Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)
“Sedia payung sebelum hujan,” pepatah ini sering saya dengar sejak masa sekolah dasar. Pepatah ini mengajarkan saya untuk mempersiapkan segala sesuatu secara matang sebelum melaksanakannya. Inilah pesan yang selalu disampaikan guru saat itu.
Namun, seiring berjalannya waktu, anjuran ini tidak hanya mempertimbangkan makna tersiratnya, tapi juga menjadi sebuah anjuran yang praktis sebelum bepergian. Kini, tidak hanya payung yang harus disiapkan, tapi juga jas hujan (mantel). Oleh karena itu, anjuran pun menjadi berbeda, yakni “sediakan jas hujan sebelum bepergian.”
Jas hujan merupakan salah satu peralatan perlindungan penting dalam aktivitas di luar ruangan. Kehadirannya menawarkan solusi efektif untuk menjaga penggunanya tetap kering dan nyaman. Keunikan jas hujan terletak pada kemampuannya untuk menghadapi kondisi cuaca yang buruk.
Pemikiran “sedia payung sebelum hujan” telah berkembang dari sekadar nasihat menjadi anjuran praktis. Dalam konteks ini, jas hujan memainkan peran penting sebelum beraktivitas di luar ruangan. Serupa dengan fungsi payung dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Oleh karena itu, anjuran “sediakan jas hujan sebelum bepergian” menjadi semakin relevan dalam upaya menjaga kenyamanan dan keamanan diri ketika terkena hujan atau angin kencang.
Selain itu, jas hujan juga mengandung makna yang lebih dalam dari sekadar perlindungan fisik. Penggunaan jas hujan secara prinsipil mengajarkan kita tentang pentingnya persiapan dan kesiapan menghadapi tantangan yang mungkin timbul dalam perjalanan hidup. Dengan mempersiapkan jas hujan sebelum berangkat, kita bukan hanya menunjukkan kehati-hatian dalam menghadapi situasi tak terduga, tetapi juga memperlihatkan sikap tanggap terhadap perubahan cuaca dan kondisi lingkungan sekitar.
Dengan demikian, mempersiapkan jas hujan sebelum beraktivitas di luar ruangan bukan hanya sekadar tindakan preventif, tetapi juga menjadi simbol dari kesadaran diri dan kesiapan menghadapi segala kemungkinan. Sehingga, pesan “sedia payung sebelum hujan” tidak hanya relevan dalam konteks kerja, tetapi juga berlaku luas dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengingat akan pentingnya persiapan dan kesiapan menghadapi tantangan hidup.
Jadi, jangan lupa, selalu siapkan jas hujanmu dan hadapi setiap hujan dengan sikap yang optimis dan senyum yang tulus. Hujan yang turun adalah rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan di balik setiap tetesannya ada potensi pelangi yang menanti. Selamat dalam perjalananmu, dan selalu jaga kesehatan.
Discussion about this post