Orang Indonesia sangat gemar menggunakan bentuk-bentuk pendek atau bentuk singkat dalam berbahasa Indonesia. Kegemaran menggunakan bentuk pendek/singkat tersebut menghasilkan beragam variasi pemendekan/penyingkatan dalam bahasa Indonesia. Proses membuat kata menjadi singkat dalam ilmu linguistik, khususnya dalam ilmu morfologi (ilmu pembentukan kata) disebut dengan abreviasi. Kridalaksana (2007) mendefinisikan abreviasi sebagai proses penanggalan beberapa bagian leksem sehingga muncul bentuk baru yang berstatus kata. Abreviasi juga disebut pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk yang lengkap (Badan Bahasa, 2008).
Abreviasi merupakan salah satu bentuk yang produktif dalam pembentukan kata bahasa Indonesia. Ada banyak jenis abreviasi yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Jenis abreviasi ini merupakan representasi dari kreativitas berbahasa yang demikian tinggi dari pengguna/penutur bahasa Indonesia. Penggunaan pemendekan/penyingkatan merupakan salah satu upaya mempermudah dan membuat sederhana penggunaan kata-kata. Secara garis besar, bentuk abreviasi dalam bahasa Indonesia terbagi atas sembilan, yaitu 1. Singkatan, 2. Penggalan, 3. Akronim, 4. Kontraksi, 5. Lambang huruf, 6. Afikasasi Pemendekan, 7. Reduplikasi Pemendekatan, 8. Kompoisi pemendekan, dan 9. Pemendekan Pelesapan
1.Singkatan
Singatan adalah salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak dieja huruf demi huruf.
Singkatan yang dieja huruf demi huruf terdapat pada contoh di bawah ini.
FTUI : Fakultas Teknik Universitas Indonesia
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
KKN : Kuliah Kerja Nyata
Singkatan yang tidak dieja huruf demi huruf terdapat pada contoh di bawah ini.
dll. : dan lain-lain
dgn : dengan
dst. : dan seterusnya
2. Penggalan
Penggalan adalah proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem/kata. Contohnya dapat dilihat di bawah ini :
Prof. : Profesor
Bu : Ibu
Pak : Bapak
3.Akronim
Akronim merupakan pemendekatan/penyingkatan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Contoh akronim adalah sebagai berikut:
ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
AKABRI : Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
pemilu : pemilihan umum
Unand : Universitas Andalas
perda : peraturan daerah
tilang : bukti pelanggaran
4. Kontraksi
Kontraksi adalah proses pemendekan yang meringkaskan leksem/kata dasar atau gabungan leksem. Contoh-contoh pemendekan leksem dapat dilihat di bawah ini.
tak : tidak
takkan : tidak akan
dah : sudah
sendratari : seni drama dan tari
berdikari : berdiri di atas kaki sendiri
rudal : peluru kendali
5. Lambang Huruf
Lambang huruf adalah proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan kuantitas dan satuan atau unsur. Contoh-contoh pemendekan lambang huruf dapat dilihat di bawah ini.
cm : sentimeter untuk satuan panjang
g : gram untuk satuan ukuran berat
Au : Aurum untuk lambang unsur kimia emas
v : volt untuk satuan ukuran tegangan listrik
Am : Ampere untuk satuan besaran arus listrik
kg : kilo gram untuk satuan massa
6. Pemendekan Afiksasi
Pemendekan afiksasi merupakan proses gramatikalisasi berupa penambahan afiks yang dialami kata yang dipendekan. Contoh pemendekan afiksasi dapat dilihat di bawah ini.
di –kan + KB : di-KB-kan
di-kan + inpres : diinpreskan
di- + tilang : ditilang
ber- + parpol : berparpol
me-kan : mengormaskan
7.Pemendekan Reduplikasi
Pemendekan reduplikasi merupakan proses pengulangan yang terjadi pada kata yang dipendekan. Pemendekan reduplikasi dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.
ormas-ormas : organisasi masyarakat-organisasi masyarakat
pemilu-pemilu : pemilihan umum-pemilihan umum
wadek-wadek : wakil dekan-wakil dekan
kanwil-kanwil : kantor wilayah-kantor wilayah
SD-SD : Sekolah Dasar-Sekolah Dasar
8. Pemendekan Komposisi
Pemendekan komposisi adalah penggabungan dua kata berbeda yang dipendekan. Pemendekan komposisi dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.
RT RW : Rukun Tetangga Rukun Warga
HUT RI : Hari Ulang Tahun Republik Indonesia
Pemprov Sumbar : Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
RUU ormas : Rancangan Undang-undang Organisasi Massa
Wadek FIB : Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya
9. Pemendekan Pelesapan
Pemendekan pelesapan huruf adalah bentuk pemendekan yang disertai dengan pelesapan/penghilangan beberapa bagian huruf, suku kata, kata, dan afiks. Pemendekan pelesapan terbagi atas empat, yaitu pelesapan huruf (pemendekan dengan pelesapan huruf), pelesapan suku kata (pemendekan dengan pelesapan kata), dan pelesapan afiks (pemendekan dengan pelesapan afiks-afiks). Contoh masing-masingnya dapat dilihat di bawah ini.
a. Pelesapan Huruf
Lurgi : luar negeri
Ifgaba : Infanteri gaya baru
b. Pelesapan suku kata
Gatra : gabungan tentara
Gestapu : gerakan sepuluh september
c. Pelesapan kata
Gabis : gabungan pengusaha bioskop
Gakass : gabungan pertanian karet Sumatera Selatan
d. Pelesapan Afiks
KOTI : Komando Operasi Tertinggi
BPPP : Balai Pengelolaan Pengujian Pendi
Demikian penjelasan tentang abreviasi atau proses pemendekan/penyingkatan dan contoh-contohnya dalam bahasa Indonesia. Pada era media sosial saat ini, bentuk pemendekan/penyingkatan ini semakin banyak variasinya. Beberapa bentuk pemendekan dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan di media sosial, di antaranya pansos (panjat sosial), caper (cari perhatian), bucin (budak cinta), baper (bawa perasaan), gercep, (gerak cepat), kuy (yuk), BU (butuh uang), mantul (mantap betul), mager(malas gerak), dan lain-lain. Semoga mencerahkan!
Discussion about this post