Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Hal yang paling membekas dari ingatan saya tentang menyambut Hari Raya Idulfitri, segala hal yang baru. Mulai dari pakaian hingga uang kertas, semuanya haru baru. Begitu gambaran hari raya saat masa sekolah dasar.
Selain itu, makanan saat hari raya pun menjadi hal yang saya nanti juga. Saya dan teman-teman tentu mempunyai kue-kue favorit. Bagi saya kue bolu dengan motif ikan. Sebenarnya kue bolu yang terhidang saat itu rasanya sama saja, tapi motif ikan selalu menjadi yang paling cepat habis.
Kue bolu dengan motif ikan tidak sekadar hindangan hari raya saja, tetapi memiliki makna tersendiri bagi saya. Saat itu, motif ikan pada kue bolu tersebut selalu menjadi daya tarik utama. Mungkin karena motifnya yang unik juga ukurannya yang besar dibandingkan motif lainnya.
Menariknya, ketika kue bolu motif ikan itu kamu dapatkan berarti kamu orang yang beruntung. Begitulah pemahanan saya dan teman-teman waktu itu, betapa pentingnya kue yang satu ini. Lucunya, saat motif ikan itu habis, kue bolu tersebut seakan sudah tidak memiliki daya tarik lagi. Padahal rasa semua motif dari kue bolu itu sama saja, karena sama-sama dibuat dengan adonan yang sama.
Lain lagi dengan cerita pakaian baru, saya kira benda ini akan menjadi teman tidur sepanjang malam untuk menanti hari raya esok. Pengalaman yang tak terlupakan, memajang baju raya lengkap dengan sepatu dan topi di atas kasur. Tentu saja, kami tidur di sebalahnya.
Pakaian baru memang memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap anak saat menyambut Hari Raya Idulfitri. Sebelum tidur, menatap pakaian baru yang dipajang lengkap dengan sepatu dan topi di atas kasur merupakan ritual yang tak terlupakan. Rasanya seperti memiliki teman setia yang menemani malam-malam menanti hari raya.
Tidur di sebelah pakaian baru juga memberikan perasaan nyaman dan hangat. Saat mata tertutup dalam tidur, bayangan pakaian baru tersebut turut menyelimuti mimpi-mimpi indah tentang kebahagiaan hari esok. Sungguh malam yang panjang, karena tak sabar menunggu esok lebaran.
Tentu saja, pengalaman tersebut tidak semua pula yang mengalaminya, atau berbeda caranya. Setiap kita tentu punya pengalaman unik masing-masing saat kecil dalam menyambut Hari Raya Idulfitri. Paling tidak, saya memahaminya ada kenangan kegembiraan saat mengingat suasana lebaran masa kecil.
Dalam setiap detail kecil dari pengalaman menyambut Hari Raya Idulfitri, tersirat sebuah kesederhanaan yang penuh makna. Meskipun tradisi pakaian baru dan kue-kue favorit mungkin tampak sepele, namun bagi saya, dan mungkin bagi banyak orang lainnya, mereka membawa kenangan yang tak terlupakan. Kenangan yang dapat memicu kebahagian mendalam akan masa kecil penuh keceriaan.
Meskipun setiap individu memiliki pengalaman tersendiri dalam menyambut Hari Raya Idulfitri, namun esensi kegembiraan dan kehangatan menjadi pengikat yang menyatukan kita. Bulan Syawal tinggal menunggu beberapa hari lagi, mari kita sambut Hari Raya Idulfitri dengan hati yang lapang dan penuh syukur. Semoga dalam momen suci ini, kita semua kembali menjadi pribadi yang taat dalam menjalankan perintah Allah SWT. Selamat Hari Raya Idulfitri!
Discussion about this post