Minggu, 01/6/25 | 15:35 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Mager

Minggu, 28/8/22 | 12:35 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

 

Tidur-tiduran sambil pantau tautan di sosial media menjadi salah satu pilihan “menggiurkan” ketika hujan. Ini hanya salah satu cara, masih banyak cara-cara lainnya dan mungkin saja lebih produktif dan menyehatkan. Hanya saja, tidur-tiduran mungkin menjadi pilihan bagi yang sedang “bingung” mau ngapain alias gabut, atau lagi mager. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mager mempunyai makna malas (ber)gerak; enggan atau sedang tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Mager juga dapat dimaknai sebagai malas untuk bergerak dan maunya selalu rebahan saja.

Kenapa mager sering muncul saat sedang rebahan ketika hujan? Begitu pertanyaan dari seorang teman. Saya pun jadi menerka-nerka, jangan-jangan rebahan ketika hujan memang mempunyai hubungan kausalitas. Setidaknya rebahan dengan memantau tautan sosial media ketika hujan mampu membuat saya mager untuk bangkit dari kasur. Dan itu sering saya lakukan.

Lebih mengkhawatirkan lagi, mager mampu pula membuat seseorang menjadi enggan bergerak hanya untuk sekadar mengambil minuman dan makanan. Beberapa kawan pernah berseloroh, bahwa salah satu solusi untuk menunda rasa lapar dan haus dengan rebahan (mager). Seolah mager mempunyai daya tarik yang kuat dibandingkan hasrat untuk makan dan minum. Tidak ada salahnya kasus ini menjadi bahan renungan.

BACAJUGA

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Tertinggal Karena Lupa, Tertawa Karena Ingat

Minggu, 18/5/25 | 16:44 WIB

Mager untuk melakukan aktivitas bukan menjadi pilihan yang buruk, terkadang ada alasan tertentu yang membuat seseorang seperti itu. Bisa jadi salah satu alasannya adalah sedang bersedih hati. Dikarenakan suasana hati lagi tidak menentu atau bad mood, dikhawatirkan apa saja yang dikerjakan akan berantakan. Namun tetap dengan prinsip, bahwa mager bisa berdampak mengkhawatirkan bila dilakukan secara berlebihan.

Mengingat kondisi pandemi beberapa waktu lalu, tentu ada penyesuaian tata laksana pekerjaan. Tidak dapat dipungkiri beberapa bidang pekerjaan yang biasanya dilaksanakan di kantor dialihkan ke rumah masing-masing pekerja. Mungkin saja, perubahan pola kerja seperti itu membuat sebagian pekerja menjadi mager untuk berpindah dari tempat tidur.

Lain pula bila mager dapat “dikelola” dengan bijak. Seorang teman pernah bercerita bahwa mager terkadang bisa menjadi solusi jitu untuk menyelesaikan beberapa persoalannya. Misalnya, ia mampu menyelesaikan cicilan bahan bacaan yang sudah menumpuk ketikan mageran (rebahan). Suka membaca buku sambil rebahan memang menjadi posisi nyaman bagi seseorang untuk membaca buku. Bahkan ada istilah khusus bagi yang suka membaca dengan posisi seperti itu, yaitu librocubicularist. Tentu hal itu sangat menguntungkan, mageran jalan, list bacaan pun terselesaikan.

Namun begitu, saya menyakini pasti ada hal yang membuat seseorang tersentak dari magernya. Bagi saya adalah aroma mie instan rebus. Saya jadi teringat pada suatu momen, saat lagi rebahan di kosan seorang teman datang membawa pesanan mie instan rebus. Masih kuat dalam ingatan saya betapa menggiurkannya aroma mie instan rebus itu saat dituangkan ke mangkuk yang membuat saya tersentak untuk segera memakannya.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Kosakata Warna untuk Cewek Bumi, Cewek Kue, dan Cewek Mamba

Berita Sesudah

Keberadaan Huruf H dalam Bahasa Indonesia

Berita Terkait

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Tertinggal Karena Lupa, Tertawa Karena Ingat

Minggu, 18/5/25 | 16:44 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Lupa adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dalam keseharian, kita sering kali dibuat repot...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB

Lastry Monika Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah   Dalam tiga minggu terakhir, saya selalu mengangkat tema seputar...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Bila saya membawa teman pulang kampung, ibu hampir selalu...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Sastra Lisan dalam Keseharian

Minggu, 27/4/25 | 18:38 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   “Jangan menangis keras-keras! Nanti kamu dijemput Inyiak Bayeh. Rambutnya...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Cerita yang Tak Pernah Pensiun

Minggu, 20/4/25 | 17:55 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Setiap berkunjung ke suatu daerah, saya selalu mendapatkan pengalaman...

Berita Sesudah
Mengenal Perbedaan Partikel per dan Awalan per-

Keberadaan Huruf H dalam Bahasa Indonesia

Discussion about this post

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Klarifikasi Wali Nagari Koto Gadang, Lahan Sawit yang Dipinjamkan ke Petani Akan Diremajakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Sesalkan RS Rasidin Tolak Pasien Hingga Meninggal : Itu Tidak Manusiawi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024