa
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Perbedaan Awalan ber- dan me-

Berita Sesudah

Obrolan Perempuan Tidak Selalu Merumpi

Berita Terkait

Sulitnya Gen Z  Menabung di Era Digital

Sulitnya Gen Z Menabung di Era Digital

Minggu, 04/5/25 | 08:39 WIB

  Oleh: Adinda Zaleyka Az Zahra S (Mahasiswa Prodi Akuntansi dan Mahasiswa MKWK Bahasa Indonesia 32 Universitas Andalas) Di era...

Gaya Bahasa dalam Puisi “Dugaan Jawaban” karya Maryatul Kuptiah

Gaya Bahasa dalam Puisi “Dugaan Jawaban” karya Maryatul Kuptiah

Minggu, 04/5/25 | 08:31 WIB

  Oleh: Mayang Puti Ifanny (Mahasiswi Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas dan Bergiat di UKMF Labor Penulisan Kreatif) Permasalahan...

Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Dari Gunung Sinai ke Masjid Al Aqsa: Strategi Branding Promosi Hijab

Minggu, 04/5/25 | 06:41 WIB

Oleh: Arina Isti’anah (Dosen Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharma)   Dalam dunia fashion, jilbab atau hijab menjadi salah satu barang...

Mendaki Gunung sebagai Pelarian dalam Film “Sekawan Limo”

Mendaki Gunung sebagai Pelarian dalam Film “Sekawan Limo”

Minggu, 27/4/25 | 09:30 WIB

Oleh: Aldi Ferdiansyah (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Sampai sekarang, film horor di Indonesia telah mengalami...

Sastra dan Sensor: Bayangan Pembredelan di Masa Sekarang

Sastra dan Sensor: Bayangan Pembredelan di Masa Sekarang

Minggu, 20/4/25 | 10:32 WIB

Oleh: Roudhatul Salsabilla (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas)   Disahkannya  Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) pada awal...

Bahasa Indonesia kian Mendunia melalui BIPA

Bahasa Indonesia kian Mendunia melalui BIPA

Minggu, 20/4/25 | 07:29 WIB

Oleh: Hilda Septriani (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran, Bandung)   Istilah BIPA saat ini sudah tidak asing lagi di...

Berita Sesudah
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Obrolan Perempuan Tidak Selalu Merumpi

Discussion about this post

POPULER

  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Terlantar 9 Jam di IGD RSUD Sungai Dareh, Mahasiswa Undhari Korban Kecelakaan Akhirnya Meninggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kelompok Senam Soroti Fasilitas Sport Center Dharmasraya yang Tidak Terawat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jelang Iduladha, Harga Sembako di Pasar Raya Padang Meroket

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hati – Hati, ASN dan Penyelenggara Negara yang Terima THR Bisa Dipidana Korupsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024