Rabu, 19/11/25 | 14:19 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home DESTINASI

Berkunjung ke Nurimaru APEC House

Rabu, 06/9/23 | 11:51 WIB

Oleh: Elly Delfia
(Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)

 

Selama perjalanan, beberapa tempat terkadang tidak henti membuat kita terkesan. Demikian juga halnya dengan saya. Beberapa tempat yang pernah saya kunjungi membuat saya sangat terkesan dan terkenang, bahkan ingin mengunjunginya lagi dan lagi. Salah satu tempat itu adalah Nurimaru APEC House.

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Perkembangan Kosakata di Era Komunikasi Digital

Minggu, 16/11/25 | 07:55 WIB
Menyingkap Makna Kata “saja “ dalam Berbagai Konteks Kalimat

Menyingkap Makna Kata “saja “ dalam Berbagai Konteks Kalimat

Senin, 20/10/25 | 07:36 WIB

Jika sobat pembaca jalan-jalan ke Korea Selatan, terutama ke Kota Busan, jangan lupa mampir ke tempat bersejarah yang terletak di Pulau Dongbaek dekat Pantai Haeundae. Sebuah tempat dengan pemandangan laut yang tenang dan mengesankan. Di tempat itu, kita dapat merasakan sensasi aroma dimetil sulfida dari angin laut yang segar dan woody-nya hutan pinus nan syahdu. Tempat ini sangat cocok untuk para thallasophile yang mencintai laut dan denrophile yang mencintai  hutan dan aroma pepohonan.

Nurimaru APEC House merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang terletak di Dongbaek-ro, Haeundae-gu, Busan Gwangyeoksi, Korea Selatan. Dilansir dari busanpedia.com, nama Nurimaru berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Korea, yaitu nuri yang artinya ‘dunia’ dan maru yang artinya ‘puncak’. Nurimaru berarti tempat berkumpulnya para puncak ‘pemimpin’ dunia. Selanjutnya, untuk nama daerah Dongbaek-ro jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu Dongbaek merupakan nama tempat dan ro artinya ‘ pemerintahan administratif setingkat kelurahan’. Jadi, Dongbaek-ro dapat diartikan sebagai Kelurahan Dongbaek. Gu pada Haeundae-gu artinya kecamatan. Haeundae-gu berarti Kecamatan Haeundae. Kemudian, Busan Gwangyeoksi artinya Kota Besar atau Kota Metropolitan Busan. Di tempat inilah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC pada tahun 2005 pernah diselenggarakan.

APEC merupakan Asia Pacific Economic Cooperation atau Kerja sama Ekonomi Negara-negara Asia Pasifik yang terdiri atas 21 negara anggota, yaitu Australia, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Thailand, Kanada, Amerika Serikat, Chili, Cina, Hongkong, Taiwan, Selandia Baru, Rusia, Philipina, Peru, Papua Nugini, dan Meksiko. Jadi, Nurimaru dibangun oleh Pemerintah Korea Selatan khusus untuk pelaksanaan KTT APEC 2005. Kini tempat itu menjadi museum bersejarah yang terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi dengan gratis oleh siapa pun. Tempat ini dibuka dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 06.00 sore setiap harinya.

Foto 1: Penulis di halaman Gedung Nurimaru APEC House dengan pemandangan yang indah

Waktu pertama kali memasuki Nurimaru APEC House, saya merasa terpesona melihat pemandangan laut yang indah melalui dinding-dinding kaca. Lantai gedung yang terbuat dari pualam bewarna hitam dengan siluet garis-garis putih menambah suasana alami dan adem ruangan museum itu. Ruangan utama museum adalah ruangan konferensi dengan meja bundar yang dikelilingi oleh 21 kursi negara-negara anggota APEC.

Di atas meja di hadapan masing-masing kursi terdapat papan nama masing-masing negara anggota APEC, termasuk nama Indonesia yang juga menjadi salah satu peserta KTT APEC 2005. Saya sempat berfoto dengan latar belakang meja bundar yang ada nama Indonesia untuk mengingat bahwa wakil Indonesia pernah hadir di sana. Saya merasa bangga menyaksikan nama Indonesia ada di sana. Kunjungan wisata di negara orang itu semakin meningkatkan rasa cinta saya pada tanah air.

Di bagian ruangan yang lain, saya melihat foto-foto para pemimpin  negara peserta KTT APEC yang mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea. Salah satunya foto Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengenakan hanbok bewarna kuning. Selain foto para pemimpin dunia, di dalam museum juga dipajang pena dan alat-alat tulis lain yang pernah digunakan saat KTT APEC 2005 dan juga replika menu makanan khas Korea yang dihidangkan pada saat KTT APEC tersebut. Foto-foto dan pajangan replika itu seakan membawa saya flashback ke masa lalu seberapa baiknya KTT itu dipersiapkan dan diselenggarakan oleh Pemerintahan Korea Selatan sebagai tuan rumah yang menjamu tamu-tamunya.

Foto 2: Penulis di depan petunjuk jalan menuju Nurimaru APEC House

Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Nurimaru APEC selama tinggal di Busan dan saya merasa tidak pernah bosan, bahkan ingin berlama-lama di tempat itu. Kunjungan pertama saya ke sana adalah bersama teman-teman sesama dosen pengajar di Kajian Asia Tenggara, Busan University of Foreign Studies (BUFS). Saat itu, saya merasa kagum melihat museum dengan gedung bundar dan desain gaya modern. Lokasinya tersembunyi di balik rerimbunan hutan pinus. Kita tidak bisa melihat bangunan itu dari luar saat pertama sampai setelah turun dari bus atau kereta bawah tanah line 2 di Dongbaek Station. Kita hanya dapat menyaksikan tempat parkir mobil pribadi yang dikelilingi pohon-pohon rindang. Itu adalah tempat parkir mobil yang disediakan untuk pengunjung wisata Nurimaru APEC House. Setelah itu, pengunjung dapat berjalan kaki sejauh lebih kurang 1 kilometer dari tempat parkir menuju ke Nurimaru APEC House.

Kali kedua ke Nurimaru, saya pergi dengan teman yang baru datang dari Indonesia. Saya mengajaknya jalan-jalan dan berfoto-foto untuk mengabadikan tempat yang indah dan mengesankan itu untuk melengkapi cerita jalan-jalannya ke Korea. Kali ketiga ke sana, saya datang bersama teman dosen pengajar dan mahasiswa saya di Jurusan Indonesia-Malaysia BUFS. Kebetulan saat itu mereka ada kuliah lapangan dan sekaligus menjadi guide yang menjelaskan tentang sejarah Nurimaru APEC House dengan lebih detail karena mereka orang Korea.

Bagi saya yang suka wisata sejarah dan wisata alam, Nurimaru APEC House adalah salah satu tempat yang indah dan mengesankan. Tempat ini direkomendasikan untuk dikunjungi bagi sobat pembaca yang akan datang ke Busan. Pengunjung dapat melihat pemandangan hutan pinus yang hijau dan menyejukkan mata, lanskap laut yang indah di sekitar Pulau Dongbaeksom, Pantai Haeundae, Gwangan Bridge atau Jembatan Gwangan yang membentang di sepanjang Pantai Gwangan, dan juga dapat menyaksikan mercusuar di atas Paviliun Jeongja, serta dapat menyaksikan Marine City, menara pencakar langit yang ada di Kota Busan.

Tags: #Elly Delfia
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Hanya Mampu di Waktu yang Tepat

Berita Sesudah

Drama pada Masa Orde Baru

Berita Terkait

UNAND, USU, dan UNSOED Perkuat Kerja Sama dalam Studi Bahasa, Sastra, Budaya Jepang

UNAND, USU, dan UNSOED Perkuat Kerja Sama dalam Studi Bahasa, Sastra, Budaya Jepang

Kamis, 23/10/25 | 20:08 WIB

UNAND, USU, dan UNSOED usai menandatangani Implementation Agreement sebagai bagian dari momentum Seminar Nasional Dinamika Bahasa, Sastra, dan Budaya Jepang...

Kota Kuno Berusia 4.000 Tahun Ditemukan di Tengah Gurun Arab Saudi

Kota Kuno Berusia 4.000 Tahun Ditemukan di Tengah Gurun Arab Saudi

Sabtu, 11/10/25 | 06:03 WIB

Jakarta, Scientia.id - Para arkeolog dari Prancis dan Arab Saudi menemukan sisa-sisa kota kuno berusia sekitar 4.000 tahun di barat...

Jejak Asteroid Purba di Dasar Laut Utara Akhirnya Terungkap

Jejak Asteroid Purba di Dasar Laut Utara Akhirnya Terungkap

Kamis, 02/10/25 | 09:26 WIB

Jakarta, Scientia.id - Selama lebih dari 20 tahun, Kawah Silverpit di dasar Laut Utara menjadi perdebatan sengit para ilmuwan. Ada...

Pedang Diduga Milik Firaun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan

Pedang Diduga Milik Firaun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan

Sabtu, 13/9/25 | 17:09 WIB

Jakarta, Scientia.id - Jejak kekuasaan Ramses II kembali terungkap. Para arkeolog Mesir baru-baru ini menemukan pedang diduga milik Firaun legendaris...

Lele Raksasa (Foto: Ist)

Pria ini Taklukan Lele Raksasa Ukurannya Nyaris Tiga Meter

Senin, 18/8/25 | 06:10 WIB

Lele Raksasa (Foto: Ist) Jakarta, Scientia.id - Seorang pemancing asal Republik Ceko kembali mengukir prestasi luar biasa di dunia perikanan....

Misteri Gunung Padang: Diduga Lebih Tua dari Piramida Giza

Misteri Gunung Padang: Diduga Lebih Tua dari Piramida Giza

Senin, 11/8/25 | 09:57 WIB

Jakarta, Scientia.id - Situs prasejarah Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali jadi sorotan setelah tim kajian menduga usianya...

Berita Sesudah
Returning Journey dalam Novel Pulang

Drama pada Masa Orde Baru

Discussion about this post

POPULER

  • Wali Kota Padang Fadly Amran hadiri, Festival Marandang yang berlangsung di depan Perumahan DMJ RT 01 RW 01, Kelurahan Tanjung Saba Pitameh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Minggu (16/11).(Foto:Ist)

    Walikota Padang Apresiasi Festival Merandang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mobil Carry Terbakar di Bendungan Batu Bakawuik, Damkar Dharmasraya Gerak Cepat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerpen “Umak Saddam dan Tuah Batang Gadis” Karya Muttaqin Kholis Ali dan Ulasannya Oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerpen “Ekspedisi Maut di Gunung Sorik Marapi” Karya Muttaqin Kholis Ali dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024